Tito Karnavian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Penambahan sumber di baigan kehidupan awal. Memasukkan prestasi Tito saat menjabat sebagai Kapolri, dan penambahan dua publikasi Tito pada tahun 2017
Baris 74:
== Biografi ==
=== Kehidupan awal ===
Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo <ref>{{Cite news|last=Jajeli|first=Rois|date=Selasa, 29 Des 2015|title=Ayah Irjen Tito Menelusuri Silsilah Keluarga Hingga Surabaya|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3106956/ayah-irjen-tito-menelusuri-silsilah-keluarga-hingga-surabaya|work=News Detik}}</ref>. Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Ashari. Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.
 
Dari Surabaya, Saleh Mualim merantau ke Sumatera Selatan dan menikah dengan istrinya yang berasal dari Suku Lahat Sumsel dan melahirkan Achmad Saleh. Ayah Tito, Achmad Saleh menikah dengan Kordiah yang berasal dari suku Ogan/Baturaja Sumsel <ref>{{Cite news|last=Miftakhudin|first=Anas|date=30 Desember 2015|title=Kisah Haru Ayah Kapolda Metro Jaya dari Palembang ke Surabaya Demi Keluarga|url=https://surabaya.tribunnews.com/2015/12/30/kisah-haru-ayah-kapolda-metro-jaya-dari-palembang-ke-surabaya-demi-keluarga|work=Surabaya Tribunnews}}</ref>. Keduanya dikaruniai tiga anak anak kandung: Prof. DR. Diahnatalisa, Jenderal Pol (P) Prof Muhammad Tito Karnavian, PhD dan DR. dr. Iwan Dakota, Spesialis Jantung.
 
 
Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo . Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Ashari. Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.
 
Dari Surabaya, Saleh Mualim merantau ke Sumatera Selatan dan menikah dengan istrinya yang berasal dari Suku Lahat Sumsel dan melahirkan Achmad Saleh. Ayah Tito, Achmad Saleh menikah dengan Kordiah yang berasal dari suku Ogan/Baturaja Sumsel. Keduanya dikaruniai tiga anak anak kandung: Prof. DR. Diahnatalisa, Jenderal Pol (P) Prof Muhammad Tito Karnavian, PhD dan DR. dr. Iwan Dakota, Spesialis Jantung.
 
Tito Karnavian mengenyam pendidikan [[SMA Negeri 2 Palembang]] kemudian melanjutkan pendidikan [[AKABRI]] pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya. Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di [[:en:University of Exeter|Universitas Exeter]] di [[Inggris]] dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian]] (STIK) di [[Jakarta]] tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.<ref>{{Cite news|last=Soetomo|date=22 Oktober 2019|title=Profil Tito Karnavian, 5 Kali Mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa, jadi Menteri?|url=https://www.jpnn.com/news/profil-tito-karnavian-5-kali-mendapatkan-kenaikan-pangkat-luar-biasa-jadi-menteri?|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|access-date=22 Oktober 2019}}</ref>
Baris 118 ⟶ 115:
 
=== Kapolri ===
'''Program PROMOTER'''
[[Berkas:Jenderal Tito Karnavian.jpg|200px|jmpl|ka|Foto resmi Kapolri Tito Karnavian]]
 
PROMOTER adalah program dan tagline dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang merupakan kependekan dari Profesional, Modern dan Terpercaya.
 
Promoter mulai diberlakukan pada tahun 2016. Program tersebut mencakup peningkatan kinerja dalam peningkatan pelayanan publik, inovasi pelayanan publik, penegakan hukum yang profesional, hingga pemeliharaan kamtibmas.
 
“Program Promoter menunjukkan hasil yang memuaskan,” kata Tito saat memberi sambutan dalam kegiatan penandatanganan kerjasama pembangunan zona integritas bersama [[Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi]] (Menpan RB) [[Asman Abnur]] di Mapolda Jabar, Bandung, 3 April 2018.
 
Hasil positif program Promoter tersebut nampak terlihat dari hasil survey yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas 2017. Polri yang awalnya di posisi tiga terendah kepercayaan publik, naik drastis ke posisi ke-3 besar dengan nilai kepercayaan 72%. Polri berada dibawah institusi TNI yang berada di posisi pertama dan KPK di nomor 2 <ref>{{Cite news|last=Ramadhan|first=Dony Indra|date=3 April 2018|title=Kapolri Pamer Keberhasilan 'Promoter' di Hadapan Menpan RB|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3951085/kapolri-pamer-keberhasilan-promoter-di-hadapan-menpan-rb|work=News Detik}}</ref>.
 
