Angkatan Darat Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Neverland14 (bicara | kontrib)
menambah Sejarah, menambah Struktur, memperbarui Galeri, menambah gambar + referensi
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Fiqqq (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 102:
Setelah Napoleon turun tahta dan kembali, dihentikan oleh aliansi Inggris-Belanda dan Prusia di [[Waterloo, Belgia|Waterloo]], tentara Prancis ditempatkan kembali di bawah Monarki Bourbon yang dipulihkan. Struktur sebagian besar tetap tidak berubah dan banyak perwira Kekaisaran mempertahankan posisi mereka.<ref>{{Cite book|last=Pichichero|first=Christy L.|date=2018-12-31|url=http://dx.doi.org/10.7591/9781501709654|title=The Military Enlightenment|location=Ithaca, NY|publisher=Cornell University Press|isbn=978-1-5017-0965-4}}</ref>
 
Pada Agustus 1914, Angkatan Bersenjata Prancis berjumlah 1.300.000 tentara. Selama [[Perang Dunia I]], Tentara Prancis memanggil 8.817.000 orang, termasuk 900.000 tentara kolonial. Selama perang, sekitar 1.397.000 tentara Prancis tewas, sebagian besar di Front Barat. Ini akan menjadi konflik paling mematikan dalam [[sejarah Prancis]]. Jenderal utama adalah: [[Joseph Joffre]], [[Ferdinand Foch]], [[Charles Mangin]], [[Philippe Pétain]], [[Robert Nivelle]], [[Franchet d'Esperey]] dan [[Maurice Sarrail]].<ref>{{Cite journal|last=Hill|first=Henry Bertram|last2=de la Gorce|first2=Paul-Marie|date=1963-04|title=The French Army: A Military-Political History|url=http://dx.doi.org/10.2307/320879|journal=The Modern Language Journal|volume=47|issue=4|pages=180|doi=10.2307/320879|issn=0026-7902}}</ref>
[[Berkas:De Gaulle-OWI.jpg|jmpl|Brigjen [[Charles de Gaulle]], memegang peran penting dalam melawan kependudukan [[Jerman Nazi|Nazi Jerman]]]]
Pada awal [[Pertempuran Prancis]] di [[Perang Dunia II]], Angkatan Darat Prancis mengerahkan 2.240.000 kombatan yang dikelompokkan ke dalam 94 divisi dari perbatasan [[Swiss]] ke Laut Utara. Angka ini tidak termasuk Tentara Pegunungan Alpen yang menghadapi Italia dan 600.000 orang yang tersebar melalui kekaisaran kolonial Prancis tidak termasuk dalam angka ini. Setelah kekalahan pada tahun 1940, rezim [[Prancis Vichy]] diizinkan untuk mempertahankan 100–120.000 personel di Prancis yang tidak diduduki, dan pasukan yang lebih besar di Kekaisaran Prancis: lebih dari 220.000 di Afrika (termasuk 140.000 di [[Afrika Utara]] Prancis),<ref>{{Cite journal|last=Le Bail|first=Karine|date=2017-09|title=Sara Iglesias Musicologie et occupation. Science, musique et politique dans la France des « années noires » Paris, Éd. de la Msh, 2014, 456 p.|url=http://dx.doi.org/10.1017/s0395264918000458|journal=Annales. Histoire, Sciences Sociales|volume=72|issue=3|pages=905–908|doi=10.1017/s0395264918000458|issn=0395-2649}}</ref> dan pasukan di Mandat Suriah dan [[Indochina Prancis]].<ref>Quid, ed. 2001, p.690, see also 'France, Soldiers, and Africa.'</ref> [[Pasukan Kemerdekaan Prancis|Pasukan Prancis Merdeka]], di bawah komando [[Charles de Gaulle]], melanjutkan pertempuran dengan Sekutu sampai kekalahan terakhir Poros pada tahun 1945.
 
Pada akhir Perang Dunia II Prancis langsung dihadapkan pada awal mula gerakan [[dekolonisasi]]. Tentara Prancis, yang telah mempekerjakan ''spahis'' dan [[Tirailleur|''tirailleurs'']] Afrika Utara di hampir semua kampanyenya sejak 1830, adalah kekuatan utama yang menentang dekolonisasi, yang dianggap sebagai penghinaan.<ref>Alistair Horne, ''The French Army and Politics, 1870–1970'' (1984).</ref> Di Aljazair, Angkatan Darat menekan peningkatan ekstensif di dalam dan sekitar [[Sathif|Sétif]] pada Mei 1945 dengan tembakan besar: angka kematian Aljazair bervariasi antara 45.000 seperti yang diklaim oleh Radio Kairo pada saat itu<ref>J.F.V. Keiger, ''France and the World since 1870'' (Arnold, 2001) p 207.</ref> dan angka resmi Prancis 1.020.<ref>Horne, Alistair (1977). ''A Savage War of Peace: Algeria 1954–1962''. New York: The Viking Press. p. 26.</ref>