Kabupaten Lebak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Enchanwiki11 (bicara | kontrib)
k Sejarah: Koreksi dan merapikan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k fix
Baris 108:
[[Berkas:Het huis van Multatuli in Betoeng - The home of the Dutch writer Eduard Douwes Dekker (4599067583).jpg|al=Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Lebak|jmpl|273x273px|Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Lebak]]
[[Berkas:Museum multatuli rangkasbitung lebak.jpg|al=Museum Multatuli Rangkasbitung Lebak Banten|jmpl|272x272px|'''Museum Multatuli Rangkasbitung Lebak Banten''']]
Multatuli atau bernama asli [[Eduard Douwes Dekker|Edward Douwes Dekker]] adalah tokoh Belanda yang berperan penting dalam membentuk dan memodifikasi kebijakan kolonial Belanda di Hindia Belanda pada ke-19.  Multatuli menulis Max Havelaar yang membuat masyarakat Eropa mulai menyadari bahwa kekayaan yang mereka dapat merupakan hasil penderitaan di bagian lain dunia.  Kesadaran ini kemudian membentuk motivasi [[Politik Etis|kebijakan politik etis]], dimana pemerintah kolonial Belanda berusaha untuk membayar hutang mereka kepada rakyat kolonial. Pembayaran hutang ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada beberapa kelas pribumi, umumnya anggota pribumi yang setia kepada pemerintah kolonial.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-06-22|title=Max Havelaar: Cerita, Kritik, dan Dampak Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/22/200000179/max-havelaar--cerita-kritik-dan-dampak|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-03}}</ref>
Novel karya [[Eduard Douwes Dekker|Multatuli]] yang mulai terbit pada 1860, merupakan karya yang banyak mengisahkan potret kondisi masyarakat Lebak pada masa kolonial Belanda. [[Politik Etis|Gerakan politik etis]] dari rakyat belanda sebagai dampak novel Max havelaar inilah yang memunculkan ide terkait perlunya membayar utang budi terhdap tanah jajahan wilayah Hindia-Belanda. Ide politik etis ini yang disebut menjadi awal kehancuran kolonialisme Belanda di nusantara. Khusus untuk program edukasi yang akhirnya diberikan pemerintah Belanda bagi pribumi ini yang diyakini berpengaruh pada lahirlah masyarakat terpelajar di wilayah Nusantara yang 'melek' untuk memerdekakan Indonesia seperti Soekarno, Hatta dan para pejuang terdidik lainnya.<ref>{{Cite web|date=2019-11-01|title=Max Havelaar, Novel Legendaris yang Mengguncang Belanda|url=https://republika.co.id/share/q0a5f4430|website=Republika Online|language=id|access-date=2023-05-03}}</ref>