Pengguna:Indra prabowo/Khalifah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
k fix
 
Baris 1:
Seorang '''khalifah''' ({{Arabiyyah|خِلافة}} ''khilāfah'') adalah sebuah negara di bawah kepemimpinan [[Islam]] yang dikenal sebagai '''khalifah''' ({{IPAc-en}}, {{Arabiyyah|خَليفة}} ''khalīfah'', [[Berkas:Loudspeaker.svg|pra=Berkas:Ar-khalifa.ogg|11x11px|  ]]), orang yang dianggap sebagai agama penerus [[Nabi Islam|nabi]] [[Muhammad|Muhammad saw]] (Muhammad bin ʿAbdullāh) dan pemimpin dari seluruh [[Ummah|komunitas Muslim]]. secara historis, pemerintah kekhalifahan dikembangkan menjadi kekuasaan multi-etnis yang mendunia.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=EAMqBgAAQBAJ&pg=PA3|title=Demystifying the Caliphate: Historical Memory and Contemporary Contexts|last=Al-Rasheed|first=Madawi|last2=Kersten|first2=Carool|last3=Shterin|first3=Marat|date=2012-12-11|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199327959|pages=3|language=en}}</ref> Selama abad pertengahan, tiga kekhalifahan besar yang ada: [[Kekhalifahan Rasyidin]] (632-661), [[Kekhalifahan Umayyah]] (661-750) dan [[Kekhalifahan Abbasiyah|Khilafah Abbasiyyah]] (750-1258). Kekhilafahan terbesar ke empat adalah [[Kesultanan Utsmaniyah]], yang didirikan pada tahun 1517, adalah mengklaim bahwa mereka memiliki otoritas sebagai khalifah. Selama [[sejarah Islam]], beberapa negara-negara Muslim, menggunakan sistem [[Monarki herediter|monarki turun-temurun]], dan mengklaim sebagai khalifah.
 
Sebelum munculnya Muhammad dan penyatuan suku-suku Arab dari [[Jazirah Arab]] di bawah Islam, suku-suku Arabia mengikuti kepercayaan pra-Islam sebagai [[Mitologi Arab|Politeisme Arab]], hidup dengan pemerintahan sendiri dan hidup [[nomaden]] komunitas dan sering menyerang suku tetangga mereka.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=8vBnBwAAQBAJ&pg=PA478|title=The Middle East: A Guide to Politics, Economics, Society and Culture|last=Rubin|first=Barry|date=2015-03-17|publisher=Routledge|isbn=9781317455783|pages=478|language=en}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=WpPRVVxQDxUC&pg=PA11|title=United Arab Emirates|last=Incorporated|first=Facts On File|date=2008|publisher=Infobase Publishing|year=|isbn=9781438105840|location=|pages=11|language=en}}</ref> Setelah [[Penaklukan Islam|penaklukan di bawah Muhammad]] dari Semenanjung Arab, wilayah ini menjadi bersatu dan sebagian besar dari suku-suku ini menganut Islam.
 
Khilafah Pertama adalah [[Kekhalifahan Rasyidin]], dibentuk segera setelah kematian Muhammad pada tahun 632.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=my7hnALd_NkC&pg=PA18|title=Islam: Its History, Teaching, and Practices|last=Nigosian|first=Solomon A.|date=2004-01-29|publisher=Indiana University Press|isbn=0253110742|pages=18|language=en}}</ref> Empat khalifah [[Khulafaur Rasyidin|Rasyidin]], sebagai Pewaris  Muhammad sebagai pemimpin komunitas Muslim, yang dipilih melalui ''syura, ''proses konsultasi dengan masyarakat yang sebagian orang menganggap menjadi bentuk awal dari [[demokrasi Islam]].<ref>{{Cite web|url=http://www.irfi.org/articles/articles_1601_1650/roots_of_democracy_in_islam.htm|title=The Roots of Democracy in Islam|date=2002-12-16|publisher=Irfi.org|access-date=2014-06-30}}</ref> Khalifah keempat, [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], yang tidak seperti tiga khalifah sebelumnya berasal dari klan yang sama seperti nabi Muhammad ([[Bani Hasyim]]), dianggap oleh [[Syi'ah|Muslim Syiah]] sebagai khalifah sah yang pertama dan [[Imamah|Imam]] setelah nabi Muhammad.<ref name="Triana 159">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=VC4lDwAAQBAJ&pg=PA159|title=Managing Diversity in Organizations: A Global Perspective|last=Triana|first=María|date=2017-03-31|publisher=Taylor & Francis|isbn=9781317423683|pages=159|language=en}}</ref> Ali memerintah selama Perang saudara Islam pertama(656-661), perang saudara antara pendukung Ali dan pendukung khalifah yang dibunuh sebelumnya, [[Utsman bin Affan|Utsman]], dari Bani Umayyah, serta pemberontak di Mesir; perang menyebabkan pembentukan Kekhalifahan Umayyah di bawah [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] pada tahun 661.
 
