Kabupaten Situbondo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Perubahan nama: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
k →Geografi: membetulkan ISSN, bukan ISBN |
||
Baris 88:
Kabupaten Situbondo mempunyai luas 1.638,50 km² atau 163.850 Ha serta mempunyai bentuk memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 km di pantai utara wilayah [[Tapal Kuda, Jawa Timur]]. Ibukota Situbondo terletak di Kecamatan Situbondo. Dari keseluruhan kecamatan yang ada, 13 diantaranya merupakan kecamatan wilayah pesisir. Kecamatan dengan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Sumbermalang dengan ketinggian 100-1.223 mdpl, dan kecamatan yang memiliki luas terbesar dipegang oleh Kecamatan Banyuputih dengan luas 481,67 kilometer persegi. Kondisi iklim pada tahun 2019 terhitung curah hujan tertinggi pada bulan desember sebanyak 3.549 mili/meter dan hari hujan paling sering ada di bulan Januari dengan total 16 hari.<ref>{{cite book |title=Kabupaten Situbondo Dalam Angka 2022 |publisher=©BPS Kabupaten Situbondo |location=Situbondo |isbn=0215.6121 |page=1 |url=https://situbondokab.bps.go.id/publication/2022/02/25/449e642115eaf93e491503e0/kabupaten-situbondo-dalam-angka-2022.html |access-date=18 September 2022 |archive-date=2022-09-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220920171656/https://situbondokab.bps.go.id/publication/2022/02/25/449e642115eaf93e491503e0/kabupaten-situbondo-dalam-angka-2022.html |dead-url=no }}</ref> Secara astronomis, wilayah Kabupaten Situbondo terletak di posisi antara 7°35'–7°44' Lintang Selatan dan 113°30'–114°42' Bujur Timur.<ref name="Gambaran Umum">{{cite web | url = http://eprints.umm.ac.id/45159/4/BAB%20III.pdf | title = Gambaran Umum Kabupaten Situbondo | access-date = 2020-09-05 | archive-date = 2021-07-21 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210721093430/http://eprints.umm.ac.id/45159/4/BAB%20III.pdf | dead-url = no }}</ref>
Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo adalah Kabupaten Panarukan dengan ibukota Situbondo, sehingga pada masa pemerintahan Belanda oleh Gubernur [[Herman Willem Daendels|Jendral Daendels]] (± tahun 1808-1811) yang membangun jalan dengan kerja paksa sepanjang pantai utara pulau Jawa dikenal dengan sebutan "Jalan Anyer - Panarukan" atau lebih dikenal dengan "Jalan Daendels",<ref>{{Cite news |title=Jalan Raya Anyer-Panarukan Dibangun Pada Pemerintahan Siapa? Ini Sejarahnya Baca artikel detikedu, "Jalan Raya Anyer-Panarukan Dibangun Pada Pemerintahan Siapa? Ini Sejarahnya |url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6297170/jalan-raya-anyer-panarukan-dibangun-pada-pemerintahan-siapa-ini-sejarahnya |work=[[Detik.com|detikcom]] |publisher=detikedu |access-date=18 September 2022 |first=Nikita |last=Rosa |archive-date=2022-09-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220918011509/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6297170/jalan-raya-anyer-panarukan-dibangun-pada-pemerintahan-siapa-ini-sejarahnya |dead-url=no }}</ref> kemudian seiring waktu berjalan barulah pada masa Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (± tahun 1972) diubah menjadi Kabupaten Situbondo dengan ibukota Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintahan Daerah.<ref>{{cite book
=== Batas wilayah ===
|