Kasta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Pemisahan sosial menggunakan HotCat
Santikaandi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta [[Catur Warna]] Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian [[manusia]] ke dalam 4 kasta yang berbeda:
 
# Kasta [[Brahmana]], orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti [[sulinggih]], [[pandita]] dan [[rohaniawan]]. Selain itu disandang oleh para [[guru]] dan [[cendekiawan]]. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan Ida Bagus (untuk cowok) Ida Ayu (untuk cewek)
# Kasta [[Ksatria]], terdiri dari Raja anggota [[militer]], [[bangsawan]], kepala dan anggota [[lembaga]] [[pemerintahan]]. Seseorang yang menyandang gelar ini tidakbiasanya memiliki hartanama pribadidepan I Gusti Agung, melainkanAnak hartaAgung, Dewa, milikI negaraGusti.
# Kasta [[Waisya]], orang yang telah memiliki bisnis dan harta benda sendiri dari hasil pekerjaannya seperti [[petani]], [[nelayan]], [[pedagang]], [[seniman]], [[wirausaha]], pemilik lahan, dan lain-lain.
# Kasta [[Sudra]], pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Umumnya bekerja sebagai buruh dan pelayan. Kasta ini merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari jumlah penduduk warga Bali.<ref>{{cite web |url = http://www.ambedkar.org/ambcd/38A.%20Who%20were%20the%20Shudras%20Preface.htm |title = Who Were the Shudras? |author = B. R. Ambedkar}}</ref> biasanya yang berasal dari keturunan ini memiliki nama depan, Putu, Kadek, Komang, Ketut.
 
Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara.