Al-Farabi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 29:
Saat [[Dinasti Buyid]] menaklukan Baghdad sekitar tahun 941-942 dan menyebabkan kekacauan politik, Al-Farabi terpaksa melarikan diri ke [[Aleppo]] tahun 330 H/945 M dan diterima oleh penguasa Hamanid, Sayf al-Dawlah.<ref name=":2" /><ref>[http://digitool.library.mcgill.ca/webclient/StreamGate?folder_id=0&dvs=1551336356140~974 Shamas Malik Nanji, "Alfarabi philosophy of education"], hal. 6, sebuah tesis doktoral di Universitas McGiIl, Montreal, Kanada.</ref> Nampaknya Al-Farabi memilih untuk tidak tinggal lama di Aleppo, karena di usia tuanya dikabarkan dia mulai menetap di Damaskus hingga wafat pada bulan Rajab 339 H (Desember 950 M).<ref name="zar" />
Al-Farabi menghabiskan sebagian besar hidupnya di Bahgdad zaman Dinasti Abbasiyah, sebelum pindah ke Aleppo di bawah pemerintahan Sayf al-Dawla.<ref name="zar" /> Ia melewati periode yang paling kacau karena ketiadaan kestabilan politik Abbasiyah, yakni peralihan dari Khalifah Mu’tamid (869-892 M) dan Khalifah Al-Muthi’ (946-974 M).<ref name="a" /> Dalam kondisi demikian, al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran dari para ahli [[Filsafat]] Yunani seperti [[Plato]] dan [[Aristoteles]] dan mencoba mengkombinasikan ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno dengan pemikiran Islam untuk menciptakan sebuah negara pemerintahan yang ideal (Negara Utama).<ref name="eduarny" />▼
▲Dalam kondisi demikian, al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran dari para ahli [[Filsafat]] Yunani seperti [[Plato]] dan [[Aristoteles]] dan mencoba mengkombinasikan ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno dengan pemikiran Islam untuk menciptakan sebuah negara pemerintahan yang ideal (Negara Utama).<ref name="eduarny"/>
== Pemikiran dan Pengaruh ==
|