==== Reorganisasi ====
Di masa Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolri, reorganisasi internal Polri berjalan. Beberapa Polda Baru diresmikan seperti Polda Sulawesi Barat 2016  yang sebelumnya menginduk kepada Polda Sulawesi Selatan, dan Polda  Kalimantan Utara yang sebelumnya tergabung dengan Polda Kalimantan Timur di tahun 2018.
 
Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan pelayanan mantan Asisten Perencanaan Polri ini juga menaikan tingkat Polda di wilayah perbatasan. Hal ini disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).
 
Polda yang naik kelas antara lain Polda Kalimantan Barat dan Polda Sulawesi Utara menjadi Polda Tipe A yang dipimpin oleh Jenderal bintang dua. Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Musyafak dan Kapolda Sulut Wilmar Marpaung naik pangkat dari Brigadir Jenderal menjadi Inspektur Jenderal<ref>{{Cite news|last=Gandhi|first=Grace|date=19 Agustus 2016|title=Kapolri Tito Akan Resmikan Polda Sulawesi Barat Pekan Depan|url=https://nasional.tempo.co/read/797194/kapolri-tito-akan-resmikan-polda-sulawesi-barat-pekan-depan|work=Nasional Tempo}}</ref>.
 
Masa kepemimpinan Jenderal Polisi Tito Karnavian juga dikenang baik oleh anggota Polri karena berhasil menaikkan tunjangan kinerja anggota Polri dari 33% ke 70%. Kenaikan ini amat berarti bagi peningkatan kesejahteraan anggota Polri<ref>{{Cite news|date=9 Desember 2018|title=Tito Umumkan Tunjangan Kerja Polri 70 Persen dari Penghasilan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181209201853-20-352305/tito-umumkan-tunjangan-kerja-polri-70-persen-dari-penghasilan|work=CNN Indonesia}}</ref>.
 
