Penyakit kulit berbenjol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix |
|||
Baris 78:
Diagnosis definitif LSD ditegakkan dengan pengujian laboratorium. Spesimen diambil melalui [[biopsi]] nodul kulit dan keropeng. Selain itu, darah dari hewan [[viremia]] yang mengalami infeksi akut serta cairan hidung dan air liur juga bisa diambil sebagai spesimen.{{sfn|FAO Modul 3|p=6-7}} Identifikasi virus untuk mendiagnosis LSD dilakukan dengan isolasi virus dan [[reaksi berantai polimerase]] (PCR).<ref>{{Cite journal|last=Tuppurainen|first=E.S.M.|last2=Venter|first2=E.H.|last3=Coetzer|first3=J.A.W.|date=17 September 2005|title=The detection of lumpy skin disease virus in samples of experimentally infected cattle using different diagnostic techniques|url=http://ojvr.org/index.php/ojvr/article/view/213|journal=Onderstepoort J Vet Res|volume=72|issue=2|pages=153–164|doi=10.4102/ojvr.v72i2.213|issn=2219-0635}}</ref> Kedua metode ini digunakan untuk mengonfirmasi kasus klinis dan memastikan seekor hewan tidak tertular penyakit sebelum dilalulintaskan.{{sfn|WOAH Manual|2021|p=3}}
Di sisi lain, metode yang digunakan untuk mendeteksi respons imun yaitu uji netralisasi virus (VNT), uji antibodi fluoresens tidak langsung (IFAT), dan [[ELISA]].{{sfn|WOAH Manual|2021|p=3}} Antibodi terhadap virus LSD mulai naik sekitar dua pekan setelah vaksinasi atau infeksi alami (satu pekan setelah munculnya tanda klinis) dan mencapai puncaknya pada 3–4 pekan berikutnya. Kekebalan maternal mulai menurun setelah anak sapi berusia tiga bulan.{{sfn|FAO Modul 1|p=9}}<ref>{{Cite journal|last=Agianniotaki|first=Eirini I.|last2=Babiuk|first2=Shawn|last3=Katsoulos|first3=Panagiotis-Dimitrios|last4=Chaintoutis|first4=Serafeim
== Pencegahan ==
|