Ambazonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylor 49 (bicara | kontrib)
"ketidak jelasan" -> "ketidakjelasan"
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 131:
Pada tahun 1975, pemerintah menghapus salah satu dari dua bintang dari bendera (simbol lain dari federasi antara dua negara bagian) dan menciptakan bendera baru dengan satu bintang.<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/flag-of-Cameroon|title=Flag of Cameroon|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-01-07}}</ref> Pada tanggal 6 November 1982, Ahidjo mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada [[Paul Biya]] yang melanjutkan kebijakan Ahidjo. Biya mengkonsolidasikan kekuasaanya setelah berselisih dengan Ahidjo dan upaya kudeta oleh pendukung Ahidjo,<ref>{{Citation|last=Takougang|first=Joseph|chapter=Nationalism and Decolonization in Cameroon|date=2019-01-25|encyclopedia=Oxford Research Encyclopedia of African History|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-027773-4|doi=10.1093/acrefore/9780190277734.013.619}}</ref> Pada bulan Februari 1984, Biya mengubah nama resmi negara dari Republik Bersatu Kamerun (nama yang diadopsi setelah penyatuan dengan Kamerun Selatan) kembali menjadi Republik Kamerun.<ref>{{Cite web|url=https://thecommonwealth.org/our-member-countries/cameroon/history|title=Cameroon : History {{!}} The Commonwealth|website=thecommonwealth.org|access-date=2020-01-07|archive-date=2020-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200415071723/https://thecommonwealth.org/our-member-countries/cameroon/history|dead-url=yes}}</ref> Biya menyatakan bahwa dia telah mengambil langkah untuk menegaskan kedewasaan politik Kamerun dan untuk menunjukkan bahwa orang-orang telah mengatasi hambatan bahasa dan budaya mereka, tetapi banyak orang di Kamerun Selatan melihatnya sebagai langkah lain untuk menghapus budaya dan sejarah mereka yang terpisah.
 
Sejak pertengahan 1980-an, perpecahan antara elit Kamerun Selatan dan pemerintah pusat yang didominasi bahasa Prancis menjadi semakin jelas. Eksklusi politik, eksploitasi ekonomi dan asimilasi budaya dikritik semakin terbuka. Pada awal 1985, pengacara Anglophone dan Presiden Asosiasi Pengacara Kamerun [[Fon Gorji Dinka]] mengedarkan sejumlah esai dan pamflet yang menyatakan bahwa pemerintah Biya tidak konstitusional dan menyerukan Republik Ambazonia yang merdeka. Gorji Dinka menjadi kepala pertama Dewan Restorasi Ambazonia. Pada Mei 1985, dia ditangkap, dipenjara, dan kemudian dimasukkan ke dalam tahanan rumah selama tiga tahun sebelum melarikan diri pertama ke Nigeria dan kemudian ke Inggris.<ref>{{Cite web|url=http://www.worldcourts.com/hrc/eng/decisions/2005.03.17_Gorji-Dinka_v_Cameroon.htm|title=Gorji-Dinka v. Cameroon, Comm. 1134/2002, U.N. Doc. A/60/40, Vol. II, at 194 (HRC 2005)|website=www.worldcourts.com|access-date=2020-01-07|archive-date=2021-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210518082054/http://www.worldcourts.com/hrc/eng/decisions/2005.03.17_Gorji-Dinka_v_Cameroon.htm|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada tahun 1990, partai politik oposisi disahkan dan [[John Ngu Foncha]], Anglophone terkemuka di pemerintahan Kamerun, mengundurkan diri dari partai yang memerintah dan merangkum banyak ketidak puasan dengan sikap pemerintah pusat terhadap wilayah Anglophone dalam surat pengunduran dirinya di depan umum: