Cengkih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k fix
Baris 42:
 
== Taksonomi ==
Berdasarkan klasifikasi saintifik, cengkih termasuk ke dalam domain [[Eukariota|Eukarya]], kingdom [[Plantae]], subkingdom [[Viridiplantae]], infrakingdom [[Streptophyta]], superdivisi [[Embryophyta|Embryopyhyta]], divisi [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]], subdivisi [[Tumbuhan berbiji|Spermatophyta]], kelas [[Tumbuhan berbiji belah|Magnoliopsida]], superordo Rosanae, ordo [[Myrtales]], family [[Myrtaceae]], genus [[Jambu-jambuan|Syzygium]], spesies Syzygium aromaticum. Istilah “cariophylata” berasal dari Bahasa Yunani dan nama tersebut muncul karena adanya kesamaan bentuk daun dari pohon cengkih dengan pohon walnut.  Istilah “clove” merupakan serapan dari Bahasa Latin berupa ”clavus” yang berarti kuku karena morfologi cengkih menyerupai kuku.<ref>{{Cite web|url=https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=506167#null|title=ITIS Standard Report Page: Syzygium aromaticum|website=www.itis.gov|access-date=2019-04-25}}</ref>
 
== Varietas ==
Secara geografis, cengkih memiliki sejumlah varietas, misalnya variaetas '''Afo''', '''Posi-posi''', '''Siputih''', '''Zanzibar''', & '''Sikotok''' terdapat di Indonesia. Cengkih varietas Afo, Posi-posi, dan Zanzibar banyak dijumpai di Pulau Maluku, sedangan cengkih varietas Sikotok dan Siputih banyak dijumpai di Sumatera Barat. Cengkih Zanzibar memiliki cabang-cabang rendah di batangnya,  daunnya rimbun & berwarna hijau gelap, dan menghasilkan tunas bunga hijau muda. Cabang cengkih Siputih lebih jauh ke atas batang, daunnya tidak rimbun, dan melihat kuncup bunga kuning-hijau.
 
Berdasarkan morfologinya, cengkih dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis : cengkih asli maluku (seperti Afo, Tibobo, Tauro, Sibela, Indari, Air Mata, Dokiri, Daun Buntal) , cengkih liar (seperti Raja, Amahusu, Haria Gunung, Cengkih Hutan Bogor), dan cengkih budidaya (seperti Zanzibar, Siputih, Sikotok, Ambon).<ref name=":3">Agung Budi Santoso. 2018. Upaya Mempertahankan Eksistensi Cengkeh di Provinsi Maluku Melalui Rehabilitasi dan Peningkatan Produktivitas. Jurnal Litbang Pertanian Vol 37 No 1 Juni 2018. https://media.neliti.com/media/publications/260952-none-fa9dfa51.pdf</ref>
 
Bagian yang memiliki nilai jual tinggi dari pohon cengkih, yakni kuncup bunga cengkih yang berukuran 2&nbsp;cm dan  akan terbentuk setelah 4-6 tahun masa budidaya. Kuncup bunga cengkih dipanen saat [[maturasi]] sebelum berbunga. Kemudian kuncup cengkih dijemur di bawah sinar matahari hingga berwarna cokelat gelap. Selain kuncup bunga, bagian pohon cengkih  yang memiliki nilai jual tinggi adalah minyak batang cengkih, minyak daun cengkih & buah cengkih.<ref name=":1">{{Cite book|last=Smith|first=Nigel J. H.|date=1992|url=https://books.google.co.id/books/about/Tropical_forests_and_their_crops.html?id=BvHwAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Tropical forests and their crops|publisher=Comstock Pub. Associates|isbn=9780801427718|language=en}}</ref>
 
Sekarang, negara produsen cengkih terbesar adalah Indonesia diikuti India, Malaysia, Sri Langka, Madagascar, dan Tanzania. Cengkih merupakan salah satu rempah-rempahan yang sering digunakan sebagai agen preservatif makanan dan tanaman obat karena cengkih memiliki aktivitas [[antioksidan]] dan [[antimikroba]]. Cengkih juga sering digunakan sebagai [[antiseptik]] dan [[antifermentasi]]. Cengkih juga dapat digunakan sebagai [[Disinfektan|desinfektan]], [[analgesik]], dan [[Anestesi|anestetik]] pada gigi berlubang. Selain itu, cengkih dapat mengobati gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut yang berasal dari  kembung dan [[dispepsia]]. Karena bersifat antiseptik juga, cengkih dapat mengobati sakit tenggorokan.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Rodríguez|first=José Daniel Wicochea|last2=Peyron|first2=Stéphane|last3=Rigou|first3=Peggy|last4=Chalier|first4=Pascale|date=2018-11-14|editor-last=Fellows|editor-first=Christopher Michael|title=Rapid quantification of clove (Syzygium aromaticum) and spearmint (Mentha spicata) essential oils encapsulated in a complex organic matrix using an ATR-FTIR spectroscopic method|url=http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0207401|journal=PLOS ONE|language=en|volume=13|issue=11|pages=e0207401|doi=10.1371/journal.pone.0207401|issn=1932-6203|pmc=PMC6241128|pmid=30427922}}</ref>
 
