Nomo Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 61:
== Karier ==
=== Koes Bersaudara ===
Grup ini mulai berkarier sejak tahun 1958 dengan nama '''Kus Brothers''' yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo ([[Jon Koeswoyo]] pada Bass, [[Tonny Koeswoyo]] pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, [[Yon Koeswoyo]] pada vokal, dan [[Yok Koeswoyo]] pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama [[Jan Mintaraga]] sebagai gitaris dan [[Tommy Darmo]] sebagai gitaris jugapada awalnya. Nomo merupakan anggota keluarga Koeswoyo yang paling akhir bergabung dalam grup yang dibentuk saudara-saudaranya ini. Saat saudara-saudaranya sudah tekun berlatih selama beberapa tahun, ia masih berkelana di luar Jakarta. Sebelum Nomo pulang dari berkelananya, posisi drum diisi sementara oleh '''Iskandar'''. Jan , Tommy Darmo dan Iskandar adalah tetangga mereka di Jakarta. Setelah pulang dari rantaunya, Nomo minta ikut bergabung. Oleh Tonny, ia diarahkan untuk menjadi penggebuk drum. Nomo kemudian dibantu oleh Iskandar, karena kala itu ia belum begitu mahir bermain drum. Setelah menguasai permainan drum, posisi drummer dipegang sepenuhnya oleh Nomo. Kala itu ia sempat hendak belajar bermain drum lebih intens kepada [[Domingo Roda]] di [[Kemayoran]]. Namun tak disetujui Tonny, karena gaya bermain drumnya tak sesuai dengan konsep bermusik yang diusung Tonny. Mereka berhasil merekam album pertama pada tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga dan Tommy Darmo mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi '''Kus Bersaudara''' pada tahun 1963.
 
Beberapa waktu kemudian pada tahun 1964 kakak tertua mereka Jon Koeswoyo yang telah berkeluarga pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi '''Koes Bersaudara'''. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim [[Orde Lama]] [[Soekarno]] di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ''ngak-ngik-ngok'' (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Saat terjadi penangkapan terhadap para personil Koes Bersaudara di rumahnya, Nomo sedang berada di luar, sehingga ia luput dari pencidukan. Namun dengan kesadaran sendiri ia pun mendatangi kantor polisi pada sore harinya untuk meminta ditahan sebagai wujud solidaritas kepada saudara-saudaranya. Keempatnya mendekam di penjara tanpa proses pengadilan selama 3 bulan. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya [[Gerakan 30 September|Gerakan '''30 September PKI''']]). Selepas itu karier bermusik mereka kembali berjalan.