Kepulauan Kapoposang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 213:
Terdapat spesies arthropoda terbesar di Pulau Kapoposang, yaitu Ketam Kenari (Birgus latro), Pulau Kapoposang memiliki tutupan vegetasi pantai yang lebat yang didominasi oleh Pohon Kelapa, dimana tanaman tersebut merupakan makanan alami bagi spesies ketam kenari. Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh pengelola TWP Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya, status Ketam Kenari (Birgus latro) di Pulau Kapoposang belum mendapatkan ancaman karena masyarakat lokal Pulau Kapoposang tidak menjadikannya sebagai spesies target sehingga kelimpahannya di Pulau Kapoposang masih terjaga.
 
Spesies lain yang menjadi target konservasi adalah Hiuhiu Pauspaus (Rhincodon''rhincodon typus''), berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat di TWP Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya, spesies hiu ini telah lama terlihat di kawasan konservasi ini. Biasanya kemunculan Hiuhiu Pauspaus bersamaan dengan musim ikan teri (Anchovyanchovy) yang merupakan makanan bagi hiu paus.
 
Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh pengelola TWP Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya, spesies ini pertama kali teridentifikasi bulan Agustus 2011 dimana kemunculannya berlangsung selama 3 bulan, yaitu Agustus-Oktober, kemudian di tahun 2012 kemunculan hiu paus juga teridentifikasi pada bulan yang sama. Memasuki tahun 2013 pengamatan yang dilakukan menemukan bahwa spesies ini muncul sepanjang tahun dan juga berlanjut pada tahun 2014. Adapun wilayah penyebaran hiu paus meliputi gusung-gusung di dekat [[Pulau TambakhuluTambakulu]], Perairanperairan Pulau Gondong baliBali sampai pada Perairanperairan di Sekitarsekitar Pulau PamangganganPamanggangang.
 
Sisi positif dari pengelolaan Hiuhiu Pauspaus kedepannyake depannya, yaitu dengan adanya kearifan lokal masyarakat di Selat Makassar pada umumnya yang menganggap bahwa keberadaaan Hiuhiu Pauspaus pada saat melakukan kegiatan penangkapan akan membawa keberuntungan bagi nelayan, sehingga praktis spesies ini tidak mendapatkan ancaman dan bukan merupakan spesies target. Aktivitas penangkapan ikan teri yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Gondong Bali juga masih menggunakan alat tangkap yang sangat tradisional disebut dengan nama “ma'perre-perre” sehingga tidak mengganggu keberadaan spesies Hiuhiu Pauspaus di TamanKepulauan Wisata Perairan Kep.Kapoposang dan Laut Sekitarnya.
 
Dari potensi yang telah teridentifikasi kemudian ditetapkan target konservasi terkait bioekoregion adalah konservasi ekosistem berupa Ekosistem[[ekosistem Terumbuterumbu Karangkarang]] dan Ekosistemekosistem Padangpadang Lamunlamun, Konservasikonservasi Jenisjenis berupa Penyupenyu Sisiksisik (Eretmochelys''eretmochelys imbricateimbricata'') dan Penyupenyu Hijauhijau (Chelonia''chelonia mydas''), Ketam[[ketam Kenarikenari]] (Birgus''birgus latro''), dan Hiu[[hiu Pauspaus]] (Rychodon''rhincodon thypustypus'').<ref name=":10"/>
 
== Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi ==