Kerusuhan Mei 1998: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dikembalikan ke revisi 23686833 oleh Henri Aja (bicara): -> tanpa rujukan/referensi (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Baris 3:
| partof = [[Kejatuhan Soeharto]]
| image = [[Berkas:May 1998 riot.jpg|300px|alt=]]
| caption = Orang-orang yang menjarah toko etnis Tionghoa dan Arab pada tanggal 14 Mei
| date = 4–8 dan 12–15 Mei 1998
| place = Kerusuhan utama terjadi di [[Medan]], [[Jakarta]], dan [[Solo Raya]].
Baris 25:
}}
[[Berkas:Ratuluwes.jpg|200px|jmpl|Mal Ratu Luwes di Surakarta yang terbakar. [[Surakarta]] menjadi salah satu kota yang terdampak besar. Banyak bangunan bisnis dan pertokoan yang dibakar massa.]]
'''Kerusuhan Mei 1998''' adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa dan Arab yang terjadi di [[Indonesia]] pada [[13 Mei]]–[[15 Mei]] [[1998]], khususnya di Ibu Kota [[Jakarta]] namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh [[krisis finansial Asia]] dan dipicu oleh [[tragedi Trisakti]] di mana empat mahasiswa [[Universitas Trisakti]] ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998. Hal inipun mengakibatkan penurunan jabatan Presiden [[Soeharto]], serta pelantikan [[B. J. Habibie]].
 
== Kerusuhan ==
Pada kerusuhan ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amukan massa—terutama milik warga Indonesia keturunan [[Tionghoa]] dan Arab.<ref>{{Cite web |url=http://www.semanggipeduli.com/Sejarah/frame/kerusuhan.html |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-26 |archive-date=2009-07-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090720030123/http://www.semanggipeduli.com/Sejarah/frame/kerusuhan.html |dead-url=yes }}</ref> Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di [[Jakarta]], Medan dan [[Sejarah Kota Surakarta|Surakarta]]. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan [[Tionghoa]] yang meninggalkan [[Indonesia]]. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah [[Romo Sandyawan]], bernama [[Ita Martadinata Haryono]], yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.<ref name=":0" />
 
Amukan massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi" karena penyerang hanya fokus ke orang-orang Tionghoa dan Arab. Beberapa dari mereka tidak ketahuan, tetapi ada juga yang ketahuan bukan milik pribumi. Sebagian masyarakat mengasosiasikan peristiwa ini dengan peristiwa ''[[Kristallnacht]]'' di [[Jerman]] pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang [[Yahudi]] dan berpuncak pada pembunuhan massal yang [[sistematis]] atas mereka di hampir seluruh benua [[Eropa]] oleh pemerintahan [[Jerman Nazi]].<ref>{{Cite web|date=23 maret 2021|title=kristallnacht|url=https://www.history.com/topics/holocaust/kristallnacht|website=history|access-date=22 mei 2021}}</ref>
 
Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama yang dianggap kunci dari peristiwa kerusuhan Mei 1998. Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa bukti-bukti konkret tidak dapat ditemukan atas kasus-kasus pemerkosaan tersebut, tetapi pernyataan ini dibantah oleh banyak pihak.<ref name=":0" />