Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
| type = Perguruan Tinggi Swasta, milik [[HKBP]]
| head_label = Ketua
| head = Diak. Dr. Eleven Sihotang (Plt.) <ref>{{Cite web|last=https://www.lpp-hkbp.com/|last2=https://www.lpp-hkbp.com/|title=Serah Terima Jabatan Ketua Sekolah Tinggi Diakones (STD) HKBP|url=https://www.lpp-hkbp.com/serah-terima-jabatan-ketua-sekolah-tinggi-diakones-std-hkbp/|website=LPP HKBP|language=id|access-date=2023-06-03}}</ref>
| address = Jalan Gereja No. 17 Kapernaum Balige
| city = [[Balige]]
Baris 19:
== Sejarah ==
Sebelum HKBP mempunyai tahbisan Diakones, HKBP telah menerima beberapa misionaris termasuk Diakon dan Diakones dari Jerman melalui [[
Pada tahun 1922 HKBP meningkatkan pelayanan di bidang diakoni sosial, seperti pelayanan di Hephata Laguboti yang telah dimulai oleh Diakon Rittich terhadap orang buta dan cacat lainnya. Kemudian pada tahun 1952 didirikan panti khusus di Elim [[Pematang Siantar]] untuk menampung dan mendidik anak-anak yatim piatu. Melihat kebutuhan pelayanan ini, tanggal 2 Juni 1952 HKBP memberikan beasiswa kepada 3 orang perempuan Batak untuk pertama kalinya ke Jerman untuk menjalani pendidikan Diakones dan mengikuti Sekolah Diakones di Kaiserswerth, yaitu: Nuria D. Gultom, Bonaria Hutabarat dan Floriana Lumbantobing.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=wahananews.co|last2=wahananews.co|date=2021-04-19|title=Suster Nuria Dumomdom Br. Gultom, Sang Penentu Seragam Diakones HKBP Tutup Usia|url=https://wahananews.co/daerah/suster-nuria-dumomdom-br--gultom--sang-penentu-seragam-diakones-hkbp-tutup-usia-|website=Wahana News|language=id|access-date=2021-07-29}}</ref> Mereka diberangkatkan oleh Dr. J. Sihombing, Ephorus HKBP, dalam kebaktian di Gereja HKBP Jl. Cokroaminoto [[Medan]]. Ketiga wanita Batak itu dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan menerima pemberkatan sebagai Diakones di Gereja Kaiserswerth – Jerman. Sekembalinya tiga diakones ini, HKBP masih mengutus wanita Batak secara bertahap ke Sekolah Diakones Kaiserswerth Jerman sampai tahun 1969 dan telah menamatkan sejumlah 19 orang diakones. Mereka semua kembali ke Indonesia dan melayani di berbagai pelayanan yang berbeda-beda yaitu : di [[RS GKPS Saribudolok]], [[Panti Asuhan Elim Pematang Siantar]], FKIP Nommensen Pematang Siantar dan [[Rumah Sakit HKBP Balige|RS HKBP Balige]].<ref name=":0" />
|