Pribumi-Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Yaumilmahpud (bicara | kontrib)
k Menambahkan rangkuman ringkasan konten dan sunting simber
Baris 58:
'''Pribumi Nusantara''', '''Pribumi Indonesia''' {{aka}} '''Bumiputra Indonesia''' adalah istilah yang mengacu pada [[Demografi Indonesia|kelompok]] [[penduduk asli]] yang berasal dari wilayah kepulauan Indonesia.<ref name="Pribumi"/>
 
Istilah "[[Pribumi]]" sendiri muncul di [[Sejarah Nusantara (1800-1942)|era kolonial Hindia Belanda]] setelah diterjemahkan dari '''''Inlander''''' ([[bahasa Belanda]] untuk "Pribumi"), istilah ini pertama kali dicetuskan dalam undang-undang kolonial Belanda tahun [[1854]] oleh [[Hindia Belanda|pemerintahan kolonial Belanda]] untuk menyamakan beragam kelompok penduduk asli di [[Nusantara]] kala itu, terutama untuk tujuan [[diskriminasi sosial]] namun sejak [[Republik Indonesia]] menyatakan kemerdekaan yang ditandai dengan pembacaan surat [[Proklamasi]] kemerdekaan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] (NKRI) sejak tanggal 17 Agustus 1945 perlakuan berbeda terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosial di tiadakan terhapuskan sejak saat itu diberlakukan rumusan dan pedoman berkehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat [[Indonesia]] dalam [[ideologi]] [[Pancasila]]. SelamaDidalam sejarah selama masa kolonial, Belanda menanamkan sebuah rezim segregasi (pemisahan) rasial tiga tingkat; ras kelas pertama adalah "''[[Europeanen]]''" ("[[Bangsa Eropa|Eropa]]" [[Orang kulit putih|kulit putih]]) dan pribumi Kristen/Katolik misalnya tentara KNIL dari Ambon; ras kelas kedua adalah "''[[Vreemde Oosterlingen]]''" ("Timur Asing") yang meliputi orang [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[India-Indonesia|India]] maupun non-Eropa lain; dan ras kelas ketiga adalah "''Inlander''", yang kemudian diterjemahkan menjadi "[[Pribumi]]". Sistem ini sangat mirip dengan sistem politik di [[Afrika Selatan]] di bawah [[apartheid]], yang melarang lingkungan antar-ras ("''wet van wijkenstelsel''") dan interaksi antar-ras yang dibatasi oleh [[hukum]] "''[[passenstelsel]]''". Pada akhir [[abad ke-19]] Pribumi-[[Nusantara]] sering kali disebut dengan istilah '''''Indonesiërs''''' ("Orang Indonesia").
 
== Latar belakang ==
Jumlah Pribumi-Nusantara adalah sekitar 95% dari penduduk [[Indonesia]].<ref name="Pribumi"/> Dengan perkiraan penduduk Indonesia pada tahun 2006, angka ini diterjemahkan menjadi sekitar 230 juta orang saat ini. Sebagai payung warisan [[adat]] dan [[budaya]] yang serupa di antara berbagai kelompok etnis di Indonesia, adat serta budaya Pribumi-Nusantara memainkan peran penting dalam membentuk kondisi sosial ekonomi negara Republik Indonesia.
 
Ada lebih dari 300 [[suku bangsa di Indonesia]].<ref>
Kuoni - Far East, A world of difference. Hal. 88. Diterbitkan 1999 oleh Kuoni Travel & JPM Publications</ref> 200 juta dari penduduknya adalah keturunan asli Nusantara (Indonesia).
 
Kelompok etnis terbesar di Indonesia adalah [[suku Jawa]] yang membentuk 41% dari total populasi. sedangkan kelompok etnis terbanyak di dunia ialan India, Indonesia, [[Papua Nugini]], Meksiko, Nigeria<ref>https://news.okezone.com/read/2022/04/13/18/2578538/5-negara-yang-memiliki-suku-terbanyak-di-dunia-indonesia-salah-satunya?page=2</ref> Populasi orang Jawa terkonsentrasi di [[pulau Jawa]], tetapi jutaan orang telah bermigrasi ke pulau-pulau lain di seluruh Nusantara.<ref name="ReferenceA">{{cite book|last =|first =|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|title =Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape|date =|year =2003|url =|accessdate = }}</ref> [[Suku Sunda]], [[suku Melayu|Melayu]], dan [[suku Madura|Madura]] adalah kelompok terbesar berikutnya di Indonesia.<ref name="ReferenceA"/> Banyak kelompok etnis kecil, khususnya di [[Kalimantan]] dan [[Papua]], hanya memiliki jumlah ratusan. Sebagian besar bahasa daerah Indonesia berasal dari rumpun [[bahasa Austronesia]], meskipun jumlahnya signifikan, contohnya di Papua yang berbicara dalam [[bahasa Papua]].
 
[[Berkas:Indonesia Ethnic Groups Map id.svg|jmpl|400px|ka|Beberapa kelompok etno-linguistik utama Indonesia.]]
Pembagian dan klasifikasi kelompok etnis di Indonesia tidak kaku dan dalam beberapa kasus adalah tidak jelas karena hasil dari migrasi, juga budaya dan pengaruh linguistik, misalnya bahwa beberapa kalangan mungkin setuju bahwa [[orang Banten]] dan [[orang Cirebon]] adalah dari kelompok etnis yang berbeda dengan dialek mereka sendiri yang berbeda; namun kalangan yang lain mungkin menganggap mereka sebagai sub-kelompok etnis Jawa, anggota masyarakat suku Jawa yang lebih besar. Kasus yang sama juga dengan orang-orang [[suku Baduy]] yang berbagi begitu banyak kesamaan dengan orang-orang suku Sunda sehingga mereka dapat dianggap sebagai berasal dari kelompok etnis yang sama. Contoh dari etnis campuran adalah "[[orang Betawi|Orang Batavia]]" ("Betawi"), hasil dari campuran etnis Pribumi-Nusantara yang berbeda-beda dengan [[orang Arab]], [[orang Tionghoa]], dan [[orang India]] sejak era kolonial [[Batavia]] (sekarang [[Jakarta]]).
 
Populasi proporsional dari '''Pribumi-Nusantara''' menurut sensus 2009 adalah sebagai berikut:
Baris 110 ⟶ 111:
|-
| align=left | [[Suku Cirebon]] || 1.856 || 0.9 || align=left | [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]]
|-
| align=left | [[Suku Lampung]] || 1.028.190|| 120.4 || align=left | [[Sumatra]], [[Lampung]]
|}