Al-Farabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Wilayah Farab, yang merupakan dataran subur di sepanjang Sungai Syr Darya, merupakan pusat kebudayaan penting di [[Jalur Sutra]].<ref name=":3" /> Beberapa sumber sejarah mengatakan ayah Al-Farabi merupakan komandan tentara di kastil Otrar, yang pada masanya merupakan sebuah kota besar di Asia Tengah. Meski tidak ada data sejarah yang dapat dirujuk, diperkirakan di kota inilah Al-Farabi tumbuh dan mendapatkan pendidikan di masa mudanya.<ref name=":3" />
 
Menurut cerita lisan, Al-Farabi meninggalkan Otrar dan mulai melakukan perjalanan untuk belajar di Bukhara, Samarkand, Merv, dan Balkh, dan akhirnya tiba di Baghdad pada usia lebih dari 40 tahun.<ref name=":3" /> Di ibukota [[Dinasti AbasiyahAbbasiyah]] inilah Al-Farabi bertemu [[Yūhannā bin Haylān]] (wafat 328 H/941 M), seorang Nestorian, yang menjadi penerjemah dan komentator karya-karya Yunani.<ref name=":3" /><ref name=":1" /> Padanya Al-Farabi belajar ilmu logika, di antaranya ''[[Eisagoge]]'' karya [[Porphyry (filsuf)|Porphyry]], serta ''Kategorisasi'', ''Interpretasi'', serta ''Prior Analitik'' dan [[Posterior Analitik (Aristoteles)|''Posterior Analitik'']] dari ''[[Organon]]'' karya [[Aristoteles]].<ref name=":2" /> Saat Yūhannā bin Haylān pergi ke [[Harran]], yang merupakan pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil,<ref name="eduarny">Eduarny Tarmiji. 2004. “Konsep Al-Farabi tentang Negara Utama”, thesis magister. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia</ref> dikabarkan Al-Farabi turut serta dan di sana mempelajari astronomi Persia, India, Babilonia dan Khaldea.<ref name=":3" />
 
Sekembalinya dari Harran, Al-Farabi tinggal beberapa lama di Baghdad. Ibnu Khallikan mengatakan bahwa Al-Farabi juga belajar pada [[Abu Bishr Matta bin Yunus]] (wafat 329 H/942 M). Adapun Ibnu Abi Usaibah mengatakan dia juga belajar tata bahasa pada [[Ibnu al-Sarraj]] (wafat 316 H/929 M).<ref name=":2" />