Tihulale: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k fix
Baris 117:
* '''Pela Gandong''' atau '''Bongso''' didasarkan pada ikatan darah atau keturunan untuk menjaga hubungan antara kerabat keluarga yang berada di Negeri atau pulau yang berbeda.
* '''Pela Tampa Siri''' diadakan setelah suatu peristiwa yang tidak begitu penting berlangsung, seperti memulihkan damai kembali sehabis suatu insiden kecil atau bila satu Negeri telah berjasa kepada Negeri lain. Jenis Pela ini juga biasanya ditetapkan untuk memperlancar hubungan perdagangan. Pela Tampa Siri dilakukan tanpa sumpah dengan menukar dan mengunyah Sirih bersama. Pela Tampa Siri merupakan suatu perjanjian persahabatan sehingga perkawinan antar pihak yang terkait diperbolehkan dan tolong menolong lebih bersifat sukarela tanpa ada ancaman hukuman nenek moyang.
Negeri Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Karas atau Pela Darah dengan    :
* '''Negeri Hatuhaha'''  (Hulaliu, Kabau, Kailolo, Pelau, Rohomoni) karena berlatar peperangan panjang (Perang Alaka II).<ref>http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Pela-Hatuhaha-Amarima-Tihulale.html</ref>
* '''Negeri Huku'''  (Huku Kecil dan Huku Anakotta) karena berlatar peperangan panjang.
* '''Negeri Samasuru'''  (Uru Amalatu) karena berlatar peperangan (Perang Huamual). Negeri Samasuru yang lama ini sudah tenggelam akibat diterjang Tsunami 200-an tahun yang lalu bersama sebagian wilayah Amahai yang lebih dikenal dengan  ''Elpaputih Tenggelam''.<ref>http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Pela-Negeri-Tihulale-Samasuru.html</ref>
Negeri  Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Gandong atau Bongso dengan:
* Negeri  [[Kailolo, Haruku, Maluku Tengah|'''Kailolo''']]  (Pulau Haruku) karena berlatar persaudaraan dan suka tolong menolong, bersama dalam Satu Arumbai serta Kayu untuk Bangunan Masjid.
Negeri Tihulale juga memiliki hubungan Gandong dengan Negeri  [[Seith, Leihitu, Maluku Tengah|'''Seith''']]  (Jazirah Leihitu) karena berlatar saudara Gandong (Seith sama-sama menempati wilayah di Negeri Tihulale sebelum terlibat perang dan akhirnya keluar dari Tihulale menuju ke Jazirah Leihitu) dan Negeri  [[Ouw, Saparua, Maluku Tengah|'''Ouw''']]  (Pulau Saparua) karena berlatar saudara Gandong (Ouw Keluar dari Negeri Seith, Negeri Seith keluar dari Negeri Tihulale) walaupun ikatan ini belum diikrarkan.
 
Untuk menjaga kelestariannya maka pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara bersama yang disebut&nbsp;'''"Panas Pela"'''&nbsp;antara kedua Negeri yang memiliki hubungan Pela. Upacara ini dilakukan dengan berkumpul selama satu minggu di salah satu Negeri untuk merayakan hubungan dan kadang-kadang memperbaharui sumpahnya. Pada umumnya upacara atau gelaran panas Pela diramaikan dengan pertunjukan menyanyi, dansa dan tarian tradisional semisal cakalele serta acara lain seperti makan patita/makan perdamaian.
Baris 129:
== Agama ==
[[Berkas:Gereja Tihulale.jpg|jmpl|Gedung Gereja Negeri Tihulale]]
Sebelum masuknya pengaruh Kekristenan oleh Portugis dan Belanda, Tradisi keagamaan yang dianut masyarakat Negeri Tihulale adalah Kakehan. Namun sejak masuknya pengaruh kolonialisme dengan membawa ajaran Kekristenan atau penginjilan barulah Masyarakat Negeri Tihulale mengenal agama Kristen. Saat ini, Mayoritas penduduk Negeri Tihulale beragama&nbsp;Kristen Protestan&nbsp;dengan&nbsp;'''Gereja Protestan Maluku'''  sebagai gerejanya. Selain itu ada juga  '''Gereja Masehi Advent '''walaupun pengikutnya hanya terdiri dari beberapa orang.<ref>http://www.tihulale.com/2015/06/Agama-Masyarakat-Negeri-Tihulale.html</ref>
 
== Lihat pula ==