Muhammadiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 192:
=== Periode Kepemimpinan AR Sutan Mansur (1953-1959) ===
[[Ahmad Rasyid|Ahmad Rasyid Sutan Mansur]] atau lebih dikenal sebagai AR Sutan Mansur terpilih sebagai Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah ketika berlangsung Kongres Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto tahun 1953. Tiga tahun berikutnya yakni pada Kongres ke-33 di Yogyakarta, dia terpilih kembali sebagai ketua PP Muhammadiyah. Lantas pada kongres ke-35 tahun 1962 di Yogyakarta, Sutan Mansur diangkat sebagai Penasehat PP Muhammadiyah sampai 1980.
Tercatat selama masa kepemimpinannya dua periode (1953-1959) dia berhasil merumuskan [[Khittah Muhammadiyah|khittah (garis perjuangan) Muhammadiyah]]. Antara lain mencakup usaha-usaha menanamkan dan mempertebal jiwa tauhid, menyempurnakan ibadah dengan khusyuk dan tawadlu, mempertinggi akhlak, memperluas ilmu pengetahuan, menggerakkan organisasi dengan penuh tanggung jawab, memberikan contoh dan suri tauladan kepada umat, konsolidasi administrasi, mempertinggi kualitas sumber daya manusia, serta membentuk kader handal.
Dalam bidang fikih, Sutan Mansur dikenal sangat toleran. Dia misalnya tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan pendapat dalam masalah furu'iyyah (hukum agama yang tidak pokok). Hasil Putusan Tarjih Muhammadiyah dipandangnya hanya sebagai sikap organisasi Muhammadiyah terhadap suatu masalah agama, itu pun sepanjang belum ditemukan pendapat yang lebih kuat. Karenanya HPT menurut dia tidak mengikat anggota Muhammadiyah.<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Ahmad_Rasyid_Sutan_Mansur</ref>
=== Periode Kepemimpinan H.M. Yunus Anies (1959 – 1962) ===
Pembubaran Masyumi membawa implikasi buruk terhadap ummat Islam. Ummat Islam nyaris tidak terwakili di parlemen (DPR GR). Dalam kondisi demikian itu, [[Yunus Anis]] kemudian diminta oleh berbagai kalangan, termasuk [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]], agar bersedia menjadi anggota DPR GR yang sedang disusun Presiden Soekarno. Kesediaannya menjadi anggota DPR GR sebenarnya mengundang banyak kritik dari tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya, sebab disadari Muhammadiyah saat itu tidak mendukung kebijakan Presiden Soekarno yang membubarkan Masyumi, serta bertindak secara otoriter menyusun anggota parlemen. Namun, kritik itu dijawabnya dengan ungkapan sederhana: bahwa keterlibatannya dalam DPR GR bukanlah untuk kepentingan politik jangka pendek, melainkan untuk kepentingan jangka panjang. Yakni, mewakili ummat Islam yang nyaris tidak terwakili dalam parlemen.
[[Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959|Dekrit Presiden 5 Juli 1959]] yang menandai era berlakunya kembali [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]] dalam [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]] (NKRI), kemudian menyulut timbulnya berbagai macam peristiwa politik yang tidak sehat. Tak sedikit manuver dan intrik dilakukan oleh partai politik, terutama [[Partai Komunis Indonesia]] yang sangat membahayakan bagi instabilitas kondisi politik Tanah Air saat itu. Dalam situasi seperti itulah Yunus Anis terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1959-1962 pada Muktamar Muhammadiyah ke-34 di Yogyakarta.
Selama periode kepemimpinannya, Yunus Anis mengawal gagasan tentang [[Kepribadian Muhammadiyah]]. Perumusan tersebut digarap oleh sebuah tim yang dipimpin oleh [[Fakih Usman|K.H. Faqih Usman]], dan akan diputuskan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 yang bertepatan dengan [[setengah abad Muhammadiyah]].[https://muhammadiyah.or.id/kyai-haji-muhammad-yunus-anis-ketua-1959-1962/]
=== Periode K.H. Ahmad Badawi (1962 – 1968) ===
[[Ahmad Badawi|K.H. Ahmad Badawi]] dipilih dalam Muktamar ke-35 di Jakarta tahun 1962. Muhammadiyah berjuang keras untuk mempertahankan eksistensinya agar tidak dibubarkan. Karena waktu itu politik dikuasai oleh [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] dan [[Soekarno|Bung Karno]] tahun 1965.<ref>http://sekolahmuonline.blogspot.com/2018/03/muhammadiyah-dari-masa-ke-masa.html</ref>
Citra politik Muhammadiyah pada masa kepemimpinan Badawi memang sedang tersudut, karena banyaknya anggota Muhammadiyah yang menjadi anggota dan pengurus Masyumi yang saat itu sedang menjadi target penghancuran oleh rezim [[Orde Lama (1959–1965)|Orde Lama]]. Citra ini memang sengaja dihembus-hembuskan oleh PKI, bahwa Muhammadiyah dituduh anti-[[Pancasila]], anti-[[Nasakom|NASAKOM]], dan pewaris [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]]. Muhammadiyah pada saat itu berhadapan dengan adanya banyak tekanan politik masa Orde Lama.
