Kerajaan Blambangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor
Baris 142:
 
=== Silsilah Tawang Alun II ===
Putra ''Tawang Alun I'', ''Mas Senepo'' inilah yang kemudian memindahkan ibukota Blambangan ke ''Kedhaton Macan Putih'' (sekarang daerah [[Macanputih, Kabat, Banyuwangi]]) bergelar '''Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II''', di mana dia memerintah pada wilayah Kerajaan Blambangan [[16491655]] hingga [[1691]]. Kangjeng SusuhunanSuhunan PrabhuPrabu Tawang Alun II memiliki beberapa400 orang istri dan selir, sehingga menjadi beberapa garis keturunan. Di antaranya adalah;
 
Kangjeng Susuhunan PrabhuPrabu Tawang Alun II, memiliki putra putri dari:
*''Mas Ayu Rangdiyah'' (Ratu Kulon, dari Mataram), berputra:
** '''Pangeran Adipati Mas Macanapura'''/Pangeran Pati I
*''Mas Ayu Dewi Sumekar'' (Ratu Wetan, dari Blater-Blambangan) menurunkan:
** '''Pangeran Senapati Sasranagara''' (Pangeran Dipati Rayi), berputra
*** Pangeran Mas Purba ('''Prabhu DanurejoDanureja''')
**** Pangeran Mas Noyang'' ('''Prabhu Danuningrat''')''
**** Pangeran PutroPutra ('''[[Wong Agung Wilis]]''')
** Pangeran Macanegara (Keta)
** Pangeran Ketanegara
Baris 177:
Beberapa penemuan sejarah yang menjadi objek cukup menarik dari peninggalan kerajaan Blambangan adalah,
 
'''Tembok Rejo''', berupa tembok bekas benteng kerajaan Blambangan sepanjang lebih kurang 5 km terpendam pada kedalaman 1 - 0.5 m dari permukaan tanah dan membentang dari masjid pasar muncarMuncar hingga di areal persawahan Desa Tembok Rejo.
 
'''Siti Hinggil''' atau oleh masyarakat lebih di kenal dengan sebutan setinggilSetinggil (Stinggil) yang artinya Siti adalah tanah, Hinggil/inggil adalah tinggi. Objek Siti HinggilSetinggil ini berada di sebelah timur pertigaan pasar muncar (lebih kurang 400 meter arah utara TPI/Tempat Pelelangan ikan). Siti Hinggil ini merupakan pos pengawasan pelabuhan/syah bandar yang berkuasa pada masa kerajaan Blambangan, berupa batu pijakan yang terletak di atas gundukan batu tebing yang mempunyai "keistimewaan" untuk mengawasi keadaan di sekitar ''teluk Pang Pang'' dan [[Semenanjung Blambangan]]. Beberapa benda peninggalan sejarah Blambangan yang kini tersimpan di museum daerah berupa Guci dan asesoris gelang lengan, sedangkan kolam dan Sumur kuno yang ditemukan masih berada di sekitar ''Pura Agung Blambangan'' yaitu di Desa Tembok Rejo kecamatan [[Muncar]] Kabupaten [[Banyuwangi]].
 
Disebut Setinggil namun tidak dalam arti sama dengan Setinggil pada kraton umumnya sebagai tempat tahta raja. Setinggil di sini hanya tanah tinggi di tepi pantai yang konon dahulu merupakan pos pengawasan pelabuhan/syah bandar yang berkuasa pada masa kerajaan Blambangan. Di bagian puncaknya terdapat batu-batu cukup besar untuk mengawasi keadaan di sekitar ''teluk Pang Pang'' dan [[Semenanjung Blambangan]].
Di samping itu pada lokasi '''Keraton Macan Putih''' didaerah [[Kabat, Banyuwangi]] didapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 [[Hektar]] yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi milik kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing puing tersebut.
Ditemui juga beberapa koleksi di beberapa museum di [[Belanda]] yang berisi gambar, foto maupun artefak Keraton Macan Putih.
 
Beberapa benda peninggalan sejarah Blambangan yang kini tersimpan di Museum Blambangan di kantor [[Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi]] berupa Bata, Gerabah, Guci, dan Asesoris gelang lengan, dan sebagainya. Sedangkan kolam dan Sumur kuno yang ditemukan masih berada di sekitar ''Pura Agung Blambangan'' yaitu di Desa Tembok Rejo kecamatan [[Muncar]] Kabupaten [[Banyuwangi]].
Setelah Keraton Macan Putih hancur penerus Raja Blambangan yaitu Mas Jaka Rempeg ([[Jagapati|Pangeran Jagapati]]) mendirikan Kerajaan Bayu yang berada di sekitar '''Rawa Bayu''' ([[Bayu, Songgon, Banyuwangi]]), kerajaan ini tidak bertahan lama hanya beberapa bulan saja, karena terjadi perang [[Perang Bayu|Puputan Bayu]] 1771-1772. Disini dapat ditemukan beberapa sisa artefak dan bekas peperangan dengan [[VOC]].
 
Di samping itu pada lokasi '''Keraton Macan Putih''' didaerahdi daerah [[Kabat, Banyuwangi]] didapatidi dapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 [[Hektar]] yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi milikera kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing -puing tersebut. Ditemui juga beberapa koleksi di beberapa museum di [[Belanda]] yang berisi gambar, foto maupun artefak Keraton Macan Putih.
Hingga kini meskipun Kerajaan sudah hancur Para kerabat Kerajaan secara turun temurun tetap menjaga beberapa pusaka penting peninggalan Kerajaan.
 
Setelah KeratonKerajaan Macan PutihBlambangan hancur penerus Raja Blambangan yaitu Mas Jaka Rempeg ([[Jagapati|Pangeran Jagapati]]) mendirikan Kerajaan Bayu yang berada di sekitar '''Rawa Bayu''' ([[Bayu, Songgon, Banyuwangi]]), kerajaan ini tidak bertahan lama hanya beberapa bulan saja, karena terjadi perang [[Perang Bayu|Puputan Bayu]] 1771-1772. Disini dapat ditemukan beberapa sisa artefak dan bekas peperangan dengan [[VOC]].
 
Hingga kini meskipun Kerajaan sudah hancur Parapara kerabat Kerajaan secara turun temurun tetap menjaga beberapa pusaka penting peninggalan Kerajaan.
 
== Lihat pula ==
Baris 192 ⟶ 195:
* [[Bahasa Osing]]
* [[Gandrung Banyuwangi]]
* [[Wong Agung Wilis]]
* [[Pangeran Jagapati]]
 
== Sumber ==