[[Negara Islam Indonesia|NII]] Crisis Center bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak pemahaman [[ideologi]] sesat dari NII. Terbentuknya NII ''Crisis Centre'' berawal dari kekecewaan Ken Setiawan, dan para mantan anggota NII, serta keluarga korban terhadap [[Majelis Ulama Indonesia|MUI]] ([[Majelis Ulama Indonesia]]), [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kemenag]] ([[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementrian Agama Republik Indonesia]]) dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] ([[Polisi Republik Indonesia|Kepolisian Negara Republik Indonesia]]) sebab Pemerintah membiarkan gerakan radikal di Indonesia berkembang.
Bentuk paparan paham radikal dari NII misalnya pergi dari rumah, mengkafirkan orang tua, depresi, bahkan gila karena diancam dan diteror oleh kelompok NII. Korban radikalisme NII banyak yang merupakan sarjana dan pascasarjana dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. <ref name=":0" />
Berawal dari kekecewaan dan lemahnya penindakan tentang hukum kepada kelompok NII tersebut, Ken Setiawan menginisiasi pembentukan NII Crisis Center pada tahun 2004 dan membuat saluran pengaduan di website niicrisiscenter.com dan menindaklanjuti laporan satu per satu korban secara swadana. <ref name=":1" /> <ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Cerita Korban NII Kecewa Lapor MUI, Kemenag dan Polisi: Negara Jahat|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230103134423-12-895521/cerita-korban-nii-kecewa-lapor-mui-kemenag-dan-polisi-negara-jahat|website=nasional|language=id-ID|access-date=2023-04-04}}</ref>