Menghadapi realitas politik seperti itu, Muhammadiyah akhirnya dipaksa berhadapan dengan urusan-urusan politik praktis. Muhammadiyah sendiri kurang leluasa dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan sistem politik yang dibangun Orde Lama. Akhirnya, Muhammadiyah mengambil kebijakan politik untuk turut serta terlibat dalam urusan-urusan kenegaraan. Meski demikian, realitas menunjukkan bahwa Muhammadiyah hanya mampu mengerem laju pengaruh komunis di masa Orde Lama yang kurang mengedepankan nilai agama dan moralitas bangsa.
Baris 214:
Kebijakan Muhammadiyah seperti itu akhirnya membawa kedekatan Badawi dengan Presiden Soekarno. Semenjak 1963, Badawi diangkat menjadi Penasehat Pribadi Presiden di bidang agama. Perlu diperhatikan bahwa kedekatan Badawi dengan Soekarno bukan untuk mencari muka Muhammadiyah di mata Presiden. KHA. Badawi sangat bijak dan pintar dalam melobi Presiden dengan nuansa agamis. KHA. Badawi tidak menjilat atau menjadi antek Soekarno, seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh lain. Ia memiliki prinsip agama yang kuat, sehingga Muhammadiyah mengamanatkan kepadanya untuk mendekati Soekarno. Kedekatan ini juga dirasakan oleh Soekarno, bahwa dirinya sangat memerlukan nasehat-nasehat agama. Oleh karenanya, bila KHA. Badawi memberikan masukan-masukan yang disampaikan secara bijak, Soekarno sangat memperhatikannya. Bahkan para menterinya pun diminta turut memperhatikan fatwa Kiai Badawi.
Bagi Muhammadiyah, keadaan ini sangat menguntungkan. Fitnahan terhadap Muhammadiyah yang terus jalan harus diimbangi dengan upaya mengikisnya. Soekarno sendiri sadar bahwa Muhammadiyah pada masa itu senafas dan seirama dengan [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Masyumi]], namun ia tetap membutuhkan kehadiran Muhammadiyah. Bahkan Soekarno sepertinya semakin menyukainya untuk ''balance of power policy'' (PP. Muhammadiyah, t.t., halaman 6). Iktikad baik Soekarno ini menunjukkan bahwa dirinya sangat memerlukan kehadiran Muhammadiyah untuk mengimbangi keberadaan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]], [[Nahdlatul Ulama|NU]], dan [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] yang dirasanya lebih dekat.
Nasehat-nasehat politik yang diberikan Badawi sangat berbobot dipandang dari kacamata Islam. Secara relatif KHA. Badawi bisa mengendalikan Presiden Soekarno agar tidak terseret terlalu jauh oleh pengaruh komunis yang menggerogotinya. Siraman rohani kepada Soekarno disampaikan oleh Kiai Badawi tidak terikat oleh ruang dan waktu. Di mana ada kesempatan, Kiai Badawi memberikan nasehatnya kepada Presiden.[https://muhammadiyah.or.id/kh-ahmad-badawi-ketua-1962-1965/]
Pada saatnya berhadapan dengan PKI, KHA Badawi dengan tegas menyatakan bahwa ''“Membubarkan PKI adalah ibadah”''. Pada saat PKI berontak tahun 1965, Muhammadiyah telah siap menghadapinya dengan [[Tapak Suci Putera Muhammadiyah|Tapak Suci]] (1963) dan pasukan KOKAM (1964), sehingga Muhammadiyah ikut aktif bersama pemerintah yang anti komunis untuk
Oleh pemerintah Muhammadiyah diberikan fungsi politik dapat duduk dalam DPR GR dan MPRS, dan para fungsionarisnya juga ada yang didudukkan dalam eksekutif. Namun kemudian, setelah situasi mereda, Muhammadiyah
=== Periode K.H. Faqih Usman (1968-1971) ===
[[Fakih Usman|K.H Faqih Usman]] dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta untuk periode 1968-1971. Namun, jabatan itu sempat diemban hanya beberapa hari saja, karena ia segera dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa pada tanggal 3 Oktober 1968. Selanjutnya kepemimpinan Muhammadiyah dilanjutkan oleh [[Abdur Rozaq Fachruddin|Abdul Rozak Fachruddin]] yang masih sangat muda.[https://muhammadiyah.or.id/kh-faqih-usman-ketua-1968-1971/]
=== Periode K.H. Abdur Rozak Fachrudin (1968 – 1990) ===
Baris 231:
=== Periode K.H. Ahmad Azhar Basyir, MA (1990 – 1995) ===
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta tahun 1995, [[Ahmad Azhar Basyir|Azhar Basyir]] terpilih sebagai Ketua Muhammadiyah menggantikan KH AR Fakhruddin. Berkenaan dengan dimensi tasawuf dalam Muhammadiyah, Azhar Basyir menyatakan bahwa Muhammadiyah juga menganut tasawuf, seperti yang ditulis [[Hamka|Buya Hamka]] dalam buku ''Tasauf Modern''. Menurutnya, orang dapat saja melakukan kegiatan yang berorientasi dunia tanpa meninggalkan dzikir.
Dapatlah dikata, Azhar Basyir merupakan sosok perpaduan ulama dan intelektual. Oleh karenanya, Muhammadiyah di bawah kepemimpinannya cukup intens memunculkan kegiatan yang berbentuk pengajian dan kajian dalam mengurai berbagai persoalan keummatan dan pemikiran keislaman.