Khilafah Kedua adalah Khilafah Umayyah dikuasai oleh Bani Umayyah, sebuah klan di [[Mekkah]] yang terhubung dengan Muhammad digaris kakek buyut. Khilafah melanjutkan penaklukan Arab, menggabungkan [[Kaukasus]], [[Transoxiana]] (Uzbekistan dan sekitarnya), [[Sindh]], [[Arab Maghrib|Maghrib]] dan [[Iberia|Semenanjung Iberia]] ([[Al-Andalus]]) menjadi [[Dunia Muslim]]. Khilafah memiliki penerimaan yang cukup besar dari [[Kekristenan|orang-orang Kristen]] dalam wilayahnya, disebabkan oleh jumlah mereka besar, terutama di wilayah [[Syam|Suriah]].<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/topic/Umayyad-dynasty-Islamic-history|title=Umayyad dynasty {{!}} Islamic history|work=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2017-03-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://books.google.com/books?id=j894miuOqc4C&pg=PA185&dq=Muawiyah%20syria%20powerbase&hl=en&sa=X&ei=IgitUdCUNa-X0AWswoGIDg&ved=0CDEQ6AEwAA#v=onepage&q=Muawiyah%20syria%20powerbase&f=false|title=World and Its Peoples|last=Cavendish|first=Marshall|date=1 September 2006|publisher=Marshall Cavendish}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://books.google.com/books?id=hTPC09XoKs0C&pg=PT20&dq=Muawiyah%20syria%20powerbase&hl=en&sa=X&ei=IgitUdCUNa-X0AWswoGIDg&ved=0CDYQ6AEwAQ|title=The Tragedy of the Templars: The Rise and Fall of the Crusader States|last=Haag|first=Michael|date=1 November 2012|publisher=Profile Books}}</ref> Setelah Revolusi Abbasiyah dari 746-750, muncul dari larangan pencabutan hak Muslim non-[[Bangsa Arab|Arab]] , Kekhalifahan Abbasiyah didirikan di 750.
Baris 9:
Khilafah ketiga, Khilafah Abbasiyyah diperintah oleh kaum Abbasiyyah, sebuah dinasti di Mekkah yang berasal dari [[Hasyim bin Abdu Manaf|Hasyim]], yang merupakan kakek buyut dari Muhammad, mereka merupakan bagian dari Bani Hasyim, melalui [[Abbas bin Abdul-Muththalib|Abbas]], paman nabi Muhammad. Khalifah [[al-Mansur]] mendirikan ibukota kedua yaitu [[Bagdad|Baghdad]] pada tahun 762 yang menjadi kota ilmiah, budaya, dan pusat seni utama, seperti halnya wilayah secara keseluruhan selama periode yang dikenal sebagai [[Zaman Kejayaan Islam]]. Dari abad ke-10, pemerintahan Abbasiyah terbatas pada daerah di sekitar Baghdad. Dari 945 untuk 1157, Kekhalifahan Abbasiyah berada di bawah [[Dinasti Buwayhiyah]] dan kemudian dibawah kontrol militer [[Kesultanan Seljuk Raya|Saljuk]]. Pada tahun 1250, tentara non Arab yang dibuat oleh bani Abbasiyyah yang disebut [[Mamluk]] [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|berkuasa di Mesir]]. Pada tahun 1258, bangsa [[Kekaisaran Mongol|Mongol]][[Kekaisaran Mongolia|<nowiki/>]] [[Pengepungan Baghdad (1258)|menghancurkan Baghdad]], mengakhiri Khilafah Abbasiyah, dan di 1261 Mamluk di Mesir mendirikan kembali Kekhalifahan Abbasiyah di [[Kairo]]. Meskipun kurang dalam politik kekuasaan, dinasti Abbasiyah terus mengklaim otoritas dalam masalah agama sampai Ottoman [[Perang Utsmaniyah-Mamluk (1516–1517)|menaklukan Mamluk Mesir]] pada tahun 1517.{{Sfn|Holt|1984}}
 
