Universitas Jenderal Soedirman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Knightwell20 (bicara | kontrib)
Pembaruan informasi alumni
Knightwell20 (bicara | kontrib)
Pemutakhiran informasi
Baris 48:
[[Keresidenan Banyumas]] merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tempat dinamika sosial, politik, dan kebudayaan yang signifikan sejak masa kolonial hingga awal kemerdekaan, utamanya di kawasan Jawa Tengah. Fakta ini berangkat dari beragam tokoh Banyumas yang memiliki pengaruh besar dalam peta perkembangan bangsa Indonesia, seperti Raden Mas [[Goembrek]] dan Raden [[Angka Prodjosoedirdjo]] yang merupakan salah satu tokoh pendiri gerakan [[Budi Utomo]] dan alumni Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra atau [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen|STOVIA]], Raden Mas [[Margono Djojohadikoesoemo]] sebagai pendiri [[Bank Negara Indonesia]], [[Margono Sukarjo|Margono Soekarjo]] sebagai dokter ahli bedah pertama di Indonesia, dan Raden [[Aria Wirjaatmadja|Bei Aria Wirjaatmadja]] sebagai pendiri [[Bank Rakyat Indonesia]]. Kontribusi tokoh nasional ini tidak sejalan dengan kondisi masyarakat Keresidenan Banyumas yang tidak mempunyai pusat pendidikan tinggi berkualitas dan bergengsi di Indonesia, di mana masyarakat Banyumas masih mengandalkan perguruan tinggi di kota lain seperti [[Universitas Gadjah Mada]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Universitas Diponegoro]] di [[Kota Semarang|Semarang]], dan [[Universitas Indonesia]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Adanya isu ini kemudian melahirkan kehendak masyarakat Banyumas untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi negeri agar calon mahasiswa bisa mengenyam pendidikan sarjana di wilayah Banyumas.
 
Menimbang amanat yang tersurat dalam Pembukaan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]] dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan desakan masyarakat Banyumas akan kebutuhan pendidikan tinggi tersebut, para pemimpin Banyumas menggagas ide pendirian perguruan tinggi di wilayah Banyumas. Melalui inisiatif oleh pemangku kepentingan di Banyumas, yakni Raden Soemardjito sebagai Residen Banyumas, Raden Kriharto, Raden Soetardjo S., M. Soemarmo, Raden Soeroso, S.H., dan Letnan Kolonel Soegiharto, yang merupakan sebagian dari 35 orang tokoh inisiator dari latar belakang militer dan masyarakat umum, digagas sebuah lembaga bernama YayasanJajasan Pembina Universitas NegeriDjenderal Jenderal SoedirmanSudirman. Sebagai tindak lanjut atas gagasan ini, YayasanJajasan Pembina Universitas JenderalDjenderal SoedirmanSudirman resmi berdiri dengan Akta Notaris No. 32 tanggal 20 November 1961 di Yogyakarta yang ditandatangani oleh Notaris Raden Mas Wiranto.
 
YayasanJajasan Pembina Universitas JenderalDjenderal SoedirmanSudirman sebagai lembaga penanggung jawab pendirian perguruan tinggi di Banyumas ini kemudian berusaha mewujudkan berdirinya sebuah universitas. Dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 195 tertanggal 23 September 1963, secara resmi didirikan Universitas Jenderal Soedirman (nomenklatur sebelumnya menurut Keppres dieja dengan nama ''Universitas Djenderal Sudirman'') yang ditandatangani oleh Presiden [[Soekarno]] dan diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (kini [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]]) Prof. Dr. Tojib Hadiwidjaja yang bertempat di Rumah Dinas Residen Banyumas.<ref>{{Citation|title=Perjalanan Sejarah UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman)|url=https://www.youtube.com/watch?v=nmmOSEhzqbM|accessdate=2023-03-10|language=id-ID}}</ref><ref>{{Cite web|title=KEPPRES No. 195 Tahun 1963 tentang Pendirian Universitas Negeri Jenderal Sudirman [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/156873/keppres-no-195-tahun-1963|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2023-03-10}}</ref>
 