=== Periode Amien Rais (1990 – 1995) ===
=== Periode Buya Syafii Maarif (1998 – 2005) ===
Baris 253 ⟶ 246:
==== Juli 2018 ====
* '''14 Juli 2018,''' peletakan batu pertama pembangunan gedung dakwah Muhammadiyah Banyumas yang baru, serta gedung utama SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto. [https://web.facebook.com/photo/?fbid=232061937427723&set=pcb.232062207427696&__cft__[0]=AZU7xFdCk2pFTgBuSdK1Z0pTDLJuu5_39bZEqY7_i-QvlSTBoq7WwO2jgFdSrl0VNaI5JI0L0tVcF6B9xM1i1geScympv9OHUJp9nh3KWxNJ7Gl0u6mrs28nQNzZQSDQClFoEzmKS9i6eP0YGwI6NLE60p8hy_Ly1jp8GbSC4FjMa4HqTaxYWxaaeBIrVY6gbAo&__tn__=*bH-R]
==== September 2018 ====
Baris 263 ⟶ 257:
==== Oktober 2018 ====
* '''10-11 Oktober 2018,''' Haedar Nashir, [[Abdul Mu'ti]] dan Ketua Umum PP 'Aisyiyah [[Siti Noordjannah Djohantini]] menghadiri ''VI Congress of the Leaders of World & Traditional Religions'' yang diselenggarakan di [[Kazakhstan|Kazakhsztan]].[https://web.facebook.com/photo/?fbid=282469419053641&set=pcb.282469499053633&__cft__[0]=AZWZOYGSeIXYefT6qS92Qfg4DLjv31uCrMS90LumCH6tIFO3SZGBKBdDE8kNk8K1sB2z4-36-4te2akyNVH84sNqF78fWBAh2qe78Qc9Gd4lybxx2FXgygs9XaT-8C3vuqtEVWUse14ud1cvARBtqjcXsshLCxXAzBGoj30lHMCt3ebbgHOf7THx2ezcGa_dWD8&__tn__=*bH-R]
* '''14 Oktober 2018,''' Muhammadiyah bersilaturahim dengan [[Refat Chubarov]], Ketua [[Majelis Rakyat Tartar Crimea]].
* '''19 Oktober 2018,''' Muhammadiyah silaturahim dengan Walikota dan Wakil Walikota [[Castelfranco in Miscano|Castlefranco]].[https://web.facebook.com/photo/?fbid=285118275455422&set=pcb.285118328788750&__cft__[0]=AZVzCBikOrpKnV-ZHFIQMsbA_2IaAV3N9_i-ucyPsIRneQM-uXiItrNUDnJIe1no22Sakot7SypVJuaVdB5JTxOidl1cC3hCe-1g1enQqNwrVFkMryDYJF2Fyg6qIN6jBfCVL7TPdkxdM6kAmzsRrAiw38pt54c80YHiK-uHhmogtz-tut5_EjF8NBvTehIy6EE&__tn__=*bH-R]
* '''22 Oktober 2018,''' terjadi Kasus pembakaran bendera bertuliskan lafadz ''Laa Ilaaha Illa Allah'' di Garut menimbulkan reaksi penentangan cukup meluas di tanah air. Beragam pandangan disertai sejumlah aksi bermunculan di daerah. Pro dan kontra pun terjadi di ruang publik. Muhammadiyah sungguh prihatin atas masalah ini dan tidak ingin persoalan ini terus meluas menjadi masalah nasional yang menyebabkan retak di tubuh bangsa. Muhammadiyah percaya umat Islam maupun seluruh masyarakat Indonesia tetap mampu menjaga keutuhan nasional. Muhammadiyah menghimbau agar seluruh umat Islam dan warga bangsa dapat menahan diri dengan tetap bersikap tenang dan tidak berlebihan dalam menghadapi masalah yang sensitif ini. Dan menghimbau kepada warga dan seluruh jajaran di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah agar tidak melakukan aksi-aksi massa dalam merespons masalah pembakaran bendera tersebut. Sebaiknya ikut serta dalam menciptakan suasana tenang, damai, dan kebersamaan untuk terwujudnya kemaslahatan umat dan bangsa. Seraya tetap giat dalam usaha-usaha membimmbing, memberdayakan, dan memajukan masyarakat. Termasuk terus aktif dalam memobilisasi dana dan kerelawanan untuk penangunggalangan bencana dan pasca bencana di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/287135141920402/?__cft__[0]=AZWLiBHplBcjDSo4wjEHKE4RHfJrPMo9aDS9uYeTp9bYFuE5MKQtipct3ziC4BiQkKUION7AF4Jc2h56fxga6fL-gBH4aQ3x-aifJNKvtjvGRG6qsZTOi1vPvZksYPYytTFLREFjWDbSqb7nR56MeJfyaco7nl4ddqBUpnz8TDxFYfifKvX26GKG8REvO0sFlyk&__tn__=EH-R]
==== November 2018 ====
Baris 280 ⟶ 274:
* '''12 Juli 2019,''' Muhammadiyah lawatan ke Negeri Perlis Malaysia, dalam rangka membahas pendirian universitas di Malaysia. Dalam kesempatan itu, bertemu dan diterima oleh Istri Raja Muda Perlis di istana. Melalui kunjungan ini terbangun kerja sama dengan pemerintah Negeri Perlis dalam bidang pendidikan dan dakwah. Dan membangun landasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Perlis.[https://web.facebook.com/photo/?fbid=400736210560294&set=pcb.400736373893611&__cft__[0]=AZUl0GaSeWYuYldNuiGwG_gIohA1QvF976YPKt3NbAe78aAPq9MUb2keRcM6tz1G8YPc6bcn-lfh0lIqvWGSwG4y869vIoWmBhFOfAW9lPbv0_iLBR86UFivcqlSwdoollmHnvAMUB9l7QLcDbIkuJFxyAXzvj0zlXd2lm1zyaf2g5gV9g7YPMnOR8H4v8zBl-4&__tn__=*bH-R]
* '''18 Juli 2019,''' Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara PP Muhammadiyah dengan [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) RI. Kerjasama ini diharapkan akan menghasilkan Lembaga Pusat Kajian Anti Korupsi di setiap Perguruan Tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia yang akan melaksanakan program jangka panjang dalam menjaga budaya anti korupsi dan melakukan kajian dan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan yang bersih dari praktek dan perilaku korupsi di Indonesia.[https://web.facebook.com/photo/?fbid=404083766892205&set=pcb.404083823558866&__cft__[0]=AZUzRpqJYNLLngChsN7wSopA66tBOBJsq6zE3jIjGlYyzeCV9U_mcgKc174FBlKTP1OvZFniu3Ud74OZdBWB8Y0OJdmXsv5bJR4NXaPBu5xC1GZYwy0mzO_Jhe5xqLf3ADr1ExmoCbjnj2XyErCrjMClSWl4Y7Cq1LXpYzYyUBIaFHPIF_vd9GYNLl1zLiTBHRo&__tn__=*bH-R]
* '''22 Juli 2019,''' Muhammadiyah menerima kunjungan persahabatan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, [[Masafumi Ishii]]. Pertemuan ini membahas perluasan dan pengembangan kerjasama yang selama ini telah terjalin. Terutama kerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Selain itu, kerjasama dalam program pemberdayaan masyarakat dan ekonomi juga akan dilakukan.[https://web.facebook.com/photo/?fbid=405733156727266&set=pcb.405733206727261&__cft__[0]=AZVIBCZPFzU5McSS41EB1uQ_Qj-z6Izy0ywikxSZ4ZDsIELJC2bJPR-WVnCuDc2lUwBk0JRvKjSvfPnXWxPwZOeocsLIUL8u33sVXIl7IZtSBPszQn4O5cX24R2Cihgh5yibnsPQuzoMkpt7IdKxXCol9gH3onl_ntgWA2gRmBrz0MHHDGQQcdOMqClpQVLNOdA&__tn__=*bH-R]
* '''24 Juli 2019,''' Muhammadiyah menerima Gus Sholah bersama Istri di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Pertemuan ini dalam rangka konferensi pers pembuatan film [[Jejak Langkah Dua Ulama]], [[Ahmad Dahlan|KH Ahmad Dahlan]] dan [[Muhammad Hasyim Asy'ari|KH Hasyim Asyari]] yang digagas oleh LSBO PP Muhammadiyah bersama [[Pondok Pesantren Tebuireng]].[https://web.facebook.com/photo/?fbid=406754643291784&set=pcb.406754816625100&__cft__[0]=AZWLBDJ6HviugFG1yYSNUw0sUX0h1nN4cfdlcMYbkvfK2evonsK9wpnitQ6_DyiOQEl665OoJ--yEguNqZaI2nO6rXu-WSl7ywW9KwY_NmLxNRNkXyoAfvE7z2JyyjdeWp_MtQNkM3esXN9nzs7RsFMKlXOoArgRSiJywYRC04tbUgMdd_Lf3YHrwk7Hq8D9hdY&__tn__=*bH-R]
==== Agustus 2019 ====
* '''14 Agustus 2019,''' Muhammadiyah berdiskusi dengan Mas
==== September 2019 ====
* '''15-16 September 2019,''' Haedar Nashir menghadiri dan menyampaikan speech dalam International Meeting ''"Peace With No Borders: Religions and Cultures in Dialogue"'' di Madrid. Forum yang dihadiri perwakilan pemuka agama di dunia ini diinisiasi oleh Community of Sant'Egidio. Melalui forum ini Muhammadiyah mendorong aktualisasi nilai-nilai moral universal tentang hidup damai bagi semua tanpa dikskirminasi dan kekerasan. Selain itu juga dibtuhkan perluasan gerakan sosial-keagamaan yang mewujudkan nilai-nilai perdamaian dan hidup bersama tanpa diskriminasi sebagai praktik dan contoh hidup beragama dalam masyarakat. Penting juga mewujudkan nilai-nilai perdamaian dan hidup tanpa diskriminasi sebagai etika sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat yang membentuk etika global, serta mendorong setiap negara dan pemerintahan untuk memperkuat komitmen pada penegakkan hak asasi manusia, antara lain menjamin setiap orang untuk memperoleh perlakuan yang adil dan damai tanpa diskriminasi dan kekerasan dalam segala bentuk masyarakat.