Khilafah ke empat, Khilafah Utsmaniyah, didirikan setelah penaklukan mereka atas Mamluk Mesir pada tahun 1517. Penaklukan ini memberi [[Turki Utsmani]] kontrol atas kota suci Mekkah dan [[Madinah]], yang sebelumnya dikendalikan oleh Mamluk. Turki Utsmani berangsur-angsur dipandang sebagai pemimpin dan wakil dari [[Dunia Muslim|dunia Islam]] secara [[de facto]]. Setelah kekalahan mereka dalam [[Perang Dunia I]], kesultanan [[Pemisahan Kekaisaran Utsmaniyah|dibagi]] oleh [[Britania Raya|Inggris]] dan [[Republik Ketiga Prancis|Prancis]], dan pada tanggal 3 Maret 1924, [[Daftar Presiden Turki|Presiden Republik Turki]] yang pertama , [[Mustafa Kemal Atatürk]], sebagai bagian dari reformasi, menghapuskan konstitusi institusi khilafah. Beberapa negara-negara lain mengklaim diri sebagai khalifah, termasuk  [[Ismailiyah|Syiah Ismailiyah]] dengan  [[Kekhalifahan Fatimiyah]] di Timur Laut Afrika (909-1171), Bani Umayyah dengan [[Kekhalifahan Kordoba]] di Iberia (929-1031),  [[Orang Berber|Bangsa Barbar]] dengan [[Muwahhidun|Khilafah Muwahhidun]] di [[Maroko]] (1121-1269) dan Fula dengan [[Kekhalifahan Sokoto]] di utara [[Nigeria]] (1804-1903).
 
Islam [[Sunni]] menetapkan bahwa sebagai seorang kepala negara, seorang khalifah harus [[Pemilihan umum|dipilih]] oleh umat Islam atau wakil-wakil mereka.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=OXACBAAAQBAJ&pg=PA258|title=Islam|last=Googelberg|first=compiled form Wikipedia entries and published by Dr|publisher=Lulu.com|isbn=9781291215212|pages=258|language=en}}</ref> para engikut [[Syi'ah|Islam Syiah]], percaya seorang khalifah harus seorang [[Imam (Islam)|Imam]] yang dipilih oleh [[Tuhan dalam Islam|Allah]] dari Ahlul Bait (Keluarga "Rumah", Muhammad keturunan langsung). Dalam istilah sederhana, Sunni mendukung sistem pemilihan Syiah mendukung keturunan.
Baris 21:
 
=== Pengganti Muhammad ===
Dalam bukunya The Early Islamic Conquests(1981), Fred Donner berpendapat bahwa praktek standar orang Arab  saat itu adalah orang-orang terkemuka dari kelompok kekerabatan, atau suku, berkumpul setelah kematian pemimpin dan memilih pemimpin dari kalangan mereka sendiri.{{Butuh rujukan|date=September 2015}} Tidak ada prosedur spesifik untuk syura atau musyawarah. Para kandidat biasanya dari keturunan yang sama seperti almarhum pemimpin walaupun ini tidak selalu pasti.  Orang-orang yang mampu memimpin dengan baik lebih disukai daripada ahli waris yang tidak efektif.
 
