Soeharto: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
fix
fix
Baris 313:
{{listen|title=Kejatuhan Presiden Soeharto|filename=Pidato Singkat Soeharto mengundurkan diri.ogg|description=Potongan pidato pengunduran diri Soeharto, Kamis 21 Mei 1998. |pos=right}}
 
Pada 1997, menurut [[Bank Dunia]], 20 sampai 30% dari dana pengembangan Indonesia telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis finansial Asia]] pada tahun yang sama tidak membawa hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari [[Dana Moneter Internasional|IMF]].
 
Meskipun sempat menyatakan untuk tidak dicalonkan kembali sebagai Presiden pada periode 1998–2003, terutama pada acara Golongan Karya, Soeharto tetap dipilih kembali oleh [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR]] dalam Sidang Umum MPR pada bulan Maret 1998. Setelah beberapa demonstrasi, kerusuhan dan pembantaian rakyat, tekanan politik dan militer, sertadan berpuncak pada [[Pendudukan Gedung DPR/MPR|pendudukan gedung DPR/MPR]], Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden [[B. J. Habibie]], yang menjadi presiden.
 
Dalam pemerintahannya yang berlangsung selama 32 tahun lamanya, telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan termasuk korupsi dan pelanggaran [[Hak asasi manusia|HAM]]. Hal ini merupakan salah satu faktor berakhirnya era Soeharto. Namun, [[Michel Camdessus]], Direktur IMF mengakui bahwa apa yang dilakukan [[Dana Moneter Internasional|IMF]] di Indonesia tidak lain sebagai penyebab jatuhnya Pemerintahan Soeharto. Sebagaimana dikutip The New York Times, Camdessus menyatakan ''“we"we created the conditions that obliged President Soeharto Left his job"''.<ref>{{Cite web|url=https://soeharto.co/presiden-soeharto-dan-misteri-kemelut-1998/|title=Presiden Soeharto dan Misteri Kemelut 1998 - Soeharto|date=19 JanJanuari 2013|access-date=2020-04-18|archive-date=2020-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200616201200/https://soeharto.co/presiden-soeharto-dan-misteri-kemelut-1998/|dead-url=no}}</ref>
 
Di Credentials Room, [[Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara]], Jakarta, Presiden Soeharto membacakan pidato yang terakhir kali, demikiansebagai berikut:
{{cquote|Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengikuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi perlu dilaksanakan secara tertib, damai, dan konstitusional.<br />
Demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan nasional, saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII. Namun, kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.<br />