Negara-negara Tentara Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 158:
 
== Militer ==
=== UkuranKekuatan kekuatantempur dan perekrutan ===
Semua perkiraan jumlah kekuatan angkatan perang Peringgi maupun angkatan perang Muslim tidak dapat dipastikan kebenarannya. Peninggalan-peninggalan tertulis yang ada mengindikasikan bahwa kemungkinan besar orang Peringgi di Outremer membentuk angkatan perang terbesar di Dunia Kristen Katolik. Seawal-awalnya pada tahun 1111, keempat negara Tentara Salib mengerahkan 16.000 prajurit untuk melancarkan kampanye militer gabungan melawan Syaizar. Edesa dan Tripoli membentuk angkatan perang yang terdiri atas 1.000 sampai 3.000 prajurit, Antiokhia dan Yerusalem mengerahkan 4.000 sampai 6.000 prajurit. Sebagai pembanding, [[William the Conqueror|Wilelmu Penakluk]] mengepalai 5.000 sampai 7.000 prajurit dalam [[Pertempuran Hastings]], sementara 12.000 Tentara Salib bertempur melawan [[Moor|orang Moro]] dalam [[Pertempuran Las Navas de Tolosa]] di Iberia.{{sfn|Morton|2020|pp=9–11, 32, 41, 47–48, 153–159}} Di antara lawan-lawan terawal orang Peringgi, Khilafah Bani Fatimah memiliki 10.000 sampai 12.000 prajurit, para penguasa Halab memiliki 7.000 sampai 8.000 prajurit, dan para Atabeg Damsyik memimpin 2.000 sampai 5.000 prajurit. Wangsa Artuk mampu mengupah sampai 30.000 orang Turki, tetapi para pejuang kelana ini tidak cocok dikerahkan dalam aksi-aksi pengepungan yang berlangsung lama. Sesudah mempersatukan Mesir, Suriah, dan sebagian besar wilayah Irak, Salahuddin membentuk angkatan perang berkekuatan kurang lebih 20.000 prajurit. Demi menghadapi Salahuddin, orang Peringgi buru-buru menambah jumlah prajuritnya hingga mencapai 18.000 orang, tapi harus dibarengi langkah-langkah pengetatan anggaran.{{sfn|Morton|2020|pp=55, 57, 64, 69, 90–91, 160–161}} Pada abad ke-13, kendali atas kegiatan perdagangan yang menguntungkan di Ako memungkinkan pemerintah Peringgi untuk mempertahankan jumlah kekuatan angkatan perang yang cukup besar.{{sfn|Tyerman|2007|pp=717, 970 (keterangan nomor 10)}} Dalam [[Pertempuran La Forbie]], 16.000 pejuang Peringgi gugur di medan laga, tetapi pertempuran ini adalah kali terakhir segenap angkatan perang Yerusalem berlaga dalam pertempuran terbuka.{{sfn|Jotischky|2004|p=246}} Dalam peristiwa pengepungan Ako tahun 1291, kurang lebih 15.000 prajurit Peringgi dikerahkan untuk membendung serangan 60.000 pejuang Mamluk.{{sfn|Tyerman|2007|p=820}}