Kabupaten Tanah Laut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k kepadatan |
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
||
Baris 90:
[[Berkas:Manuscript map of the Banjarmasin region.jpg |kiri|jmpl|400px|Tanah Laut menjadi bagian wilayah ''Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo'', peta menggambarkan keadaan pada masa [[Perang Banjar]] (1859-63), Hindia Belanda memperkuat pertahanan di beberapa daerah di Tanah Laut (Pelaihari, Tabanio, Bati-Bati, Batu Tungku)]]
Tahun 1859 [[Perang Banjar]] berkobar di Kalimantan Selatan.<ref name=":3" /> Pangeran Hidayat dan Tumenggung Jalil, ditambah [[Pangeran Antasari]] (cucu Pangeran Amir) dan beberapa tokoh lain memimpin penyerangan terhadap tambang-tambang dan pos-pos Belanda di Banjar. Tokoh pejuang [[Demang Lehman|Kiai Demang Leman]] serta [[Haji Buyasin]] dan Kiai Langlang dari Tanah Laut berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio pada Agustus 1859.<ref name=":4" /> Ketika Belanda datang kembali dengan bantuan kapal perang Bone untuk merebut [[Benteng Tabanio]], Haji Buyasin melawannya dengan gigih, sehingga serangan Belanda ini Gagal. Pada bulan Desember 1859 Benteng Haji Buyasin di Takisung diserang secara besar-besaran dan dapat di hancurkan. Haji Buyasin menyingkir ke daerah Pleihari yang akhirnya sampai ke daerah Bati-Bati.<ref>{{Cite web|url=http://tanahlautonline.blogspot.co.id/2016/10/haji-boejasin-pahlawan-muda-penakluk_19.html|title=HAJI BOEJASIN PAHLAWAN MUDA PENAKLUK FORT TABANIOW|last=Fahmi|first=Ismail|date=2016|website=ALGAZALIE|publisher=|access-date=|archive-date=2018-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20180407115857/http://tanahlautonline.blogspot.co.id/2016/10/haji-boejasin-pahlawan-muda-penakluk_19.html|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 1860, tepatnya sejak tanggal 11 Juni 1860 Hindia Belanda mengumumkan pembubaran kesultanan Banjar secara sepihak.<ref name=":3" /><ref name=":4" />
|