Cendekiawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arieriandry (bicara | kontrib)
k Mengenai kata "buku" cendekiawan tidak selalu tergeneralisir orang yang membuat buku. Itu saja.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Daeng siriwa (bicara | kontrib)
k Perubahan: Mengganti "orang" dengan "individu" untuk membuat kalimat lebih umum dan inklusif, merangkum semua jenis individu yang dapat dianggap sebagai cendekiawan atau intelektual."Kata cendekiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemeritahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya." Perubahan: Mengganti "pemeritahan" dengan "pemerintahan" untuk mengoreksi pengejaan yang salah.
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Cendekiawan''' atau '''intelektual''' adalah orang yang menggunakan [[kecerdasan]]nyakecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atauserta menyoalmempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai [[gagasan]]. Kata "cendekiawan" sendiri berasal dari [[Chanakya]], seorang politikus dalam pemeritahanpemerintahan [[Chandragupta]] dari [[Kekaisaran Maurya]] di bawah pemerintahan Chandragupta.
 
Secara umum, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah "cendekiawan", yaitu:
Baris 7:
# Dari segi [[Marxisme]], mereka yang tergolong dalam [[Kelas sosial|kelas]] [[dosen]], [[guru]], [[pengacara]], [[wartawan]], dan sebagainya.
 
Oleh karena itu, cendekiawan sering kali dikaitkan dengan merekaindividu yang lulusantelah lulus dari perguruan tinggi atau [[universitas]]. Namun, [[Sharif Shaary]], [[seorang dramawan]] [[Malaysia]] terkenal dari Malaysia, mengatakanmenekankan bahwa hakikatnya tidaktidaklah semudahsesederhana itu. Ia berkataberpendapat bahwa:
: "''Belajar di universitas bukan jaminan seseorang dapat menjadi cendekiawan... seorang cendekiawan adalah pemikir yang sentiasa berpikir dan mengembangkan (serta) menyumbangkan gagasannya untuk kesejahteraan masyarakat. Ia juga adalah seseorang yang mempergunakan ilmu dan ketajaman pikirannya untuk mengkaji, menganalisis, merumuskan segala perkara dalam kehidupan manusia, terutama masyarakat di mana ia hadir khususnya dan di peringkat global umum untuk mencari [[kebenaran]] dan menegakkan kebenaran itu. Lebih dari itu, seorang intelektual juga '''seseorang yang mengenali kebenaran dan juga berani memperjuangkan kebenaran itu, meskipun menghadapi tekanan dan ancaman''', terutama sekali kebenaran, kemajuan, dan kebebasan untuk rakyat''."<ref name="SS">Faizal Yusup. ''Bicara tentang Mahathir'', Pekan Ilmu Publications Sdn Bhd (2004). ISBN 983-2567-30-0</ref>