[[Sunni|Muslim Sunni]] percaya bahwa [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] dipilih oleh masyarakat dan bahwa ini adalah prosedur yang tepat. Sunni lebih lanjut berpendapat bahwa seorang khalifah idealnya harus dipilih oleh pemilu atau konsensus masyarakat.
Baris 48:
== Kekhalifahan Umayyah (661-750) ==
[[Berkas:Map_of_expansion_of_Caliphate.svg|kiri|jmpl|Khilafah pada 622-750 {{Legend|#a1584e|Expansion under Muhammad, 622–632}} {{Legend|#ef9070|Expansion during the Rashidun Caliphs, 632–661}} {{Legend|#fad07d|Expansion during the Umayyad Caliphate, 661–750}}]]
Umayyah memelopori gelar khalifah menjadi turun-temurun.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.in/books?id=H_m14NlQQMYC&pg=PA129&dq=sunni+caliph&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=sunni%20caliph&f=false|title=Islamic Beliefs, Practices, and Cultures|last=Cavendish|first=Marshall|year=2010|isbn=9780761479260|page=129|chapter=6}}</ref> Di masa Umayyah, Khilafah tumbuh pesat dibeberapa wilayah dengan  menggabungkan [[Kaukasus]], [[Transoxiana]], [[Sindh]], [[Arab Maghrib|Maghreb]] dan sebagian besar [[Iberia|Semenanjung Iberia]] ([[Al-Andalus]]) ke dunia Muslim. Paling luas, Kekhalifahan Umayyah menguasai 5.17 juta mil persegi (13,400,000&#x20;km<sup>2</sup>), sehingga termasuk [[Daftar imperium terbesar|kekaisaran terbesar]] di dunia yang belum pernah ada sebelumnya, dan [[Daftar imperium terbesar|keenam terbesar yang pernah ada]] dalam sejarah.<ref name="Blankinship">{{Citation|last=Blankinship|first=Khalid Yahya|title=The End of the Jihad State, the Reign of Hisham Ibn 'Abd-al Malik and the collapse of the Umayyads|year=1994|page=37|publisher=[[State University of New York Press]]|isbn=0-7914-1827-8|ISBN=0-7914-1827-8}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]</ref>
 
Secara geografis, kekhilafahan dibagi menjadi beberapa provinsi, batas-batasnya berubah berkali-kali selama pemerintahan Umayyah. Masing-masing provinsi memiliki seorang gubernur yang ditunjuk oleh khalifah. Namun, untuk berbagai alasan, mereka tidak dipilih oleh Syura dan perilaku jahat mereka, dinasti Umayyah tidak didukung secara penuh dalam masyarakat Muslim. Beberapa [[Sahabat nabi|sahabat]] seperti [[Zubair bin Awwam]]; merasa hanya anggota dari klan Muhammad, [[Bani Hasyim]], atau garis keturunan dari Ali yang harus memerintah.
 
Ada berbagai pemberontakan terhadap bani Umayyah, serta perpecahan dalam jajaran Umayyah  (khususnya Persaingan Yaman dan Qais). Menurut Syiah, Syammar bin Dzul Jawsyan yang membunuh [[Husain bin Ali|Hussein]] bin Ali dan keluarganya pada [[Pertempuran Karbala]] pada tahun 680, hal inilah yang memisahkan [[Hubungan Sunni-Syiah|Syiah-Sunni]]. Pada akhirnya para pendukung Bani Hasyim dan pendukung dari keturunan Ali bersatu untuk menurunkan Umayyah di tahun 750. Namun, ''syiah 'Ali'', "Pendukung Ali", lagi-lagi kecewa ketika [[Kekhalifahan Abbasiyah|dinasti Abbasiyah]] berkuasa, karena Abbasiyyah adalah keturunan dari paman Muhammad, [[Abbas bin Abdul-Muththalib|'Abbas ibn 'Abd al-Muththalib]] dan bukan dari Ali.
 
== Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258, 1261-1517) ==
Baris 59:
=== Khalifah Abbasiyah di Baghdad ===
[[Berkas:Mustansiriya_University_CPT.jpg|ka|jmpl|Al-Mustansiriya Universitas di [[Bagdad|Baghdad]]]]
Di tahun 750, dinasti Umayyah digulingkan oleh keluarga lain dari [[Mekkah|Mekah]], Abbasiyyah. Periode mereka ditandai dengan penelitian ilmiah, budaya dan kemakmuran religius. Seni dan musik Islam juga berkembang secara signifikan selama pemerintahan mereka. kota-kota besar mereka dan ibukota [[Bagdad|Baghdad]] mulai berkembang sebagai pusat pengetahuan, budaya dan perdagangan. Periode keemasan ini berakhir pada tahun 1258 dengan [[Pengepungan Baghdad (1258)|Pengepungan Baghdad]] oleh bangsa Mongol di bawah [[Hulagu Khan]].  Kekhalifahan Abbasiyah telah kehilangan kekuatannya di luar Irak sekitar 920.<ref>{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/295642/Islamic-arts/61832/Early-period-the-Umayyad-and-Abbasid-dynasties|title=Islamic arts|website=Encyclopædia Britannica}}</ref> Pada 945, hilangnya kekuasaan secara resmi ketika [[Dinasti Buwayhiyah]] menaklukkan Baghdad dan seluruh Irak. Kekhilafahan runtuh dan pecahan-pecahannya diperintah oleh dinasti lokal untuk beberapa abad berikutnya .<ref>{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/465/Abbasid-Dynasty|title=Abbasid Dynasty|website=Encyclopædia Britannica}}</ref>
 
Pada abad ke-9, Abbasiyyah menciptakan sebuah pasukan yang hanya patuh dengan Khalifah yang dikenal sebagai Mamluk terdiri dari Turki Cuman, Sirkasia, dan budak dari Georgia. Pada tahun 1250 Mamluk berkuasa di Mesir. Tentara Mamluk, meskipun sering dipandang negatif, baik membantu dan menyakiti khalifah.  Sejak awal, Mamluk memberi situasi yang stabil untuk mengatasi masalah dalam dan luar negeri.  Namun, pembentukan tentara asing ini dan pemindahan ibu kota dari Baghdad ke Samarra membuat perpecahan antara kekhalifahan dan masyarakat yang mereka klaim untuk memerintah. Selain itu, kekuatan Mamluk terus tumbuh sampai [[Ar-Radhi|Ar-Radi]] (934-41) dibatasi untuk menyerahkan sebagian dari fungsi kerajaan kepada Muhammad bin Ra'iq.
 
=== Di bawah Kesultanan Mamluk di Kairo (1261-1517) ===
Baris 81:
Fatimiyah membangun kota [[Mahdia]] sebagai ibu kota mereka, sebelum menaklukkan Mesir, dan membangun kota [[Kairo]] ada pada tahun 969. Setelah itu, Kairo menjadi ibukota khilafah, dengan Mesir menjadi pusat politik, budaya dan agama di tengah-tengah negara. Pengamat dunia islam [[Louis Massignon]] menjuluki abad ke-4 H / 10 M sebagai "abad [[Ismailiyah]] dalam sejarah Islam".<ref>In his “Mutanabbi devant le siècle ismaëlien de l’Islam”, in Mém. de l’Inst. Français de Damas, 1935, p.</ref>
 
Istilah ''Fatimite'' kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada penduduk khilafah ini.  Elit penguasa negara bagian termasuk dalam kelompok Syi'ah Ismailiyah. Pemimpin dinasti tersebut adalah imam Ismailiyah dan memiliki kepentingan religius bagi umat Islam penganut Ismailiyah. Mereka juga bagian dari rantai pemegang jabatan Kekhalifahan, seperti yang diakui oleh sebagian umat Islam. Oleh karena itu, ini merupakan hal yang langka dalam periode dalam sejarah di mana keturunan Ali (maka nama Fatimiyah, mengacu pada istri Ali : Fatima) dan Khilafah menyatukan untuk tingkat apapun, kecuali masa-masa akhir [[Kekhalifahan Rasyidin]] di bawah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] sendiri.
 
Khilafah dikenal memiliki tingkat toleransi terhadap non syiah termasuk sekte-sekte Islam lainnya serta terhadap [[Yahudi|orang-orang Yahudi]], Maltese orang-orang Kristen dan [[Koptik|orang-orang Koptik]].<ref>{{Cite book|title=History of Islam|last=Wintle|first=Justin|date=May 2003|publisher=Rough Guides Ltd|isbn=1-84353-018-X|location=London|pages=136–7}}</ref>
Baris 89:
Selama dinasti Umayyah, [[Iberia|Semenanjung Iberia]] adalah provinsi yang integral dengan Kekhalifahan Umayyah yang berkuasa di [[Damaskus]]. Bani Umayyah kehilangan posisi Khalifah di Damaskus pada 750, dan [[Abdurrahman Ad Dakhil|Abdurrahman I]] menjadi Amir Cordoba pada 756 setelah enam tahun di pengasingan. Bertekad untuk mendapatkan kembali kekuasaan, dia mengalahkan penguasa Islam yang ada di wilayah yang menentang peraturan Umayyah dan menggabungkan berbagai wilayah lokal ke dalam sebuah keamiran.
 
