Pengguna:FelixJL111/Test8: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
[[Sarekat Dagang Islam]] berdiri pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh [[Samanhudi]],<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=13 Oktober 2020|title=Kiprah Haji Samanhudi, Pedagang Batik dan Perintis Sarekat Islam|url=https://tirto.id/kiprah-haji-samanhudi-pedagang-batik-dan-perintis-sarekat-islam-f5EM|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref> atau menurut versi lain oleh [[Tirto Adhi Soerjo]] pada tanggal 27 Maret 1909.<ref name="si-tirto">{{Cite web|last=Ahsan|first=Ivan Aulia|date=8 Desember 2018|title=Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional|url=https://tirto.id/peran-besar-tirto-adhi-soerjo-dalam-sejarah-pergerakan-nasional-dbnq|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref> Meskipun tanggal pendirian sarekat ini tidak begitu jelas, organisasi tersebut diketahui telah beroperasi secara penuh sejak kantor cabang [[Batavia]] (sekarang [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dan [[Kota Bogor|Buitenzorg]] (sekarang [[Kota Bogor|Bogor]]) mulai terbentuk sejak tanggal 5 April 1909.<ref name="si-tirto" /> Awalnya, serikat ini didirikan sebagai wadah bagi pedagang-pedagang [[Muslim]] agar dapat bersaing dengan para pedagang [[Tionghoa]], yang pada saat itu memiliki [[status sosial]] dan [[Hak istimewa sosial|privilese]] yang lebih tinggi.<ref>{{Cite web|date=2021-10-13|title=Mengenal Tujuan Sarekat Islam, Lengkap beserta Sejarahnya|url=https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-tujuan-sarekat-islam-lengkap-beserta-sejarahnya-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-05-29}}</ref> [[Oemar Said Tjokroaminoto]], seorang nasionalis yang bergabung dengan serikat ini dan kemudian ditunjuk menjadi ketua, mengubah nama serikat ini menjadi [[Sarekat Islam]] pada tahun 1912, dengan tujuan agar organisasi ini tidak hanya berkecimpung di ranah [[perdagangan]] tetapi juga di ranah-ranah lain, seperti [[Agama|keagamaan]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-01-31|title=Sarekat Islam: Tujuan, Pendiri, hingga Perpecahan Halaman all|url=https://regional.kompas.com/read/2022/01/31/184750578/sarekat-islam-tujuan-pendiri-hingga-perpecahan|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-30}}</ref> Meskipun awalnya Tjokroaminoto menyatakan bahwa serikat ini tidak berkecimpung dalam ranah politik, Sarekat Islam akhirnya tetap melebarkan sayapnya hingga masuk ke ranah politik. Di saat yang sama, paham-paham [[komunisme]] mulai masuk melalui tokoh-tokoh muda seperti [[Semaoen]], [[Darsono (politikus)|Darsono]], [[Tan Malaka]], dan [[Alimin]]. Organisasi ini kemudian terpecah menjadi dua kubu, yaitu "SI Merah" yang berhaluan komunisme ([[Politik sayap kiri|sayap kiri]]) dan "SI Putih" yang menentang paham tersebut ([[Politik sayap kanan|sayap kanan]]).<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-04-06|title=Sarekat Islam: Latar Belakang, Perkembangan, dan Perpecahan Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/06/151727679/sarekat-islam-latar-belakang-perkembangan-dan-perpecahan|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-31}}</ref> Pada bulan Oktober 1921, para petinggi Sarekat Islam menyatakan bahwa anggota SI tidak boleh memiliki keanggotaan rangkap dengan organisasi lain, sehingga [[Semaun|Semaoen]] dan [[Darsono (politikus)|Darsono]] dari [[Partai Komunis Indonesia]] (terbentuk pada tahun 1920), bersama anggota-anggota dari [[Muhammadiyah]], [[Persatuan Islam]], dan organisasi-organisasi lainnya dikeluarkan dari Sarekat Islam karena menolak melepaskan keanggotaan rangkap tersebut.<ref>Jarvis, Helen (1991). Notes and appendices for Tan Malaka, From Jail to Jail. Athens, Ohio: Ohio University Center for International Studies.</ref> Pada tahun 1923, nama organisasi ini diubah menjadi Partai Sarekat Islam, mengukuhkan posisi organisasi ini sebagai [[partai politik]]. Pada tahun 1929, namanya diubah kembali menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia untuk memperjelas tujuan memperjuangkan kemerdekaan nasional sebagai tujuan partai.<ref>[[Nugroho Notosusanto]], ''Sejarah Nasional Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas'', 1992.</ref>
[[Ernest Douwes Dekker]], seorang [[Orang Indo|Indo]] yang vokal dalam mengkritik pemerintah kolonial, mencanangkan pembentukan suatu organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak kaum [[Orang Indo|Indo]] dan [[pribumi]] melalui jalur politik. Ia kemudian mengajak tokoh [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] dan [[Ki Hadjar Dewantara|Soewardi Soerjaningrat]], yang tertarik dengan visi dan pandangan Dekker, untuk bersama-sama mewujudkan idenya tersebut. Dalam rapat-rapat umum (''vergadering'') yang dimulai sejak tanggal 15 September 1912 sebagai persiapan pembentukan partai, pidato Dekker untuk menarik massa tersebut berhasil menarik perhatian ribuan orang dari berbagai kalangan dan daerah. Sebagian besar dari mereka merupakan orang-orang yang tidak memenuhi syarat keanggotaan serta tidak cocok dengan visi dan misi dari organisasi lain seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.<ref name="kebangkitan">{{Cite book|date=1977-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=y2yCCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=sejarah+partai+hindia&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=sejarah%20partai%20hindia&f=false.|title=Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Timur|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|language=id}}</ref> Akhirnya pada tanggal 25 Desember 1912, partai tersebut didirikan oleh Dekker,
Budi Utomo bergabung dengan Perserikatan Bangsa Indonesia untuk membentuk [[Partai Indonesia Raya]].<ref>{{Cite news|last=Parinduri|first=Alhidayath|date=23 Februari 2021|title=Sejarah Boedi Oetomo: Didirikan Oleh Siapa Saja dan Latar Belakang|url=https://tirto.id/kapan-boedi-oetomo-didirikan-latar-belakang-sejarah-tujuannya-gap1|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=24 November 2021}}</ref>
|