Putren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
k fix
 
Baris 7:
Ada dua cara untuk menghasilkan putren: baik sebagai tanaman primer, atau sebagai tanaman sekunder dalam penanaman [[jagung manis]] atau [[jagung ladang]]. Pada metode pertama, varietas benih dipilih dan ditanam hanya untuk menghasilkan putren.<ref>{{Cite web|date=2016-12-29|title=Wayback Machine|url=http://www.goldcountryseed.com/Agronomy/Documents/Corn%20Pollination%20and%20Fertilization%20-%20Gold%20Country%20-%20Spotlight.pdf|website=web.archive.org|access-date=2023-04-19|archive-date=2016-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20161229034549/http://www.goldcountryseed.com/Agronomy/Documents/Corn%20Pollination%20and%20Fertilization%20-%20Gold%20Country%20-%20Spotlight.pdf|dead-url=yes}}</ref> Banyak varietas yang cocok, tetapi varietas yang dikembangkan khusus untuk putren cenderung menghasilkan lebih banyak tongkol per tanaman. Pada metode produksi kedua, varietas dipilih untuk menghasilkan jagung manis atau ladang. Bulir kedua dari pucuk tanaman dipanen untuk putren, sedangkan bulir atas dibiarkan matang.
 
Kuping jagung bayi dipetik dengan tangan segera setelah sutera jagung muncul dari ujung telinga, atau beberapa hari setelahnya. Jagung umumnya matang dengan sangat cepat, sehingga panen jagung muda harus diatur waktunya dengan hati-hati untuk menghindari berakhirnya jagung yang lebih matang. Telinga bayi jagung biasanya memiliki panjang 4,5–10  cm (1+3⁄4–4  inci) dan diameter   0,7  hingga 1,7  cm (1⁄4–3⁄4  inci).
 
== Referensi ==