== Budidaya ==
Pertumbuhan pohon cengkih membutuhkan iklim [[Tropika|tropis]] lembap atau [[subtropis]] dengan curah hujan sebesar 2.332&nbsp;mm/tahun. Pohon cengkih dapat ditanam pada daerah yang jauh dari laut dan memiliki ketinggian 0–1500 m di atas permukaan laut. Pohon cengkih dapat tumbuh optimum pada suhu di sekitar 20-30 derajat Celcius.  Pohon cengkih ditumbuhkan baik secara vegetatif lewat stem batang maupun generatif lewat biji. Kultivasi cengkih tidak disarankan dilakukan pada tanah berpasir. Biji cengkih ditaruh di atas permukaan tanah dan dijaga kelembapannya. Cengkih harus ditanam pada tanah yang memiliki pH 4,5-6, drainase yang baik,  dan tinggi kandungan senyawa organiknya.
 
Cengkih di[[propagasi]] dari biji cengkih yang berasal dari buah cengkih. Buah cengkih biasanya tersedia di sekitar bulan Juni sampai Oktober. Ketika matang, buah cengkih jatuh ke tanah secara alamiah. Setelah dikumpulkan, buah direndam dalam air semalam untuk mempermudah [[Perkecambahan|germinasi]]. Media untuk germinasi biji berupa lapisan tanah setinggi  20&nbsp;cm, lebar 1 meter, dan panjang yang sesuai. Media perkecambahan diisi dengan lapisan tanah setebal 8&nbsp;cm. Kemudian biji ditanam sedalam 2&nbsp;cm dengan jarak antar biji sekitar 3&nbsp;cm.  Media perkecambahan harus dilindungi dari sinar matahari langsung. Germinasi biji terjadi setelah 15-60 hari inkubasi. Biji yang telah berkecambah kemudian dipindahkan ke media yang berisi tanah, pasir, dan kompos dengan rasio 3:3:1. Kecambah cengkih dapat dipindahkan ke lahan sesungguhnya setelah berusia 24 bulan.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://balconygardenweb.com/how-to-grow-cloves-cultivation-and-growing-cloves/|title=How to Grow Cloves {{!}} Growing Spices|last=admin|date=2016-01-23|website=Balcony Garden Web|language=en|access-date=2019-04-25}}</ref>
 
Lahan yang sesuai untuk perkebunan cengkih berupa lereng perbukitan, lembah dengan drainase baik dan tepian sungai. Area lahan perkebunan cengkih terlebih dahulu dibersihkan dari  semak dan rerumputan dan dibuat lubang berukuran 60 hingga 75&nbsp;cm dengan jarak 6-7 meter antar lubang sebelum musim hujan. Lubang-lubang sebagian diisi dengan tanah lapisan atas. Bibit ditransplantasikan ke lubang selama awal musim panas sekitar Juni—Juli, dan untuk daerah dataran rendah, menjelang akhir musim panas pada bulan September—Oktober.
 
Saat umur 3-— tahun, pohon cengkih perlu disiram secara teratur dan penyiramannya tidak boleh berlebihan. Pemupukan pohon cengkih dapat dilakukan dengan 50&nbsp;kg kompos dan  4&nbsp;kg tepung ikan per tahun. Saat pohon cengkih baru akan tumbuh, pupuk yang digunakan dapat berupa 40 g urea, 110 g superfosfast, & 80 g MOP/potassium sulfat. Setelah berumur 15 tahun, pohon cengkih dapat diberi pupuk berupa 600 g urea, 1560 g superfosfat, & 1250 g MOP.  Penyakit yang sering menyerang pohon cengkih adalah layu bibit, busuk daun, dan bercak daun, sedangkan hama yang sering menyerang pohon cengkih adalah [[kutu putih]].<ref name=":0" />
 
Cengkih baru dapat berproduksi pada umur 7 tahun. Setelah itu, produktivitasnya akan tinggi sejak berumur 10 tahun dan terus meningkat hingga berumur 30 tahun. Setelah berumur 30 tahun ke atas, cengkih akan mengalami penurunan produktivitas. Tingginya produksi pada tahun tertentu biasanya diikuti oleh penurunan produksi pada 1—2 tahun berikutnya, akibat pola panen besar yang diikuti dua panen kecil.<ref name=":3" />
Baris 77:
 