Penguasa keamiran digunakan gelar "amir" atau "sultan" sampai abad ke-10, ketika [[Abdurrahman III]] menghadapi ancaman invasi dari Kekhalifahan Fatimiyah. Untuk membantu melawan invasi Fatimiyah, yang mengklaim berlawanan dengan khilafah yang diakui secara umum, Kekhilafahan Abbasiyah di Baghdad, [[Al-Mu'tadhid]], [[Abdurrahman III]] mengklaim dirinya sebagai khalifah. Hal ini menjadikan Abdurrahman III mendapatkan prestise dari rakyatnya, dan gelar itu dipertahankan hingga Fatimiyah tumbang.  Aturan Kekhalifahan dianggap sebagai masa kejayaan kehadiran Muslim di semenanjung Iberia, sebelum terpecah menjadi berbagai [[taifa]] pada abad ke-11.Periode ini ditandai oleh perkembangan teknologi, perdagangan dan budaya yang luar biasa; banyak karya dari [[al-Andalus]] yang dibangun pada periode ini.
 
===  Khilafah Muwahhidun (1147-1269) ===
[[Berkas:Empire_almohade.PNG|jmpl|Wilayah khilafah Muwahhidun pada tingkat terbesar, sekitar 1180-1212]]
Khilafah Muwahhidun ({{lang-ber|Imweḥḥden}}, dari [[Bahasa Arab|bahasa arab]] {{Lang|ar|الموحدون}} ''al-Muwaḥḥidun'', "[[Monoteisme|Yang Monoteis]]" atau "Pemersatu") adalah sebuah gerakan [[Muslim|Muslim Berber]] Maroko<ref>B. Lugan, ''Histoire du Maroc'', {{ISBN|2-262-01644-5}}</ref><ref>''Concise Encyclopaedia of World History'', by Carlos Ramirez-Faria, pp.23&676 [https://books.google.com/books?id=gGKsS-9h4BYC]</ref> yang didirikan pada abad ke-12.<ref name="brit1">{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/16820/Almohads|title=Almohads|website=Encyclopædia Britannica}}</ref><div class="cx-template-editor-source-container" dir="ltr" style="display: none;" lang="en"><div class="cx-template-editor-source"><div class="cx-template-editor-title" title="Indicate that a given span of text belongs to a particular language. Allows browsers to correctly present and pronounce foreign languages.">Lang</div><div class="cx-template-editor-param"><div class="cx-template-editor-param-title"><span id="1" class="cx-template-editor-param-key">Language tag</span><span data-key="1" title="A language tag, or an ISO 639 language code." class="cx-template-editor-param-desc"></span></div><div class="cx-template-editor-param-value" data-key="1" style="position: relative;">ar</div></div><div class="cx-template-editor-param"><div class="cx-template-editor-param-title"><span id="2" class="cx-template-editor-param-key">Text</span><span data-key="2" title="The text belonging to the language specified." class="cx-template-editor-param-desc"></span></div><div class="cx-template-editor-param-value" data-key="2" style="position: relative;">الموحدون</div></div></div></div>Gerakan Muwahhidun dibentuk oleh Ibnu Tumart adi antara suku [[Masmuda]] di selatan Maroko.  Muwahhidun pertama kali didirikan negara Barbar di Tinmel di [[Pegunungan Atlas]] di sekitar 1120. Muwahhidun berhasil menggulingkan [[Murabithun]] dalam pemerintahan Maroko oleh 1147, ketika [[Abdul Mukmin]] (1130-1163) menaklukkan [[Marrakesh]] dan menyatakan dirinya sebagai Khalifah. Mereka kemudian memperluas kekuasaan mereka atas semua [[Arab Maghrib|Maghreb]] pada 1159. Al-Andalus beserta Afrika dan seluruh wilayah Iberia berada di bawah perintah Muwahhidun pada 1172.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=Hl5_--mK8q4C|title=Governing the Empire: Provincial Administration in the Almohad Caliphate (1224-1269) : Critical Edition, Translation, and Study of Manuscript 4752 of the Hasaniyya Library in Rabat Containing 77 Taqādīm ("appointments")|last=Buresi|first=Pascal|last2=El Aallaoui|first2=Hicham|publisher=BRILL|year=2012|isbn=90-04-23333-4|ref=harv}}</ref>
 
