Batik Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
"bukan termasuk iklan", katanya. Ada yang buta tidak dapat melihat link website jualan kain batik
Baris 22:
Batik Kudus coraknya lebih condong ke batik pesisiran ada kemiripan dengan batik Pekalongan maupun Lasem karena secara geografis Kudus berdekatan. Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin Cina dikenal dengan batik nyonya atau batik saudagaran, yang mempunyai ciri khas kehalusan dan kerumitannya dengan isen-isennya. Dan kebanyakan dipakai oleh kalangan menengah ke atas, motif yang dibuat coraknya lebih ke arah perpaduan antara batik pesisir dan batik mataraman (warna sogan).
 
[{{hapus|iklan}} https://batikkudus.com Batik Kudus] yang dibuat oleh pengrajin asli [[Kudus]] atau pribumi dipengaruhi oleh budaya sekitar dan coraknya juga dipengaruhi batik pesisiran. [[Motif batik|Motif]] yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan misalnya untuk acara akad nikah ada corak Kudusan seperti busana kelir, burung merak dan ada pula motif yang bernafaskan budaya Islam atau motif Islamic Kaligrafi. Motif yang bernafaskan kaligrafi karena dipengaruhi sejarah walisongo yang berada di Kudus yaitu [[Sunan Kudus]] (Syech Dja’far Shodiq) dan [[Sunan Muria]] (Raden Umar Said), corak yang bernafaskan [[Islam]] karena pengrajin batik banyak berkembang di sekitar wilayah Sunan Kudus atau dikenal dengan Kudus Kulon.
 
Salah satu pengrajin batik di kota kudus adalah Yuli Astuti, yang merupakan pemilik sekaligus owner dari Perusahaan batik bernama Muria Batik Kudus, yuli asrtuti belajar membatik dari pembatik sepuh yang pada saat itu di tahun 2004 masih ada. yuli arstuti mengangkat kembali batik kudus yang hampir punah pada waktu itu dan terus menggembangkannya sampai sekarang, dengan berbagai macam pameran dia ikuti untuk menaikkan nama batik kudus hingga ke kancah internasional.