* '''19 September 2019,''' Diterima Grand Mufti Republik Lebanon, [[Sheikh Abdul Latif Derian]] di Gedung Fatwa Lebanon. Pertemuan ini membahas kerjasama untuk memperkuat hubungan persaudaraan antara Muhammadiyah dengan [[Darul Fatwa Lebanon]] melalui amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selain itu juga mengundang Sheikh Abdul Latif untuk menghadiri Muktamar Muhammadiyah ke 48 yang akan digelar pada Juli tahun 2020 di Surakarta.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/437490620218186/?__cft__[0]=AZXLLNi2aU3tDMFhSOmbcIkLCuOguUVg8vXCdpjTnOTiLm1hgtVU6O2OhUlCdLqfEl3hKslf705q0SGqP1lKPedzw6DPs6pmGcHa9sTQCiS1P4yTfHcBn4e2nXoZWQuCFwii8Zv4ejw8WP8c3XqjycwCkWWE8Q86u6cvNWnaTu_SlVMIamrF7kGbO0RwcEPmjpQ&__tn__=EH-R]
* '''25 September 2019,''' Menyikapi aksi mahasiswa Indonesia di Jakarta dan sejumlah daerah, PP Muhammadiyah menghargai aksi mahasiswa Indonesia yang secara murni memperjuangkan aspirasi rakyat berkaitan dengan Undang-Undang KPK hasil revisi dan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang kontroversial seperti RUU KUHP, Pertanahan, Minerba, dan lain-lain sebagai wujud panggilan nurani kecendekiaan selaku insan kampus. Karenanya aksi tersebut harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan, dan tidak menjadi anarkis. Kepada aparat kepolisian dan keamanan hendaknya menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan tidak melakukan tindakan-tindakan represif atau kekerasan dalam bentuk apapun sehingga semakin tercipta suasana yang kondusif. Para pejabat negara dan elite bangsa hendaknya mengedepankan sikap yang positif dan seksama serta tidak melontarkan opini-opini atau pendapat yang dapat memanaskan suasana. Pemerintah dan DPR telah menunjukkan langkah yang tepat dengan menunda pembahasan RUU yang kontroversial tersebut sebagai bentuk kepekaan terhadap aspirasi rakyat. Khusus kepada DPR-RI hendaknya penundaan sejumlah RUU tersebut bukanlah sekadar prosesnya tetapi harus menyangkut perubahan substansi atau isi agar benar-benar sejalan dengan aspirasi terbesar masyarakat serta mempertimbangkan kepentingan utama bangsa. Kepada masyarakat luas dan semua pihak hendaknya menahan diri dan tetap menjaga suasana kehidupan kebangsaan yang aman, damai. Media sosial hendaknya dijadikan sarana interaksi hidup damai dan keluhuran akal budi sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang relijius dan berkeadaban luhur, serta tidak dijadikan media menyebarkan hoaks dan segala bentuk provokasi yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di negeri tercinta ini.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/440358403264741/?__cft__[0]=AZUyQUhBLugCfAdKB75VJrfWqIqeTlx-7-0_5cGma7sJO86rC20unjbmP5pOBaomT7VNuwn7TnSXsxRykzoxd3uVat7CIuSUUoepjHlJSROjGMPliZK_X9wFdnZJ-VP0JrfEn9DSdlx6KehVfnKg04Fhi6JvtSwFtUi5d34sBFF-GWNSkUroc_9oHLR6151x3Z0&__tn__=EH-R]
* '''26 September 2019,''' Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdukacita dan sangat menyesalkan atas meninggalnya kader IMM, Randi dalam aksi mahasiswa di Kendari. Kejadian tersebut harus diusut dan ditindak secara hukum dengan tegas dan berat karena menyangkut nyawa anak manusia dan warga negara yang mestinya dilindungi. Kejadian yang tidak diharapkan ini harus diusut tuntas dan diselesaikan secara hukum dengan tegas dan seadil-adilnya. Peristiwa ini menjadi perhatian dan keprihatinan semua pihak, agar aksi mahasiswa dan gerakan demonstransi harus ditangani dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi yang menyangkut anak bangsa. PP Muhammadiyah
'''Oktober 2019'''
* '''15 Oktober 2019,''' Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, [[Joseph R. Donovan Jr.|H.E Joseph R Donovan Jr]] bersilaturahim ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pertemuan persahabatan ini. Bercerita mengenai toleransi dan perdamaian, Donovan mengatakan bahwa Muhammadiyah contoh yang paling tepat bagi dunia dalam kerja mempromosikan nilai-nilai toleransi dan perdamaian.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.273061606661089/452486392051942/?__cft__[0]=AZVxkCBppyTOF5eE1vgpy8h_WD91CJiQ-JDppM_COHGXXaz_RVKdYl2sRT4Wy3v5alvYNT4Mras02eHxql8SjKNIGu1l6kWdRKI0TISadf4TDjKot4Q-cNscwH-ZwRxGwS_3Mg0C4T8z8KX6Eg1l9YLYNxGgRV7sC-OaABHSpiAeWeWwFb41ueQVuLMuVNhbpSE&__tn__=EH-R]
==== Desember 2019 ====
