Tradisi malam satu suro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Budaya Jawa menggunakan HotCat
Vasco06 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Tradisi Malam Satu Suro/Sura''' adalah salah satu tradisi di bulan keramat berdasarkan kepercayaan masyarakat [[Pulau Jawa]].<ref>MULYANI, M. (2023). ''TRADISI MALAM SATU SURO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT (Studi di Desa Kubuliku Jaya Kecamatan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat)'' (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).</ref> Tradisi ini menjadi sebuah hal yang bersifat turun temurun dari dahulu kala yang kemudian terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Tradisi ini memiliki berbagai macam ritual yang berbeda di setiap tempat. Tujuan dari pelaksanaan ritual atau upacara ini adalah untuk meminta keselamatan serta ilham dari Yang Maha Kuasa agar tidak melakukan hal-hal buruk selama berlangsungnya bulan keramat tersebut sebagaimana Masyarakat Jawa merasa bahwa bulan tersebut merupakan waktu yang suci untuk memperbaiki diri tentang berbagai hal yakni tentang ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa, evaluasi atas segala dosa sepanjang satu tahun yang sudah terlewati.
 
== Latar Belakang dan Sejarah ==