Pembajakan pesawat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Type 14 Za (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Terorisme}}
'''Pembajakan pesawat''' (atau disebut juga '''pembajakan udara''' dan '''perompakan pesawat''') adalah pengambilan alih sebuah [[pesawat terbang]], oleh satu orang atau berkelompok, umumnya bersenjata. DalamBentuk beberapapembajakan kasus,pesawat yang paling umum terjadi adalah [[pilot]] dipaksa terbang berdasarkandengan aturan siarahan pembajak.
 
Secara alternatif, salah satu dari pembajak berperan sebagai pilot. Contohnya pada kasus [[Serangan 11 September 2001]];, di mana pembajak belajar menerbangkan pesawat untuk persiapan, dan dipilih oleh [[Al-Qaeda]] berdasarkan kemampuan menerbangkan pesawat.
 
Dalam satu kasus pilot resmi membajak pesawat. Pada bulan [[Oktober]] [[1998]], penerbangan [[Air China]] dari [[Beijing]] menuju [[Kunming]] di [[Yunnan]], pilot tersebut terbang menuju [[Taiwan]] setelah mengancam untuk menjatuhkan pesawat dan menewaskan penumpang di dalamnya apabila anggota kru lainnya mencegahnya terbang ke [[Taiwan]].
 
Tidak seperti [[Pembegalan|pembajakan kendaraan darat]] atau [[Perompakan|kapal laut]], pembajakan udara biasanya tidak diorder untuk merampok barang kargo. Agaknya,Beberapa beberapakasus pembajakan pesawat menggunakan penumpang atau awak pesawat sebagai sandera untuk mengirim pembajak ke tujuan yang diinginkan, menahan mereka untuk tebusan, atau, sebagaimana kasus pesawat [[Amerika Serikat]] yang dibajak menuju [[Kuba]] tahun [[1970]], pembajak pesawat tersebut ditahan.{{Butuh rujukan}} Motif biasa lainnya adalah publisitas untuk beberapa alasan. Sejak pembajakan pesawat sebagai misil bunuh diri pada [[serangan 11 September 2001]], pembajakan adalah jenis ancaman keamanan paling berbeda - lebih, dulu penggunaan pembajakan pesawat sebagai misil bunuh diri telah dilakukan oleh [[Samuel Byck]] pada tahun [[1974]] dan pada [[Air France]] Penerbangan 8969 pada tahun [[1994]].
 
Pembajakan untuk sandera biasanya telah melalui jalan negosiasi antara pembajak dan otoritas, diikuti dengan beberapa bentuk penyelesaian—tidak selalu dengan pertemuan para pembajak untuk menentukan permintaan yang asli—atau menyerang pesawat oleh polisi atau angkatan spesial untuk menyelamatkan sandera. Tanggal [[11 September]] [[2001]], kebijakan beberapa maskapai penerbangan adalah agar pilot menuruti permintaan pembajak dengan harapan akan terjadi perdamaian. Sejak itu, kebijakan tersebut telah ditarik kembali, dengan alasan kebaikan hati selama menyerang kokpit.