* 16 Desember 2019, [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR RI]] meminta masukan dan saran terkait rencana amandemen terbatas UUD 1945, Muhammadiyah setuju jika amandemen terbatas UUD 1945 sebagai penguatan Garis Besar Halauan Negara (GBHN), namun harus mengutamakan pengkajian yang mendalam dan tidak tergesa-gesa.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/498193280814586/?__cft__[0]=AZUNAYUzAISusYiHnqhCE5q84KZhzzraiLcuCu23lGJ2twDKEdJH4BYkBat9f_PtgdSvIVqI8S15rJDLS86gCPbrqDUkAYeqELxA-CfikGW97GECFUc8y0CZcNO3bC-1R2_GZTGpLj5zy1--gutNCdKNgPx3pzgEo1M_dzIvAHVdBkilRLQDEF5L-6mQc5jNIXQ&__tn__=EH-R]
==== '''Januari 2020''' ====
* '''7 Januari 2020''', meresmikan gedung Fakultas Kedokteran UHAMKA.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.273061606661089/514605649173349/?__cft__[0]=AZWrqHg5rOC7rLs8YVFLYuCBKoU829qfRTOFi3OUKxu4HK35gJgTXxJ5TYUosPqB3oSfYHrZ7GhnvUb_2cM1V4s2y-4IMI3YGNhke8n6JDAc2VN6E2Gdr5XTkZzb7GCe-pxy_rW4YzquviKoaFxZ4rHWp4pUMvg7fvx0T-FtFyB83iOFDBBJGei99rsVLB2I9_I&__tn__=EH-R]
* '''11 Januari 2020''', meresmikan gedung Zam-Zam RSI Muhammadiyah Tegal. [https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/518637908770123/?__cft__[0]=AZUP8bR--xxG6zygCFT6bAiSeGTU9g67l8_uugYJjKFj5XJM7SSREGKWsYSpJyE8VCuHhaHhAyOvrVz5doW4zzDqD8STzjfd_Pek6SC3VvRa6X488NMqRtul-Zqh-ZLgZd3-xflQsMQgrmBDw79sT1vZ1se7iQV2B2uWPOo5N0rjRcbwaZsxDhwb2prLRzx6CpM&__tn__=EH-R]▼
* '''15 Januari 2020''', Meresmikan gedung Abu Bakar SD Al Kautsar, meresmikan Masjid Al Hidayah, dan meletakan batu pertama pembangunan asrama SPEAM Putra di Pasuruan.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/521084035192177/?__cft__[0]=AZUcbp3vjZzUkHGMsdPTLwhvVoSNYogG67vSI7yLdhydMBR656USZfaKNVKKcs7zDUrOPYS6_XmxT1FaBfjftUiV5BOtRt2_boZyMVPBGapYiIEb2eQdjtHlIY9Gc6fno3rSIRHDlAglAYkfY-4CyVAMDBT5X-trzd0_YRMZsgo_gsZLyLRkwMY5QiqS3g2SBQM&__tn__=EH-R]▼
* '''16 Januari 2020''', Menerima silaturahim Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/522559508377963/?__cft__[0]=AZUdcgAeefbKTk2EhjwB3KnDmYsGyyXr9DUn4hjk7wagGt84k--py-fAtRyeT4x1IeeYvhWEZSJDD3SJAt8pJejdUTgo56POeYDyUD3YgfJu7IhsGS9-S-xg9tKkdNexvdRqeXxEbW9zcC28_xMwfBKTrMdoeoiDMVwRr0wUZmy0MuEBrcgocNeYQ5STHMfwx9Y&__tn__=EH-R]▼
* '''19 Januari 2020''', meresmikan Gedung Dakwah Muhammadiyah Banyumas dan juga pencanangan nama jalan KH Ahmad Dahlan yang terletak di kabupaten Banyumas, berdekatan dengan gedung kampus utama Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).[https://web.facebook.com/photo/?fbid=523861288247785&set=pcb.523861368247777&__cft__[0]=AZVS2LmRAa27X6GRXZL31dwi8TUbcEvXeHW_RRQnVoPaHBl5ezfVNQn5ESZ7EU1esL0BEDAnasWN2bH_tCtFgS-MTriOnhibrMx5FELFc_MKf1x3wiDnT5H_E2gmmlv3UsAGvs_j6DLiLpaOj1jtHgGoCcsvUfyHfUciAIJBUDYkokrIgibsnoRYpHpQMMQAbzM&__tn__=*bH-R]▼
* '''29 Januari 2020''', meresmikan gedung KH Ahmad Dahlan RS Muhammadiyah Ponorogo.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.273061606661089/530096540957593/?locale=id_ID]▼
==== Maret 2020 ====
▲11 Januari 2020, meresmikan gedung Zam-Zam RSI Muhammadiyah Tegal. [https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/518637908770123/?__cft__[0]=AZUP8bR--xxG6zygCFT6bAiSeGTU9g67l8_uugYJjKFj5XJM7SSREGKWsYSpJyE8VCuHhaHhAyOvrVz5doW4zzDqD8STzjfd_Pek6SC3VvRa6X488NMqRtul-Zqh-ZLgZd3-xflQsMQgrmBDw79sT1vZ1se7iQV2B2uWPOo5N0rjRcbwaZsxDhwb2prLRzx6CpM&__tn__=EH-R]
* '''16 Maret 2020''', Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan prihatin atas wabah Covid-19 yang oleh ''World Health Organization'' (WHO) dinyatakan sebagai pandemi yang menjadi masalah global. Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan wabah Covid-19 sebagai bencana non-alam. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan wabah tersebut sebagai kejadian luar biasa yang harus segera dilakukan pencegahan dan tindakan secara sungguh-sungguh, masif, dan terkoordinasi dengan baik. Muhammadiyah mendorong agar pemerintah melibatkan semua pihak untuk bekerjasama dan bersinergi dengan disertai langkah sosialisasi dan kebijakan yang terbuka dan komprehensif. [https://covid19.muhammadiyah.id/maklumat-pimpinan-pusat-muhammadiyah-terakit-wabah-covid-19/]▼