Muwahhidun menguasai Iberia hingga 1212, ketika Muhammad al-Nasir (1199-1214) dikalahkan pada [[Pertempuran Las Navas de Tolosa]] di Sierra Morena oleh aliansi Pangeran Kristen dari [[Kerajaan Kastila|Kastila]], [[Takhta Aragon|Aragon]], [[Kerajaan Navarra|Navarra]] dan [[Kerajaan Portugal|Portugal]]. Hampir semua kekuasaan [[Moor|Moorish]] di Iberia hampir hilang setelah itu, dengan kota-kota Moorish  jatuh kepada orang-orang Kristen seperti Cordoba (1236) dan Sevilla (1248).
 
Muwahhidun terus memerintah di Afrika utara sampai sedikit demi sedikit kehilangan wilayah melalui pemberontakan suku dan distrik memungkinkan bangkitnya musuh mereka yang paling efektif, [[Banu Marin|dinasti Mariniyyah]], pada tahun 1215. [[Idris al-Watsiq]] yang merupakan pewaris tahta terakhir dari Muwahhidun, dia dibunuh oleh seorang budak pada 1269; [[Banu marin|Banu Marin]] merebiut [[Marrakesh]] mengakhiri dominasi [[Muwahhidun]] di [[Arab Maghrib|Maghrib]] Barat.
 
== Kekhalifahan Utsmaniyah (1517-1924) ==
[[Daftar sultan Utsmaniyah|Sultan Utsmaniyah]] mengklaim dirinya sebagai khilafah yang diawali dengan [[Murad I]] (1362 - 1389),<ref name="Lambton">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=4AuJvd2Tyt8C|title=The Cambridge History of Islam: The Indian sub-continent, South-East Asia, Africa and the Muslim west|last=Lambton|first=Ann|last2=Lewis|first2=Bernard|publisher=Cambridge University Press|year=1995|isbn=9780521223102|volume=2|page=320|author-link=Ann Lambton|author-link2=Bernard Lewis|access-date=13 March 2015}}</ref> mereka tidak mengakui kewenangan dari khalifah Abbasiyah dari Kairo yang dikuasai Mamluk. Oleh karena itu kursi kekhalifahan pindah ke Utsmaniyah dengan ibukota [[Edirne]]. Pada tahun 1453, setelah [[Mehmed II|Muhammad al-Fatih]] [[Kejatuhan Konstantinopel|membebaskan Konstantinopel]], pusat kekuasaan pindah ke [[Konstantinopel]], hari ini dikenal dengan [[Istanbul]]. Pada 1517, sultan Utsmaniyyah [[Selim I]] mengalahkan dan merebut Kesultanan Mamluk dari Kairo ke kerajaannya.<ref name="BritCal">{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/89726/caliph|title=caliph - Islamic title|website=Encyclopædia Britannica}}</ref> Melalui penaklukkan dan penyatuan negeri-negeri Muslim, Selim I menjadi pembela kota-Kota Suci [[Mekkah]] dan [[Madinah]], yang selanjutnya memperkuat klaim Utsmani sebagai khilafah di dunia Islam.  Utsmani secara bertahap dipandang sebagai pemimpin de facto dan perwakilan dunia Islam. Namun, sebelumnya kekhalifahan utsmani tidak resmi menyandang gelar khalifah dalam dokumen negara, prasasti, atau mata uang.<ref name="Sourdel">Dominique Sourdel, "The history of the institution of the caliphate" (1978) [http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/k-h-ali-fa-COM_0486?s.num=7&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-2&s.q=Caliphate]</ref> barulah pada akhir abad kedelapan belas, mereka mengklaim sebagai khalifah ditemukan oleh sultan untuk kepraktisan, karena memungkinkan mereka untuk melawan klaim Rusia untuk melindungi orang-orang Kristen Utsmaniyah dengan klaim mereka sendiri untuk melindungi umat Islam di bawah kekuasaan Rusia.<ref name="Karpat">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=orEfAAAAIAAJ|title=The Ottoman State and Its Place in World History: Introduction|last=Karpat|first=Kemal H.|publisher=BRILL|year=1974|isbn=9004039457|page=21|author-link=Kemal Karpat|access-date=13 March 2015}}</ref><ref>{{Cite book|title=Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire, 1300-1923|last=Finkel|first=Caroline|date=2005|publisher=Basic Books|isbn=978-0-465-02396-7|location=New York|pages=111}}</ref>
 
