Jurnalis amplop: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah isi
Baris 7:
 
== Bentuk Jurnalis Amplop ==
Jurnalis amplop merupakanadalah sebutan dari wartawan yang menerima suap dari narasumber, tindakannyatindakan ini mencemarkan kualitas pers di Indonesia. Pemberian amplop kepada jurnalis sering kali dilakukan untuk menjalin silaturahmihubungan yang positif dengan wartawan, akansisi tetapinegatif terdapatjuga sisiberada negatifdidalamnya karena mengandung kecurigaan yang terselubung. Meskipun diakui oleh wartawan bahwa pemberian amplop kepada wartawan bukanlah hal yang baru malahdan sulit dilepaskan dari dunia jurnalistik karena memang sudah membudaya. Akhirnya pemberian amplop kepada wartawan ini terjadi seperti biasa yang berlangsung secara terus menerus. <ref>Nurnisya, Yulianti, Frizki., Widyasari, Wulan., & Nurjanah, Adhianty. (2015). Wartawan dan budaya amplop (budaya amplop pada wartawan pendidikan dalam kaitannya dengan media relations). ''Jurnal INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi, 45''(1), 15-24. </ref> Pemberian amplop kepada wartawan pada akhirnya juga menimbulkan dualisme di kalangan wartawan sendiri. Sebagian merasa hal tersebut merendahkan profesi wartawan, namun tidak sedikit yang menganggap amplop tersebut hanyalah bentuk silaturahmi dari instansi dan tentu tidak akan mengganggu proses netralitas pemberitaan di medianya.
 
Praktik  jurnalis amplop sudah menjadi fenomena dan budaya tersendiri dalam pers Indonesia. Praktik ini merujuk pada segala sesuatu dari narasumber misal makanan, tiket gratis, uang dan lain-lain yang diberikan pada jurnalis yang kemudian jurnalis yang melakukan praktik ini sering disebut jurnalis amplop. Jurnalis amplop sering dilakukan oleh institusi pemerintahan, swasta, pendidikan dan umum. Pada umumnya suap diberikan kepada orang yang berpengaruh atau pejabat, hal itu dilakukan agar keinginannya tercapai baik berupa keuntungan tertentu ataupun agar terbebas dari suatu hukuman atau proses hukum. bentukBentuk-bentuk hadiah jurnalis amplop yaitu <ref>{{Cite journal|last=Lewi Pramesti|first=Olivia|date=2014-08-18|title=Penerapan Kode Etik di Kalangan Jurnalis|url=http://dx.doi.org/10.24002/jik.v11i1.386|journal=Jurnal ILMU KOMUNIKASI|volume=11|issue=1|doi=10.24002/jik.v11i1.386|issn=2548-8643}} </ref> :
 
# Secara langsung memberiMemberikan uang dengan amplop.
# Memberikan melalui bingkisan seperti tunjangan hari raya atau souvenir, kegiatan press tour, undangan makan bersama, tiket gratis dan pemberian pulsa.
# Pemberian dari narasumber tanpa bayaran seperti tiket gratis menonton pertandingan, undangan makan, parcel dan amplop saat jumpa pers.