Judi kemudian memutuskan tak merilis album tersebut dengan alasan membiarkan Nike tumbuh berkembang. Namun yang terjadi, Nike justru rekaman di bawah label lain, yaitu Ariesta Records dan menghasilkan album Seberkas Sinar (1989) yang digagas oleh Deddy Dores. Pada masa inilah, nama 'Astrina' berganti menjadi 'Ardilla'.
Namun, alasan pembatalan merilis album Hanya Satu Nama ini sedikit berbeda dari pengakuan pihak keluarga. Raden Alan Yudi, kakak Nike Ardilla menyebut bahwa alasan utama pembatalan album itu karena suara anak-anak Nike tak cocok dengan lagu-lagu cinta yang dibawakan.
"Iya, itu [anggapan tak cocok] betul," kata Alan kala berbincang dengan CNNIndonesia.com, dalam kesempatan terpisah, baru-baru ini.
Akan tetapi, anggapan usia anak-anak tak cocok dengan lagu cinta itu sedikit janggal mengingat album Seberkas Sinar yang digarap Deddy Dores dirilis ketika Nike berusia 14 tahun, lalu album Bintang Kehidupan (1990) di bawah label Blackboard dirilis saat Nike berusia 15 tahun. Baru pada album Matahariku (1992), Nike sudah berusia 17 tahun.
Sebuah albumpun disiapkan untuk Nike dengan bantuan almarhum LEO MANUPUTTY sebagai Vocal Director merangkap Music Director bersama dengan BARTJE VAN HOUTEN.