Sigalegale: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4:
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_te_Simanindo_TMnr_20000329.jpg|jmpl|Sekelompok orang yang menggerakkan patung Si Galegale (1970).]]
 
'''Si Galegale''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯎᯞᯩᯎᯞᯩ}}) adalah [[patung]] [[kayu]] yang dahulu digunakan dalam salah satu bentuk ritual penguburan mayat masyarakat [[Suku Batak Toba|Batak]] di [[Pulau Samosir|Samosir]], [[Sumatra Utara]]. Nama "si gale galegalegale" berasal dari bahasa [[bahasa Batak Toba|Batak Toba]], yaitu "''gale''" yang berarti "lemah, lesu, lunglai".<ref name=":3">{{Id}} {{Cite web|url=https://www.academia.edu/41096226/Mengenal_Sigalegale|title=Mengenal Sigale Gale|last=Lumbantobing|first=Jeremia S.T|website=www.academia.edu|date=13 November 2019|accessdate=22 Januari 2022|page=12-16}}</ref>
 
Si Galegale digerakkan seolah sedang menari (''manortor'') oleh kelompok pemain yang mengendalikannya dari belakang dengan menggunakan tali-tali tersembunyi di setiap bagian tubuh patung. Tali-tali tersebut dihubungkan kepada podium tempat SigalegaleSi Galegale berdiri. Konsep permainan ini mirip dengan boneka ''[[:en:marionette|marionette]]''. Masyarakat Batak meyakini bahwa jumlah tali yang menggerakkan SigalegaleSi Galegale sama dengan jumlah urat yang ada di tangan manusia.<ref>{{id}} {{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2021/07/11/063600278/mengenal-sigale-gale-boneka-kayu-asal-samosir-ada-sejak-400-tahun-lalu|title= Mengenal Sigale-gale, Boneka Kayu Asal Samosir, Ada Sejak 400 Tahun Lalu|editor=Rachmawati|date=11 November 2021|work=[[Kompas.com]]|access-date=22 Januari 2022|editor-last=Rachmawati}}</ref>
 
Dalam masyarakat Batak di Samosir, sosok tokoh yang digambarkan oleh patung SigalegaleSi Galegale adalah Raja Manggale. Dahulu, SigalegaleSi Galegale kerap dimainkan pada ritual kematian orang yang meninggal tanpa mempunyai anak, maupun orang yang meninggal setelah semua anaknya tiada.<ref name=":0">{{id}} {{cite thesis|last=Nurelide|first=|title=Meretas Budaya Masyarakat Batak Toba dalam Cerita Sigalegale - Telaah Cerita Rakyat dengan Pendekatan Antropologi Sastra|date=2007|publisher=[[Universitas Diponegoro]]|url=|place=[[Semarang]]|type=[[Tesis]]|chapter=|docket=|oclc=|access-date=}}</ref><ref name=":1">[http://www.metmuseum.org/toah/works-of-art/1987.453.6 Puppet Head (Si Gale–gale)], late 19th–early 20th century, Toba Batak people, Sumatra, Indonesia Wood, brass, lead alloy, water buffalo horn, pigment; H. 11 1/4 in. (28.6 cm) Gift of Fred and Rita Richman, 1987 (1987.453.6) Metropolitan Museum of Art</ref> Ritual ini diadakan, terutama, apabila orang yang meninggal itu mempunyai kedudukan tinggi dalam masyarakat,<ref name="Richman">[https://books.google.com/books?id=xDop3IndCfQC&pg=PA60&lpg=PA60 Florina H. Capistrano-Baker, ''Art of Island Southeast Asia: The Fred and Rita Richman Collection in The Metropolitan Museum of Art'' - 1994 p. 27]</ref> seperti raja-raja atau tokoh masyarakat. Dahulu, pada masyarakat [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], seorang tokoh terpandang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak mempunyai keturunan dipandang merugi. Oleh karena itu, SigalegaleSi Galegale dapat dibuat untuk orang tersebut. Kekayaan yang ditinggalkannya akan digunakan untuk mengadakan ritual SigalegaleSi Galegale bagi orang yang meninggal tersebut. Orang lain tidak akan berani mengambil harta benda milik orang tersebut, karena takut tertular atau meninggal seperti pemiliknya.<ref name=":0" />
 
Pada masa sekarang, setelah ajaran [[Kekristenan|Kristen]] meresap dalam kehidupan masyarakat Batak, ritual Sigalegale tidak diadakan lagi dalam upacara adat kematian. Namun, pertunjukan Sigalegale masih rutin diadakan di Samosir sebagai sarana [[rekreasi]].