Taman Nasional Ujung Kulon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Crexonicle (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Diidodod (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 140:
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki beragam jenis satwa liar baik bersifat [[endemik]] maupun penting untuk dilindungi. Secara umum kawasan ini masih mampu menampung perkembangbiakan berbagai populasi satwa liar.{{Butuh rujukan}} Di dalam Taman Nasional Ujung Kulon terdapat salah satu [[spesies langka]] di dunia, yaitu badak jawa yang bercula satu.<ref>{{Cite book|last=Ridwan, I., dkk.|date=November 2021|url=https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|title=Studi Kebantenan dalam Catatan Sejarah|location=Tangerang|publisher=Media Edukasi Indonesia|isbn=978-623-6497-50-0|editor-last=Muhibah|editor-first=Siti|pages=11|url-status=live}}</ref> Selain [[badak jawa]] (''Rhinoceros sondaicus''), terdapat pula spesies yang dilindungi seperti [[Owa]] [[Jawa]] (''Hylobates moloch''), [[Surili]] (''Presbytis aigula'') dan [[Anjing hutan]] (''Cuon alpinus javanicus'').{{Butuh rujukan}}
 
Taman Nasional Ujung Kulon telah menjadi satu-satunya habitat dari badak jawa.<ref>{{Cite book|last=Ginandar|date=2022|url=https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|title=Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak|location=Lebak|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak|isbn=978-623-978-556-7|pages=|url-status=live}}</ref> Populasinya diperkirakan ada 50-60 ekor. Taman Nasional Ujung Kulon juga menjadi satu-satunya tempat di dunia bagi perkembangbiakan badak jawa secara alami. Di taman nasional ini diperkirakan ada sekitar 30 jenis [[mamalia]], yang terdiri dari mamalia ungulata seperti [[Badak]], [[Banteng]], [[Rusa]], [[Kijang]], [[Kancil]], dan [[Babi Hutan]], mamalia [[predator]] seperti [[Macan Tutul]], [[Anjing hutan]], [[Macan Dahan]], [[Luwak]] dan [[Kucing hutan]], mamalia kecil seperti [[walang kopo]], [[tando]], [[landak]], [[bajing tanah]], [[kalong]], [[bintarungbinturung]], [[berang-berang]], [[tikus]], [[trenggiling]] dan [[jelarang]]. Di antara[[Primata]] terdapat dua jenis [[endemik]], yaitu [[Owa]] dan [[Surili]]. Sedang jenis Primata lain adalah [[Lutung]] (Presbytis cristata), [[Kukang]] (Nycticebus coucang) dan [[KeraMonyet kra|Monyet ekor panjang]] (Macaca fascicularis) mempunyai populasi yang cukup baik dan tersebar di sebagian kawasan.
 
[[Banteng]] (Bos javanicus) merupakan binatang berkuku terbesar dan terbanyak jumlah populasinya (± 500 ekor). Satwa ini hanya terdapat di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje, serta tidak dijumpai di [[Pulau Panaitan]]. [[Rusa]] (Cervus timorensis) di Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje terdapat dalam jumlah dan penyebaran yang sangat terbatas,dan di [[Pulau Peucang]] tedapat dalam jumlah yang sangat banyak, dan di [[Pulau Panaitan]] menunjukan perkembangan yang semakin banyak. [[Babi hutan]] (Sus scrofa), [[muncak]] (Muntiacus muntjak) dan [[pelanduk]] (Tragulus javanicus) relatif umum terdapat di seluruh kawasan, tetapi [[celeng]] (Sus verrucosus) hanya di jumpai di [[Semenanjung Ujung Kulon]] dan [[Gunung Honje]].