Tradisi malam satu suro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan bagian mitos dan kepercayaan
Alexdaiva86 (bicara | kontrib)
Macam-Macam Perayaan Tradisi Malam Satu Suro/Sura
Baris 38:
Penting untuk diingat bahwa makna dan simbolisme dalam Tradisi Malam Satu Suro dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan keyakinan masyarakat yang melaksanakannya. Melalui tradisi ini, masyarakat Jawa menghormati leluhur, berdoa untuk berkah dan perlindungan, serta menghidupkan nilai-nilai spiritual dan moral
 
== Macam-Macam Perayaan Tradisi Malam Satu Suro/Sura ==
Tradisi malam satu suro/sura dilaksanakan sebagai bentuk permohonan akan keselamatan atas diri mereka. Tradisi malam satu suro memiliki beberapa macam yang terbagi dari beberapa daerah di Indonesia dengan berbagai tradisi yang berbeda.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Mulyani|date=2023|title=Tradisi Malam Satu Suro Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat|journal=Skripsi. Bandar Lampung : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung}}</ref>
 
Berikut ini merupakan macam-macam perayaan tradisi Malam Satu Suro di berbagai daerah di Indonesia :
 
* Satu Sura di Solo (Kirab Pusaka Keraton)
 
Perayaan Satu Sura di Solo menggelar ritual Jamas dan Kirab Pusaka Keraton, ikut serta salam acara kirab tersebut beberapa ekor kebo bule yang dijuluki Kebo Kyai Slamet. Acara kirab ini dimulai dari keraton Solo pada jam 12 malam dan mengelilingi beberapa protokol di kota Solo diiringi punggawa istana dan para pasukan istana.
 
* Satu Sura di Cirebon (Babad Cirebon dan pencucian benda pusaka)
 
Malam satu sura di Cirebon diperingati oleh Keraton Kanoman dengan menggelar pembacaan Babad Cirebon (Sejarah Cirebon). Peringatan malam satu sura dilanjutkan dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
 
* Satu Sura di Bantul (Ritual Samas)
 
Ritual Samas ini bertujuan untuk mengenang Maheso Suro yang dipercaya telah mendatangkan kemakmuran warga di pesisir pantai selatan.
 
* Malam satu sura di Magetan (Ledug Suro)
 
Ledug Suro diperingati dengan upacara Andum Berkah Bolu Rahayu, yang diyakini oleh masyarakat Kabupaten Magetan bahwa memakan bolu rahayu yang sudah diberikan doa-doa tersebut bisa digunakan sebagai obat, pelaris, dan lainnya.
 
* Upacara Labuhan
 
Upacara dengan melakukan persembahan-persembahan kepada penguasa lautan supaya para nelayan selamat mencari ikan dan memperoleh ikan yang banyak dengan tujuan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.<ref name=":2" />
 
 
== Referensi ==