Ahmad al-Muhajir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gosminkagawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Gosminkagawa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 58:
 
== Hijrah ke Hadramaut ==
Imam Ahmad bin Isa dijuluki Al-Muhajir karena ia meninggalkan [[Basrah]], [[Irak]] pada zaman pemerintahan khalifah [[al-Mu'tadhid]] di [[Baghdad]], pada tahun 317 H ([[896]] M). Mula-mula Imam Ahmad hijrah ke [[Madinah]] dan [[Mekkah]] melalui jalur Syam ke selatan oleh karena jalur langsung dari Irak ke Hijaz kala itu dinilai cukup berbahaya karena adanya kaum [[Qaramitah|Qaramithah]] yang kala itu berhasil mencuri [[Hajar Aswad]], kemudian pada tahun 318 H ([[897]] M), beliau memulai perjalanan lagi dari [[Mekkah]] ke [[Yaman]] kurang lebih sampai sekitar tahun 319 H ([[898]] M) karena sebuah alasan yang disebut para Ulama dan [[Habib|Habaib]] sebagai ilham agar ia mendatangi kawasan Yaman Selatan yakni [[Hadramaut]] yang kala itu masih didominasi kaum [[Ibadi]].
 
Ia berhijrah disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di [[Irak]] pada waktu itu. Banyak para [[Ahlul Bait]] keturunan Rasulullah diburu atau bahkan dibunuh karena pemerintah khawatir kalau mereka mau mengambil-alih kekuasaan. Imam al-Muhajir adalah orang pertama yang datang ke [[Hadramaut]] berserta keluarganya yang berjumlah 70 orang. Ikut serta dalam perjalanan adalah anaknya yang bernama [[Ubaidillah bin Ahmad|Ubaidillah]] dan ketiga cucunya; Alwi, Jadid dan BasriAbdullah.<ref name="asyraaf"/>
 
Menurut Dr Muhammad Hasan al Aydrus, pengajar sejarah di Universitas Uni Emirat Arab, nama al Muhajir adalah gelar karena al Imam Ahmad bin Isa hijrah dari Basrah setelah kota itu menghadapi serangan massal dari kaum Khawarij dan pemberontakan orang-orang yang berasal dari Afrika. Awalnya, ia memutuskan berangkat ke Hijaz dan menetap setahun di Kota Madinah ketika Kota Makkah menghadapi serangan orang-orang Qaramithah.{{Cn}}