▲15 Januari 2020, Meresmikan gedung Abu Bakar SD Al Kautsar, meresmikan Masjid Al Hidayah, dan meletakan batu pertama pembangunan asrama SPEAM Putra di Pasuruan.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/521084035192177/?__cft__[0]=AZUcbp3vjZzUkHGMsdPTLwhvVoSNYogG67vSI7yLdhydMBR656USZfaKNVKKcs7zDUrOPYS6_XmxT1FaBfjftUiV5BOtRt2_boZyMVPBGapYiIEb2eQdjtHlIY9Gc6fno3rSIRHDlAglAYkfY-4CyVAMDBT5X-trzd0_YRMZsgo_gsZLyLRkwMY5QiqS3g2SBQM&__tn__=EH-R]
* '''14 Mei 2020''', Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Salat Idulfitri Dalam Kondisi Darurat Pandemi Covid-19. [https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-pimpinan-pusat-muhammadiyah-tentang-tuntunan-salat-idulfitri-dalam-kondisi-darurat-pandemi-covid-19/] 4 Juni 2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan dan Panduan Menghadapi Pandemi dan Dampak Covid-19.[https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-pp-muhammadiyah-tentang-tuntunan-dan-panduan-menghadapi-pandemi-dan-dampak-covid-19/]▼
==== Juni 2020 ====
▲16 Januari 2020, Menerima silaturahim Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.211692209464696/522559508377963/?__cft__[0]=AZUdcgAeefbKTk2EhjwB3KnDmYsGyyXr9DUn4hjk7wagGt84k--py-fAtRyeT4x1IeeYvhWEZSJDD3SJAt8pJejdUTgo56POeYDyUD3YgfJu7IhsGS9-S-xg9tKkdNexvdRqeXxEbW9zcC28_xMwfBKTrMdoeoiDMVwRr0wUZmy0MuEBrcgocNeYQ5STHMfwx9Y&__tn__=EH-R]
* '''7 Juni 2020''', Sehubungan dengan akan dimulainya Tahun Pelajaran Baru 2020/2021, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah menginstruksikan agar Majelis Dikdasmen PWM/PDM/PCM untuk melakukan persiapan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah sesuai Pedoman Penyelenggaraan Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah pada masa pandemi COVID-19.[https://covid19.muhammadiyah.id/surat-edaran-dan-pedoman-penyelenggaraan-pendidikan-sekolah-madrasah-pesantren-muhammadiyah/]▼
▲19 Januari 2020, meresmikan Gedung Dakwah Muhammadiyah Banyumas dan juga pencanangan nama jalan KH Ahmad Dahlan yang terletak di kabupaten Banyumas, berdekatan dengan gedung kampus utama Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).[https://web.facebook.com/photo/?fbid=523861288247785&set=pcb.523861368247777&__cft__[0]=AZVS2LmRAa27X6GRXZL31dwi8TUbcEvXeHW_RRQnVoPaHBl5ezfVNQn5ESZ7EU1esL0BEDAnasWN2bH_tCtFgS-MTriOnhibrMx5FELFc_MKf1x3wiDnT5H_E2gmmlv3UsAGvs_j6DLiLpaOj1jtHgGoCcsvUfyHfUciAIJBUDYkokrIgibsnoRYpHpQMMQAbzM&__tn__=*bH-R]
==== '''Juni 2020''' ====
▲29 Januari 2020, meresmikan gedung KH Ahmad Dahlan RS Muhammadiyah Ponorogo.[https://web.facebook.com/HaedarNs/photos/a.273061606661089/530096540957593/?locale=id_ID]
* '''24 Juni 2020''', PP Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Iduladha, Kurban dan Protokol Ibadah Kurban pada Masa Pandemi Covid-19. [https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-iduladha-pandemicovid19/]▼
==== '''September 2020''' ====
▲16 Maret 2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan prihatin atas wabah Covid-19 yang oleh ''World Health Organization'' (WHO) dinyatakan sebagai pandemi yang menjadi masalah global. Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan wabah Covid-19 sebagai bencana non-alam. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan wabah tersebut sebagai kejadian luar biasa yang harus segera dilakukan pencegahan dan tindakan secara sungguh-sungguh, masif, dan terkoordinasi dengan baik. Muhammadiyah mendorong agar pemerintah melibatkan semua pihak untuk bekerjasama dan bersinergi dengan disertai langkah sosialisasi dan kebijakan yang terbuka dan komprehensif. [https://covid19.muhammadiyah.id/maklumat-pimpinan-pusat-muhammadiyah-terakit-wabah-covid-19/]
▲14 Mei 2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Salat Idulfitri Dalam Kondisi Darurat Pandemi Covid-19. [https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-pimpinan-pusat-muhammadiyah-tentang-tuntunan-salat-idulfitri-dalam-kondisi-darurat-pandemi-covid-19/] 4 Juni 2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan dan Panduan Menghadapi Pandemi dan Dampak Covid-19.[https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-pp-muhammadiyah-tentang-tuntunan-dan-panduan-menghadapi-pandemi-dan-dampak-covid-19/]
▲7 Juni 2020, Sehubungan dengan akan dimulainya Tahun Pelajaran Baru 2020/2021, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah menginstruksikan agar Majelis Dikdasmen PWM/PDM/PCM untuk melakukan persiapan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah sesuai Pedoman Penyelenggaraan Sekolah/Madrasah/Pesantren Muhammadiyah pada masa pandemi COVID-19.[https://covid19.muhammadiyah.id/surat-edaran-dan-pedoman-penyelenggaraan-pendidikan-sekolah-madrasah-pesantren-muhammadiyah/]
