Kabupaten Lebak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Batas Wilayah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
'''Kabupaten Lebak''' ({{Lang-su|{{sund|ᮜᮨᮘᮊ᮪}}}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Banten|Provinsi Banten]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Rangkasbitung|Kecamatan Rangkasbitung]], yang letaknya berada dibagian utara Kabupaten ini. Kabupaten Lebak merupakan kabupaten paling luas di [[Banten|Provinsi Banten]] dan juga terluas kelima di [[Pulau Jawa]]. Jumlah penduduk Lebak di tahun [[2021]] adalah 1.402.324 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
Kabupaten Lebak juga oleh masyarakat setempat biasa disebut Rangkasbitung saja karena merepresentasikan Ibu Kota Kabupaten yang menjadi jalur utama [[KRL Commuter Line|Commuter Line]] terintegrasi ke Jabodetabek dan [[Jalur kereta api Merak–Tanah Abang|jalur kereta api Jakarta-Merak]].
 
[[Suku Badui|Badui]] merupakan salah satu sub [[Suku Sunda]] di Lebak yang cukup dikenal karena memiliki kekhasan budaya dan adat istiadat berupa penolakan terhadap modernisasi dan hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar. Selain itu, Museum Multatuli (nama pena [[Eduard Douwes Dekker]], penulis buku ''Max Havelaar'' yang menjadi asisten residen di Lebak pada 1856) juga menjadi museum anti-kolonial pertama di Indonesia yang telah dibuka pada 11 Februari 2018 di Rangkasbitung. Museum ini berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran [[Multatuli]] dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite news|date=14 Februari 2018|title=10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli|url=https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX|work=Historia|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200622171534/https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX|archive-date=22 Juni 2020|access-date=3 Februari 2022}}</ref>