Mari longa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Artjoa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k fix
 
Baris 20:
Selama melakukan perjalanan, Mari Longa melihat dengan matanya sendiri penderitaan orang Flores dari ujung barat hingga timur. Bagi yang melawan Belanda, mereka ditangkap, dipukul, ditendang, bahkan dimasukkan ke dalam bui. Dengan modal kepemimpinan dan keberaniannya, Mari Longa bertekad untuk melakukan revolusi menentang Belanda. Langkah awalnya adalah mencari simpatisan dengan mengadakan gerakan moral dari kampung ke kampung.<ref name=":0" />
 
Mari Longa sangat disegani oleh masyarakat [[Kabupaten Ende|Ende]] karena ia juga memiliki rasa sosial yang tinggi terhadap sesama manusia. Ia suka menolong dan mendahulukan kepentingan orang banyak. Mari Longa bergaul dengan siapa saja, tanpa memandang bulu, tidak ada perbedaan perlakuan antara satu orang dengan orang lainnya. Hal inilah yang membuat Mari Longa dapat diakui sebagai sosok pemimpin yang tangguh dan menjadi idola masyarakat saat itu. Mari Longa tiba di ujung masa pengembaraannya ketika ia bertemu dengan Nderu Ndoki yang menjadi  istrinya. Selain Nderu Ndoki, Mari Longa juga memiliki enam orang selir yaitu Kapi Mbipi'','' Weti Nduru, Fai Bilo, Weti Atu, Tidhu, Aru Atu, dan Bela Badjo.<ref name=":0" />
 
==Gugur==