Pada 19 Januari 2018, Kapolri Jenderal Pol. M Tito Karnavian, meresmikan penyelesaian gedung yang 13 tahun mangkrak pembangunannya.  Kini gedung kebanggaan polri di Polda Metro Jaya, kawasan semanggi ini dikenal dengan Gedung Promoter yang megah tak kalah dengan Kepolisian Singapura<ref>{{Cite news|last=Arjanto|first=Dwi|date=19 Januari 2018|title=Gedung Promoter, Tito Karnavian: Kita Tak Kalah dengan Singapura|url=https://metro.tempo.co/read/1052015/gedung-promoter-tito-karnavian-kita-tak-kalah-dengan-singapura|work=Metro Tempo}}</ref>.[[Berkas:Jenderal Tito Karnavian.jpg|200px|jmpl|ka|Foto resmi Kapolri Tito Karnavian]]
==== Pengusutan kasus Novel Baswedan dan Hermansyah<!-- bagian ini memiliki subtile Kapolri, namun tidak membahas mengenai kapolri. Paragraf ini tidak tepat dimasukkan dalam biografi Tito Karnavian, tetapi lebih tepat dimasukkan dalam ensiklopedia "Polri", subtitle "kritik terhadap Polri". --> ====
Polri dikritik karena lambatnya pengungkapan kasus penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) [[Novel Baswedan]]. Walaupun polisi telah memeriksa 59 saksi,<ref>{{Cite news|url=http://hukum.rmol.co/read/2017/07/04/297854/59-Saksi-Sudah-Diperiksa-Polisi,-Penyerang-Novel-Tak-Kunjung-Ditangkap-|title=59 Saksi Sudah Diperiksa Polisi, Penyerang Novel Tak Kunjung Ditangkap|last=RMOL|newspaper=RMOL.co|language=id|access-date=2017-07-25|archive-date=2017-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20170925181504/http://hukum.rmol.co/read/2017/07/04/297854/59-Saksi-Sudah-Diperiksa-Polisi,-Penyerang-Novel-Tak-Kunjung-Ditangkap-|dead-url=yes}}</ref> Tito menyebut pengungkapan kasus penyerangan Novel lebih sulit dibandingkan kasus Bom Bali dan Kampung Melayu.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2017-07-09|title=Kapolri Sebut Kasus Penyiraman Novel Lebih Sulit Diungkap Dibanding Bom Bali|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2017/07/09/08445811/kapolri.sebut.kasus.penyiraman.novel.lebih.sulit.diungkap.dibanding.bom.bali|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.liputan6.com/read/3029484/misteri-penyerang-novel-baswedan-hari-ke-100|title=Misteri Penyerang Novel Baswedan Hari ke-100|last=Rozie|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2017-07-25|language=id|first=Devira Prastiwi, Djibril Muhammad, Fachrur|editor-last=Muhammad|editor-first=Rinaldo, Djibril}}</ref> Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang ia tangani.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/06/16/14160881/kapolri.minta.novel.sebut.nama.jenderal.yang.diduga.terlibat.penyiraman.air.keras|title=Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderal yang Diduga Terlibat Penyiraman Air Keras|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-07-25|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|last=Movanita|first=Ambaranie Nadia Kemala}}</ref> Tidak tuntasnya pengusutan kasus 100 hari pasca-kejadian membuat publik mempertanyakan kinerja kepolisian<ref>{{Cite news|url=https://www.voaindonesia.com/a/kontras-pertanyakan-kinerja-polisi-dalam-selesaikan-kasus-novel/3955753.html|title=Kontras Pertanyakan Kinerja Polisi dalam Selesaikan Kasus Novel|last=Wardah|first=Fathiyah|newspaper=VOA Indonesia|language=id|access-date=2017-07-25}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.jpnn.com/news/menurut-novel-baswedan-ini-kekonyolan-yang-perlu-dipublikasikan|title=Menurut Novel Baswedan, Ini Kekonyolan yang Perlu Dipublikasikan|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|language=id-ID|access-date=2017-07-25}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://radarpekalongan.com/103795/novel-baswedan-prihatin-kinerja-polisi/|title=Novel Baswedan Prihatin Kinerja Polisi {{!}} Radar Pekalongan|date=2017-07-21|newspaper=Radar Pekalongan Online|language=en-US|access-date=2017-07-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=Putsanra|first=Dipna Videlia|title=100 Hari Pasca-Penyerangan Novel, KPK Tagih Janji Kapolri|url=https://tirto.id/100-hari-pasca-penyerangan-novel-kpk-tagih-janji-kapolri-cs62|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref> dan mendesak Polri untuk mengusut kasus serupa, yakni pembacokan pakar teknologi informasi Hermansyah.<ref>{{Cite news|url=http://www.jawapos.com/read/2017/07/11/143474/kasus-hermansyah-dan-novel-lebih-berat-dari-kasus-korupsi|title=Kasus Hermansyah dan Novel Lebih Berat dari Kasus Korupsi|work=www.jawapos.com|access-date=2017-07-25|archive-date=2017-07-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20170714024620/http://www.jawapos.com/read/2017/07/11/143474/kasus-hermansyah-dan-novel-lebih-berat-dari-kasus-korupsi|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.jurnas.com/artikel/18662/Pembacokan-Hermansyah-PR-Kedua-Polri/|title=Pembacokan Hermansyah, PR Kedua Polri|newspaper=jurnas.com|language=en|access-date=2017-07-25|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712234533/http://www.jurnas.com/artikel/18662/Pembacokan-Hermansyah-PR-Kedua-Polri/|dead-url=yes}}</ref>
Baris 354 ⟶ 370:
* [http://www.goodreads.com/book/show/23009482-bhayangkara-di-bumi-cenderawasih Bhayangkara di Bumi Cenderawasih], ISPI Strategic Series, Jakarta, 2013.
* [http://www.amazon.com/Explaining-Islamist-Insurgencies-al-Islamiyyah-Radicalisation/dp/1783264853 Explaining Islamist Insurgencies, Imperial College, London, 2014].
* [https://perpustakaan.kemendagri.go.id/opac/index.php?p=show_detail&id=5888&keywords= Polri Dalam Arsitektur Negara], LIPI, Jakarta, 2017.
* [https://books.google.co.id/books/about/Democratic_policing.html?id=zMuitAEACAAJ&redir_esc=y Democratic Policing], Gramedia, Jakarta, 2017.
== Filmografi ==
=== Film ===