Menurut Barthold, pertama kali gelar "khalifah" digunakan sebagai politik bukan simbol agama oleh Utsmani adalah [[Perjanjian Küçük Kaynarca]] dengan [[Kekaisaran Rusia|Kekaisaran rusia]] pada tahun 1774, ketika Kekaisaran mempertahankan otoritas moral di wilayah yang kedaulatannya diserahkan ke Kekaisaran Rusia.
Baris 114:
=== Penghapusan Khilafah (1924) ===
[[Berkas:Portrait_Caliph_Abdulmecid_II.jpg|jmpl|354x354px|[[Abdul Mejid II]] Khalifah Islam terakhir dari [[Dinasti Osman|dinasti Utsmaniyah]].]]
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros|gencatan senjata Mudros]] oktober 1918 dengan  [[Pendudukan Konstantinopel|Pendudukan militer Konstantinopel]] dan [[Perjanjian Versailles]] (1919), posisi Ustmani yang tidak menentu. Gerakan untuk melindungi atau mengembalikan kekuasaan Utsmani mendapatkan kekuasaan setelah [[Persetujuan Sèvres|Perjanjian Sevres]] (Agustus 1920) yang memberlakukan [[Pemisahan Kekaisaran Utsmaniyah|Pemisahan Kekhilafahan Utsmani]] dan memberikan Yunani posisi yang kuat di Anatolia, dan menjadi penderitaan bagi orang-orang Turki.  Gerakan ini pada akhirnya runtuh pada akhir tahun 1922.
 
Pada tanggal 3 Maret 1924, [[Daftar Presiden Turki|Presiden Republik Turki]] yang pertama, [[Mustafa Kemal Atatürk]], sebagai bagian dari [[Kontitusi Atatürk|Konstitusi Atatürk]], peraturan yang menghapuskan institusi khilafah. Tampuk kekuasaan Turki dipindahkan ke [[Majelis Agung Nasional Turki]], parlemen yang dibentuk saat Republik Turki berdiri. Gelar ini kemudian diklaim oleh [[Syarif Husain|Hussein bin Ali, Syarif Mekkah]] dari [[Hijaz]], pemimpin [[Pemberontakan Arab|Revolusi Arab]], tetapi kerajaan-nya dikalahkan dan dicaplok oleh [[Abdul Aziz bin Saud|Ibnu Saud]] pada tahun 1925.
Baris 122:
Meskipun gelar ''Amirul Mukminin'' diadopsi oleh Raja Maroko dan oleh [[Mohammed Omar]], mantan kepala [[Taliban]] dari [[Afganistan|Afghanistan]], keduanya mengaku tidak ada legal standing atau wewenang atas umat Islam di luar perbatasan negara mereka masing-masing.
 
Sejak akhir Kekaisaran Ottoman, sesekali demonstrasi  diadakan menyerukan pendirian kembali Khilafah. Organisasi yang menyerukan pendirian kembali Khilafah seperti [[Hizbut Tahrir]].<ref name="autogenerated1">Jay Tolson, "Caliph Wanted: Why An Old Islamic Institution Resonates With Many Muslims Today", ''U.S News & World Report'' 144.1 (January 14, 2008): 38-40.</ref>
 
== Kekhalifahan Sokoto (1804-1903) ==