=== Pengujian kualitas minyak cengkeh ===
Berdasarkan [[Organisasi Kesehatan Dunia|WHO]], kualitas dari produk minyak cengkih biasanya ditentukan dengan parameter berupa kandungan eugenol serta nilai benda asing dan abu. Batas monograf nilai benda asing dan abu dari minyak cengkih adalah 3%, sedangkan batas monograf  kandungan eugenol dari minyak cengkih adalah 85-95%. Misalnya, minyak cengkih merek-A dan merek-B masing-masing adalah 1,49%, 5,8% dan 3,79%, 6%, dan merek-B tidak sesuai dengan batas monograf yang ditentukan (NMT 3%) untuk benda asing. Kandungan Eugenol dalam minyak atsiri dikuantisasi dengan metode RP-HPLC dan ditemukan masing-masing 93,3,1% dan 74,6% untuk merek-A dan merek-B. Dengan demikian, merek-A  memiliki kualitas unggul dan sementara merek-B didiskualifikas berdasarkan parameter standardisasi  nilai materi asing/ abu dan kandungan eugenol.Informasi dasar terkait tanaman.<ref>{{Cite journal|last=Bioassays|first=International Journal of|title=Quality control of marketed clove buds - reference to their quality and purity as per who guidelines|url=https://www.academia.edu/33136301/Quality_control_of_marketed_clove_buds_-_reference_to_their_quality_and_purity_as_per_who_guidelines|language=en}}</ref> Salah satu dokumen untuk menentukan kualitas minyak cengkih secara internasional adalah ISO 3142:1997.<ref>{{Cite web|url=https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:3142:ed-2:v1:en|website=www.iso.org|access-date=2019-04-25}}</ref>
 
=== Kajian metabolomik ===
Minyak cengkih tersusun dari eugenol yang ada dalam jumlah hingga 85%. Minyak cengkih berfungsi sebagai antimikroba untuk ''[[Escherichia coli]]'', ''[[Staphylococcus aureus]]'' dan ''[[Pseudomonas aeruginosa]]''.  Minyak cengkih dianggap menghambat sintesis [[prostaglandin]], sehingga mengurangi rasa sakit. Eugenol, unsur utama minyak cengkih memiliki aktivitas antikanker. Dalam satu penelitian, sel HL-60 didedahkan dengan eugenol menunjukkan fenomena [[apoptosis]] termasuk fragmentasi DNA dan pembentukan tangga DNA dalam [[elektroforesis]] [[gel agarosa]]. Diamati bahwa eugenol mentransduksi sinyal apoptosis melalui generasi spesies oksigen reaktif (ROS), menginduksi transisi permeabilitas mitokondria (MPT), mengurangi protein anti-apoptosis tingkat bcl-2, menginduksi pelepasan sitokrom c ke sitosol, dan kematian sel apoptosis berikutnya. Ketika diambil bersama-sama, penelitian menunjukkan bahwa ROS memainkan peran penting dalam apoptosis yang diinduksi eugenol pada HL-60, dan ini adalah laporan pertama tentang mekanisme efek antikanker eugenol.<ref>Yoo CB, Han KT, Cho KS, Ha J, Park HJ, Nam JH, Kil UH, Lee KT. (2004) Eugenol isolated from the essential oil of Eugenia caryophyllata induces a reactive oxygen species-mediated apoptosis in HL-60 human promyelocytic leukemia cells. ''Cancer Lett'',225(1):41-52. doi: 10.1016/j.canlet.2004.11.018. Epub 2004 Dec 15</ref>
 
Berdasarkan  penelitian oleh Rodríguez dkk, metode spektroskopi  ATR-FTIR dapat digunakan untuk mengkuantifikasi secara cepat konsentrasi minyak esensial cengkih (''Syzygium aromaticum'') dan [[spearmint]] (''Mentha spicata'') yang dienkapsulasi dalam matriks organik kompleks. Selain dapat menghemat waktu, metode ATR-FTIR juga mampu memonitor profil jenis minyak esensial. Metode ini dapat dengan mudah diadaptasi sebagai analisis rutin dalam industri minyak esensial sebagai alat standardisasi kualitas minyak esensial.<ref name=":2" /> Selain studi profiling mengenai senyawa-senyawa yang terdapat  dalam cengkih  pendekatan metabolomik dapat digunakan untuk menentukan efek antibiotik dari senyawa-senyawa dalam cengkih secara akurat, dan komprehensif.
 
Berdasarkan hasil penelitian Mousavi dkk,  lewat proses metabolit profiling, sebanyak 500 metabolit teridentifikasi dengan LC-MS dan 789 komponen terdeteksi oleh GCxGC-ToF/MS, sebanyak 125 senyawa teridentifikasi sebagai metabolit terdisregulasi menunjukan perubahan metabolome ''E. coli'' BL21 yang disebabkan oleh aktivitas antibakteri dari minyak cengkih. Nilai MIC minyak cengkih adalah 10 mikroliter untuk 10<sup>7</sup>CFU/ml kultur ''E. coli'' BL21. Lewat uji aktivitas antibacterial, komponen minyak cengkih yang bersifat antibakteri adalah hanya ''eugenol'' ketika dibandingkan dengan ''eugenyl acetate & beta-caryophyllene.''   Berdasarkan hasil pengukuran SPME-LC-MS dan GC-IT/MS, menunjukan bahwa ''eugenol'' adalah senyawa pada minyak cengkih yang memiliki aktivitas antibakteri paling dominan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.<ref>Mousavi, F., Emanuela G., Eduardo C., Erica A. Souza-Silva, & Janusz P. (2016) Coupling solid phase microextraction to complementary separation platforms for metabotyping of E. coli metabolome in response to natural antibacterial agents. ''Springer Journal. doi: s11306-016-11111-9''</ref> 
 
== Produksi cengkih ==