Hammam Riza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
k fix |
||
Baris 16:
Prof. Dr. Ir. '''Hammam Riza''', M.Sc, IPU, ({{lahirmati|[[Medan]], [[Sumatra Utara]]|8|8|1962}}), adalah pakar [[Teknologi Informasi dan Komunikasi|teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK) dari Indonesia yang berfokus di bidang [[kecerdasan buatan]].
Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]]
== Pendidikan ==
Hammam memperoleh gelar sarjana (S-1) Teknik Elektro di [[Institut Teknologi Bandung|ITB]], kemudian mendapatkan beasiswa program [[B. J. Habibie|Habibie]] untuk gelar magister (S-2) di Amerika Serikat. Sempat menjalani satu semester di [[:en:University of Illinois at Chicago|University of Illionis at Chicago]] dalam program [[ilmu komputer]], Hammam kemudian mendapatkan gelar ''Master of Science-''nya di [[Universitas Kentucky|University of Kentucky]], Amerika Serikat''.''
Hammam mendapatkan gelar doktor (S-3)
== Karier ==
Baris 48:
==== Deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material ====
Dalam rentang tahun 2014 hingga 2017, Hammam dipromosikan sebagai Deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material (TIEM). Merujuk pada program nasional pengembangan [[Energi terbarukan|energi baru terbarukan]],
Inovasi lain yang berhasil didorong oleh Hammam hingga ke level produksi massal dan komersialisasi adalah implan tulang traumatik SS-316L dan telah mendapatkan izin edar dari [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|Kementerian Kesehatan]].<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/661001/implan-tulang-buatan-negeri-sendiri|title=Implan tulang buatan negeri sendiri|last=Lestari|first=Dewanti|date=2017-10-26|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-08-06|editor-last=RH|editor-first=Priyambodo}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20171023/257/702122/implan-tulang-inovasi-bppt-siap-diproduksi-massal|title=Implan Tulang Inovasi BPPT Siap Diproduksi Massal|date=2017-10-23|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2020-08-06|last=Ariyanti|first=Ratna|editor-last=Newswire}}</ref>
Baris 67:
Terkait isu global [[ratifikasi]] [[Konvensi Minamata mengenai Merkuri|Konvensi Minamata]], yang mewajibkan Indonesia menghapuskan penggunaan [[Raksa|merkuri]] di pertambangan emas rakyat skala kecil, Hammam menerapkan teknologi pengolahan emas non-merkuri di pertambangan rakyat [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]] dan [[Kabupaten Lebak|Lebak]].<ref>{{Cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/205931-pengolahan-emas-rakyat-kulon-progo-mulai-bebas-merkuri|title=Pengolahan Emas Rakyat Kulon Progo Mulai Bebas Merkuri|last=|first=|date=2018-12-23|website=Media Indonesia|language=id|access-date=2020-08-06}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://banten.antaranews.com/berita/29010/bppt-bangun-pengolahan-emas-non-merkuri-di-lebak|title=BPPT Bangun Pengolahan Emas Non Merkuri Di Lebak|last=Dirgantara|first=Ganet|date=|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-08-06}}</ref>
Inovasi lain yang diupayakan Hammam adalah
Sementara untuk mengukur produktivitas panen padi, ia turut mengkoordinasikan penerapan teknologi pengolahan citra satelit, atau Kerangka Sampel Area (KSA),<ref>{{Cite web|url=https://ksa.bps.go.id/|title=.:: Estimasi Luas Panen dengan Metoda KSA ::.|website=ksa.bps.go.id|access-date=2020-08-06}}</ref> yang menjadi metode dalam menentukan data produktivitas padi nasional.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/infografis/d-4274583/kerangka-sampel-area-jurus-baru-bps-tentukan-produksi-beras|title=Kerangka Sampel Area, Jurus Baru BPS Tentukan Produksi Beras|last=Sugianto|first=Danang|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-08-06}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191120/99/1172298/metode-kerangka-sampel-area-mampu-atasi-isu-overestimasi|title=Metode Kerangka Sampel Area Mampu Atasi Isu Overestimasi|date=2019-11-20|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2020-08-06|last=Anwar|first=Akhirul|editor-last=Hadyan|editor-first=Rezha}}</ref>
|