Leonardus Benyamin Moerdani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yog1948 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
}}
 
[[Jenderal TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Leonardus Benyamin Moerdani''', atau '''L.B. Moerdani''', atau kerap disebut '''Benny Moerdani''' ({{lahirmati|[[Cepu, Blora|Cepu]], [[Blora]], [[Jawa Tengah]]|2|10|1932|[[Jakarta]]|29|8|2004}}) adalah salah satu tokoh militer [[Indonesia]] paling berpengaruh pada era [[Orde Baru]]. Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia [[intelijen]], sehingga sosoknya banyak dianggap misterius. Selain itu, Ia juga memiliki julukan yang merupakan antitesis dari [[Soeharto]] yaitu "Unsmiling General".<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=2014-10-06|title=Misi-misi Muskil Unsmiling General|url=https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/146455/misi-misi-muskilunsmiling-general|website=Tempo|language=en|access-date=2023-06-14}}</ref>
 
Moerdani merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan [[pembajakan pesawat]] [[Garuda Indonesia Penerbangan 206]] di [[Bandara Don Mueang]], [[Bangkok]], [[Kerajaan Thai]] pada tanggal [[28 Maret]] [[1981]], peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah [[maskapai penerbangan]] [[Republik Indonesia]] dan terorisme bermotif ''[[jihad]]'' pertama di Indonesia. Ia juga dianggap banyak kalangan sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap [[peristiwa Tanjung Priok]] dan [[penembakan misterius]] pada tahun 1980-an .
Baris 116:
 
Sebagai [[Panglima ABRI]], Moerdani bisa dibilang sebagai orang paling kuat kedua secara [[de facto]] dalam aspek sosial dan politik di Republik Indonesia saat itu, setelah [[Soeharto]].
 
=== Penghentian ===
Ia tidak lagi menjabat sebagai Panglima ABRI per 10 Februari 1988 dengan diganti oleh Try Soetrisno (yang kemudian menjadi Wakil Presiden untuk periode selanjutnya).<ref>{{Cite web|date=2023-06-12|title=Jalan Try Sutrisno ke Kursi RI 2|url=https://historia.id/politik/articles/jalan-try-sutrisno-ke-kursi-ri-2-vVWXO|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-06-14}}</ref> Banyak pihak menduga bahwa tindakan ini dilakukan sebagai akibat kecurigaan Soeharto bahwa Benny Moerdani mendukung [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI (Partai Demokrasi Indonesia)]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|Pemilihan umum 1987]] serta dugaan bahwa Ia akan mensabotase jabatan yang akan diberikan kepada [[Soedharmono]].
 
== Karier politik ==
Baris 148 ⟶ 151:
 
== Kehidupan Pribadi ==
Moerdani menikah dengan Hartini, seorang pramugari Garuda Indonesia, pada 12 Desember 1964 di catatan sipil setelah melalui masa pacaran yang tak mudah selama delapan tahun. Sebagai seorang kepala keluarga, ia termasuk orang yang "gila kerja". Diketahui ia memiliki kamar sendiri di kantor, lengkap dengan segala kebutuhannya. Ia jarang berada di rumah pribadinya karena sering menjalankan misi rahasia bahkan tanpa pamit pada sang istri. Saat hendak melahirkan pun Hartini tidak mengetahui keberadan suaminya. Hampir saja anak mereka diberi nama Harbeni Takariana oleh Presiden Soekarno, namun akhirnya Moerdani segera pulang dan mengubah nama anaknya menjadi Ria Moerdani. Meski terkesan dingin, Moerdani adalah sosok yang romantis. Ia selalu memakan bekal buatan istrinya yang ia bawa dari rumah atau diantar ke kantor. Pada hari menjelang pernikahan anak semata wayangnya, ia sebenarnya sedang sakit pingang namun ngotot untuk memasang sendiri ''bleketepe''. Ketika menyaksikan misa pemberkatan putrinya di Gereja Katedral, Moerdani tak kuasa menahan tangis haru ketika lagu ''[[Salam Maria|Ave Maria]]'' dilantunkan. Tangis Moerdani kembali pecah ketika ia memberi nasihat pernikahan kepada anak dan menantunya.<ref>{{Cite book|date=2015|url=https://www.worldcat.org/oclc/908556191|title=Benny Moerdani yang belum terungkap.|location=Jakarta|isbn=978-979-9108-29-6|edition=Cetakan pertama|others=Kepustakaan Populer Gramedia|oclc=908556191}}</ref>
 
Ada dugaan bahwa keretakan hubungan Soeharto dengan Benny Moerdani diakibatkan oleh keberanian Benny Moerdani untuk menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang tidak menyukai keikutsertaan anak-anak Soeharto di dalam dunia bisnis ketika mereka berdua sedang bermain biliar di kediaman pribadi Soeharto di Jalan Cendana.<ref>{{Cite web|title=TAWA Presiden Soeharto di Meja Biliar Berubah Murka, Gegara Teguran LB Moerdani, Belakangan Terbukti|url=https://newsmaker.tribunnews.com/2021/01/04/tawa-presiden-soeharto-di-meja-biliar-berubah-murka-gegara-teguran-lb-moerdani-belakangan-terbukti|website=Tribunnewsmaker.com|language=id-ID|access-date=2023-06-14}}</ref>
 
== Wafat ==