Lampung: Perbedaan antara revisi

Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di adad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]], penyebaran ini menjadi tanda tonggak berdirinya Kerajaan di wilayah tersebut. H. Pangeran Suhaimi Saibatin di Kepaksian Pernong Sekala Brak pejuang kemerdekaan dengan tanda jasa bintang gerilya dan satya lencana dalam [[Gerakan 30 September]] G.30 S PKI, dan bintang perak dari Gubernur Hindia Belanda atas jasa menunjang rakyat dari musibah gempa [[Gunung Suoh]] tahun 1933 Masehi serta mendapat penghargaan dari Panglima Balatentara dainipon di [[Palembang]] karena membantu dalam perang Asia Timur raya tahun 1944 M, mendapat title Pangeran dari Residen Bengkulen serta hadiah tongkat dan kancing emas atas jasanya kepada negara Pangerah H. Suhaimi yakni Sultan lela muda pangeran raja selalau pemuka agung dengian paksi di makamkan di makam pahlawan (TMP) Bandar Lampung bersama ketiga putranya yang mengikuti jejak kepahlawanan. Pada abad ke-16 Masehi juga Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.