=== Awal pendirian dan triumvirattriad fakultas (1963–1965) ===
[[Berkas:Residentshuis te Banjoemas, KITLV 2781.tiff|jmpl|248x248px|Rumah Dinas Residen Banyumas (kini Rumah Jabatan Bakorwil III Provinsi Jawa Tengah, Purwokerto)]]
Pendirian Universitas Jenderal Soedirman di Keresidenan Banyumas bermula dengan penempatannya di [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] sebagai lokasi kampus utama. Kedudukan Unsoed di Purwokerto didasari oleh keadaannya sebagai ibu kota Eks-Keresidenan Banyumas, sebagai pusat politik dan ekonomi di Banyumas, yang memiliki infrastruktur dan sumber daya memadai, seperti kantor keresidenan (''residentwooning'') dan [[Stasiun Purwokerto]] peninggalan [[Staatsspoorwegen]] dari pemerintah [[Hindia Belanda]], serta nilai historis dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, tokoh Keresidenan Banyumas yang lahir di [[Purbalingga, Purbalingga|Purbalingga]] dan tumbuh di [[Cilacap (kota)|Cilacap]], meraih puncak kariernya di militer sebagai Ketua Divisi Lokal [[Badan Keamanan Rakyat]] di Purwokerto.<ref>{{Cite web|title=Jenderal Besar Soedirman – Pusat Sejarah TNI|url=https://sejarah-tni.mil.id/2017/03/18/jenderal-besar-soedirman/|language=en-US|access-date=2023-03-10}}</ref> Penempatan Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Banyumas ini menjadi sebuah simbol hubungan baik [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah Republik Indonesia]] terhadap masyarakat Banyumas yang turut andil dalam perkembangan negara Indonesia, utamanya dalam hal pertahanan dan keamanan sejak masa pra-Kemerdekaan.
 
Pendirian Universitas Jenderal Soedirman dimulai dengan dibentuknya tiga fakultas pendiri atau ''triumvirattriad'', yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, dan Fakultas Ekonomi. Ketiga fakultas ini mencerminkan konteks sosial dan kebutuhan masyarakat Banyumas sebagai wilayah rural yang corak sosial-ekonominya kental dengan kegiatan pertanian. Kepemimpinan Unsoed dipegang pertama kali oleh Raden Soemardjito yang menjabat sebagai Ketua Presidium Universitas Jenderal Soedirman selama dua tahun, dan didampingi oleh Raden Soeroso, Raden Kriharto, Letnan Kolonel Soegiharto, dan H. R. Boenyamin, sebagai Anggota Presidium Unsoed. Angkatan pertama mahasiswa Unsoed resmi diterima dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 1963/1964 di halaman depan Rumah Dinas Residen Banyumas oleh Raden Soemardjito selaku Ketua Presidium Unsoed.<ref>{{Cite web|last=admin|date=2017-05-26|title=SEJARAH RUMJAB EKS BAKORWIL|url=https://upadwilbanyumas.wordpress.com/2017/05/27/sejarah-rumjab-eks-bakorwil/|website=UNIT PENGELOLA ASET DAERAH WILAYAH BANYUMAS|language=en|access-date=2023-03-11}}</ref>
 
Pada tahun 1965, Unsoed resmi memiliki rektor pertama, [[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] R. F. Soedardi, yang menjabat sampai 1974.
Baris 512:
|-
|UniRank 4ICU
|{{Increase}}14
|14
|{{Increase}}1652
|<ref>{{Cite web|title=Universitas Jenderal Soedirman {{!}} Ranking & Review|url=https://www.4icu.org/reviews/2223.htm|website=www.4icu.org|access-date=2023-03-10}}</ref>
|-
|SCImago Institution Rankings
|{{Increase}}17
|17
|{{Increase}}748
|<ref>{{Cite news|last=Harbani|first=Rahma Indina|title=SIR 2021 Rilis Daftar 30 Universitas Terbaik Indonesia, UGM Nomor Berapa?|url=https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-5613441/sir-2021-rilis-daftar-30-universitas-terbaik-indonesia-ugm-nomor-berapa|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-03-03|date=2021-06-21}}</ref>
|-
|Webometrics
|{{Increase}}17
|17
|{{Increase}}1950
|<ref>{{Cite web|title=University {{!}} Ranking Web of Universities: Webometrics ranks 30000 institutions|url=https://www.webometrics.info/en/detalles/02fckb719|website=www.webometrics.info|access-date=2023-03-10}}</ref>
|-
|Edurank
|{{Increase}}26
|34
|{{Increase}}2219
|2702
|<ref>{{Cite web|date=20192021-1108-2111|title=Jenderal Soedirman University [Acceptance2023 RateRankings +by Statisticstopic]|url=https://edurank.org/uni/jenderal-soedirman-university/rankings/|website=EduRank.org - Discover university rankings by location|language=en|access-date=20222023-0305-0327}}</ref>
|}