▲24 Juni 2020, PP Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Iduladha, Kurban dan Protokol Ibadah Kurban pada Masa Pandemi Covid-19. [https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-iduladha-pandemicovid19/]
Berdasarkan kajian Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada 12 September 2020, Pandemi Covid-19 di Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan penurunan, sebaliknya terdapat eskalasi penularan yang melaju. [https://covid19.muhammadiyah.id/surat-edaran-mccc-01/]
Baris 340 ⟶ 334:
Menanggapi itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menginstruksikan segenap warga, pimpinan, dan kader Muhammadiyah perlu memberikan keteladanan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pembatasan kegiatan di lingkungan Persyarikatan, Melaksanakan secara daring segala kegiatan Persyarikatan, majelis, lembaga, dan ortom selama PPKM dilaksanakan, Sedapat mungkin dilaksanakan di rumah masing-masing, Menahan diri agar tidak keluar rumah, tidak menerima tamu, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. [https://covid19.muhammadiyah.id/edaran-pp-muhammadiyah-08/]
Sehubungan dengan pelaksanaan program vaksinasi dengan ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Vaksinasi untuk Pencegahan Covid-19. [https://covid19.muhammadiyah.id/pernyataan-vaksinasi/]
Doktrin sentral Muhammadiyah adalah [[Islam Sunni]] (''ahlussunnah wal-jama'ah''). Namun, organisasi ini menekankan otoritas [[Quran|al-Qur'an]] dan [[Hadis]] sebagai hukum Islam tertinggi yang berfungsi sebagai dasar yang sah dari interpretasi keyakinan agama dan praktik. Ini kontras dengan praktik tradisional dengan ditanamkannya hukum [[syariah]] dalam mazhab-mazhab agama oleh para [[ulama]]. Fokus utama gerakan Muhammadiyah adalah untuk meningkatkan rasa tanggung jawab moral masyarakat, menyucikan iman mereka ke Islam yang benar. Secara teologis, Muhammadiyah menganut doktrin [[Salafi]]yah; menyerukan secara langsung kembali ke [[Quran|al-Qur'an]] dan [[Sunnah]] dan pemahaman para imam-imam [[Salaf]] (generasi awal), termasuk eponim dari empat [[Mazhab]] [[Islam Sunni|Sunni]]. Ini menganjurkan pemurnian iman dari berbagai adat istiadat setempat yang mereka anggap sebagai bentuk takhayul, sesat, dan [[syirik]]. Muhammadiyah secara langsung menelusuri warisan keilmuannya pada ajaran [[Rasyid Ridha|Muhammad Rasyid Ridha]] (w. 1935 M / 1354 H), [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Muhammad bin 'Abdul Wahhab]] (w. 1792 / 1206 H), dan para teolog abad pertengahan seperti [[Ibnu Taimiyyah|Ahmad Ibnu Taimiyyah]] (w. 1328 M / 728 H) dan [[Ibnu Qayyim al-Jauziyyah|Ibnu Qayyim]] (w. 1350 / 751 H).<ref>{{Cite web|date=3 November 2017|title=Muhammadiyah Itu Golongan Ahlus Sunnah was Salafiyyah|trans-title=Muhammadiyah The Ahlus Sunnah was Salafiyyah|url=https://pwmu.co/40369/11/03/muhammadiyah-itu-golongan-ahlus-sunnah-salafiyyah/|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20211018045958/https://pwmu.co/40369/11/03/muhammadiyah-itu-golongan-ahlus-sunnah-salafiyyah/|archive-date=18 October 2021|website=Pwmu}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Muhtaroom|first=Ali|date=August 2017|title=STUDY OF INDONESIAN MOSLEM RESPONSES ON SALAFYSHIA ISLAMIC EDUCATION TRANSNATIONAL INSTITUTION|url=https://www.researchgate.net/publication/318894800_THE_STUDY_OF_INDONESIAN_MOSLEM_RESPONSES_ON_SALAFY-_SHIA_TRANSNATIONAL_ISLAMIC_EDUCATION_INSTITUTION_SHIASHIA|journal=Ilmia Islam Futuria|volume=17|issue=1|pages=73–95|quote="the development ofSalafi in Indonesia has inspired the emergence of anumber of organizations reformers of modern Islam in Indonesia. Organizationssuchas Muhammadiyah, Al-Irsyad,shared similar intentions to purify faith with the call back to the Quran and Sunnah, and leave many traditional customs that are claimed to be contaminated by heresy,tahayyul, and superstition... For Muhammadiyah, the purification of faith and the return to the Quran and Sunnah is an obligation... Muhammadiyah doctrine theology agrees with salafi, namely puritanist by going back to Al-Quran and As-Sunnah..."|via=Research Gate}}</ref>
|