Andi Pangerang Petta Rani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k fix
Baris 74:
Perkara yang menyebabkan NICA menjadi jengkel dan marah kepada Andi Mappanyukki dan Andi Pangerang Petta Rani adalah ditolaknya denga tegas rayuan dan bujukan NICA yang bernaung dibawah kekuasaan pasukan Australia. Bahkan Andi Mappanyukki dengan pengaruh yang dimilikinya menyelenggarakan pertemuan di kalangan kelompok aristokrat di rumahnya di Jongaya, Pertemuan ini dihadiri oleh kelompok aristokrat yang berpengaruh di daerahnya dan termasuk kategori bangsawan tinggi. Adapun kelompok bangsawan yang hadir itu, antara lain :
 
1.     [[Andi Abdullah Bau Massepe]]
 
2.     Andi Pangerang Petta Rani
 
3.     [[Andi Djemma]]
 
4.     Andi Makkasau (Datu Suppa Tua)
 
5.     Ibu Deppu (Maradia Balanipa/Arajang Balanipa)
 
6.     Maradia Campalagiang
 
7.     Arung Gilireng
 
8.     Karaeng Polongbangkeng
 
9.     Andi Sultan Daeng Raja (Karaeng Gantarang)
 
Pertemuan kelompok aristokrat itu mengeluarkan keputusan yang intinya menyatakan bahwa kelompok raja atau kelompok bangsawan di Sulawesi Selatan mendukung sepenuhnya NKRI yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Dan mendukung pula Dr. Ratulangi sebagai Gubernur Sulawesi. Pernyataan itu ditandatangani oleh semua peserta. Kemudian diserahkan oleh Andi Mappanyukki kepada Brigjen Iwan Dougherty yang menjabat Komandan Tentara Australia sebagai wakil tentara sekutu di Makassar. Mungkin suatu rahmat yang diperoleh Andi Pengerang Petta Rani dan saudaranya [[Andi Abdullah Bau Massepe]] serta ayahnya, Andi Mappanjukki, atas penangkapan serdadu NICA pada bulan November 1946. Sebab, sekitar tanggal 10 Desember 1946, Westerling yang didatangkan oleh pasukan NICA untuk membungkam dan mematikan perlawanan heroik dari para pejuang republik, melakukan operasi pembersihan dengan ganasnya.Jika seandainya, Andi Pangerang Petta Rani di penjarakan dan Andi Mappanyukki tidak ditangkap oleh serdadu NICA dan diasingkan ke Rantepao pada bulan November 1946, maka besar kemungkinan dia dan ayahnya juga akan mengalami nasib yang sama dengan kelompok bangsawan lainnya yang telah dibunuh dengan kejam oleh Westerling. Namun, Tuhan melindungi beliau bersama ayahandanya dari kekejaman Westerling. Mereka berdua telah diselamatkan oleh Tuhan karena perjalanan hidupnya di dunia telah diatur untuk diberi tanggung jawab memimpin rakyat Sulawei Selatan di zaman kemerdekaan.
 
# Bersama [[Sam Ratulangi|Dr. Ratulangi]] ke Jakarta sebagai Wakil Rakyat dalam memprolakmasikan Kemerdekaan Indonesia, dan di tunjuk sebagai   Panitia Persiapan Kemerdekaaan Indonesia 1945 (PPKI).
# Dalam Penjara karena menantang Pemerintah Belanda (N.I.T) 8-11-1946 s/d 17-11-1949.
 
Baris 108:
== Tanda Kehormatan ==
# Piagam Tanda Kehormatan '''[[Satyalancana Kebudayaan|Satya Lantjana Kebudayaan]]''' dari Presiden RI Soeharto 17 Desember 1971
# Piagam Tanda Kehormatan '''[[Bintang Mahaputera Pratama|Bintang Mahaputra Pratama]]''' dari Presiden RI Soeharto 27 Januari   1976
# Piagam Tanda Kehormatan '''[[Bintang Mahaputera Utama|Bintang Mahaputra Utama]]''' dari Presiden RI Soeharto 12 Agustus   1992
# Piagam Tanda Kehormatan '''Satya lantjana Peringatan Perdjuangan Kemerdekaaan''' dari Presiden / Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI Menteri Pertama Djuanda 14 Agustus 1962
# Piagam Tanda Kehormatan '''[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bahayangkara Tingkat III]]''' dari Presiden RI Soeharto 12 Desember 1970
# Piagam Tanda Kehormatan '''[[Satyalancana Karya Satya|Satya Lantjana Karya Satya Tingkat II]]''' dari An. Presiden / Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata RI Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena  17 Agustus 1964
# Piagam Penghargaan '''[[Legiun Veteran Republik Indonesia|Legium Veteran Republik Indonesia]]''' dari Pimpinan Pusat Legiun Veteran RI Letnan Jenderal Achmad Thahir '''  '''2 Januari   1982
# Piagam Tanda '''Kehormatan Setya Lantjana Keamanan''' dari Wakil Menteri Pertama / Menhakam Kepala Staf Angkatan Bersenjata Djenderal A.H.Nasution  15 Agustus   1962
# Piagam Tanda Kehormatan '''Bintang Legium Veteran''' Republik Indonesia dari Pimpinan Pusat Legiun Veteran RI Letnan Jenderal Achmad Thahir 26 Nopember 1991
# Gelar '''Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI''' dari Menhamkam Pangab (Wapangab) Laksamana Sudomo 30 Oktober 1981
# Piagam Tanda '''Penghargaan [[Satyalancana Perang Kemerdekaan I|Satya Lantjana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kesatu]]''' dari Menteri Pertahanan Djuanda 5 Oktober 1958
# Piagam Tanda '''Penghargaan [[Satyalancana Perang Kemerdekaan II|Satya Lantjana Peristiwa Perang  Kemerdekaan  Kedua]]''' dari Menteri Pertahanan Djuanda   5 Oktober 1959
# '''Surat Penghargaan Kepala Staf Angkatan Darat''' Letnan Djenderal A.H. Nasution 20 April 1960
# '''Tanda Djasa Pahlawan''' dari Presiden Republik Indonesia   Soekarno 10 Nopember 1958
# '''Piagam Anggota Dewan Kehormatan Kodam Hasanuddin''' Mayjen Hasan Slamet 20 Januari 1975
# '''Piagam Penghargaan''' dari Gubernur KDH Propinsi Sulawesi Selatan [[A. A. Rifai|A.A.Rivai]] 17 September 1966