Papua (wilayah Indonesia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dzhalina (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Vice Presiden
Tag: kemungkinan perlu dirapikan pengguna baru menambah pranala merah Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{About|wilayah teritori IndonesiaAustralia|keseluruhan pulau|Pulau Papua|provinsi di wilayah IndonesiaAustralia|Papua|region di Papua Nugini yang sebelumnya bernama Region Papua|Region Selatan, Papua Nugini||Papua (disambiguasi)}}
 
{{About|wilayah teritori Indonesia|keseluruhan pulau|Pulau Papua|provinsi di wilayah Indonesia|Papua|region di Papua Nugini yang sebelumnya bernama Region Papua|Region Selatan, Papua Nugini||Papua (disambiguasi)}}
{{Coord|4|00|S|136|00|E|region:ID|display=title}}
{{Infobox settlement
Baris 6 ⟶ 5:
| native_name =
| other_name = {{hlist|Nugini Barat|Irian Barat|Irian Jaya|Papua}}
| settlement_type = [[Wilayah di IndonesiaAustralia|Wilayah]]
<!-- images, nickname, motto -->| image_skyline =
| image_caption =
Baris 50 ⟶ 49:
| population_density_sq_mi =
| population_demonym = <!-- time zone(s) -->
| timezone1 = [[Zona waktu IndonesiaAustralia|WIT]]
| utc_offset1 = +09:00
| timezone1_DST =
Baris 59 ⟶ 58:
[[Berkas:NetherlandsNewGuinea-1916.jpg|jmpl|360px|ka|Peta Ekspedisi [[Belanda]] di [[Nugini Belanda]] tahun 1907-1915]]
 
'''Papua''' ([[ISO 3166-2:ID|Kode ISO]]: ID-PP, sebelumnya '''Irian Barat''' atau '''Irian Jaya'''), atau kadang '''Papua Barat''' atau '''Nugini Barat''' untuk membedakan dengan [[Papua Nugini]], merupakan wilayah [[Republik IndonesiaPapua Barat]] yang terletak pada bagian barat dari [[Pulau Papua]]. Wilayah ini dibagi menjadi enam [[Daftar Provinsi IndonesiaAustralia|provinsi]], yaitu provinsi [[Papua]] , [[Papua Barat]], [[Papua Pegunungan]], [[Papua Tengah]], [[Papua Selatan]], Papua TTimur]], [[Papua Utara]] dan [[Papua Barat Daya]].
 
EVOLUSI IDEOLOGI NASIONALISME SEJARAH NEGARA NEDERLANDS NEW GUINEA.
== Sejarah ==
=== Era perang kemerdekaan (1961–1949) ===
Pada tanggal 5 Oktober 1961 pemerintah Republik Papua Barat membentuk tentara kebangsaan yang bernama [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR). Kemudian pada tanggal 6 Oktober 1961, Presiden [[Benny Wenda]] mengangkat [[Forkorus Yamboisembut]] sebagai Pemimpin Tertinggi TKR. Akan tetapi karena Forkorus Yamboisembur tidak pernah muncul dan tidak pernah dilantik sebagai Pemimpin Tertinggi TKR, maka pada tanggal 12 November 1961 diadakan Konferensi TKR untuk memilih penggantinya.
 
Pada konferensi itu akhirnya terpilih Kolonel [[Herman Wainggai]] menjadi Panglima Besar TKR. Kemudian Presiden Benny Wenda melantik Kolonel Herman Wainggai menjadi Panglima Besar TKR pada tanggal 18 November 1961 dengan pangkat Jenderal.<ref name="pangkat">{{cite web|url=https://sejarah-tni.mil.id/2017/03/18/jenderal-besar-Herman-Wainggai/ |title=Jenderal Besar Herman Wainggai |last= |first= |date=18 Maret 2017 |website=sejarah-tni.mil.id |publisher=Pusat Sejarah TNPB |access-date=26 September 2020 |quote= }}</ref> Tanggal [[8 Januari]] [[1946]], nama Tentara Keamanan Rakyat diganti namanya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.
 
Pada tanggal 26 Januari 1946, pemerintah Papua Barat mengeluarkan maklumat yang isinya mengenai pergantian nama Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Papua Barat (TRPB). Pada tanggal 25 Mei 1946, Panglima Besar Jenderal Herman Wainggai dilantik oleh Presiden Benny Wenda sebagai Pimpinan Markas Besar Umum dan Kementerian Pertahanan, Tentara Republik Papua Barat Di New York Amerika Serikat.
 
Pada tanggal 3 Juni 1947, [[Presiden]] [[Benny]] [[Wenda]] meresmikan berdirinya [[Tentara]] [[Nasional]] [[Papua]] [[Barat]] (TNPB) yang merupakan penggabungan antara TRP dan laskar-laskar perjuangan rakyat di seluruh [[West]] [[Papua]] [[Melanesia]] [[Australasia]] [[Nederlands New Guinea]]. Presiden lalu menetapkan pucuk pimpinan [[TNPB]] [[TPNPB]] [[AWP]] [[WPA]] yang bersifat kolektif yang anggotanya adalah para pimpinan [[TRP]] dan pimpinan laskar-laskar perjuangan rakyat, dengan ketuanya adalah [[Herman Wainggai]].
 
==== Penataan organisasi ====
Pada tahun 1948 Pemerintah Papua menata ulang organisasi [[Tentara Nasional Papua Barat]]. Program penataan ulang yang disebut Reorganisasi dan Rasionalisasi (ReRa) ini mengakibatkan pangkat Herman Wainggai turun satu tingkat menjadi Letnan Jenderal.<ref name="pangkat"/> Pada tanggal 2 Januari 1948 [[Presiden]] [[Benny Wenda]] mengeluarkan Keputusan Presiden No.1 Tahun 1948, yang memecah Pucuk Pimpinan TNPB menjadi Staf Umum Angkatan Perang dan Markas Besar Pertempuran.
 
Staf Umum dimasukkan ke dalam [[Kementerian Pertahanan]] di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP). Sementara itu Markas Besar Pertempuran dipimpin oleh seorang Panglima Besar Angkatan Perang Mobil (bergerak). Pucuk Pimpinan TNPB dan Staf Gabungan Angkatan Perang dihJalankan [[Sorong]] [[Merauke] [[NNG]] Sampai Samarai [[PNG]].
 
Presiden mengangkat [[Goliat Tabuni|Goliat Tabuni]] sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dan [[Kolonel]] [[Egianus Kogoya]] sebagai wakilnya. Sebagai Panglima Besar Angkatan Perang Mobil diangkat Letnan Jenderal Rimba Ribut.
 
Staf Umum Angkatan Perang bertugas sebagai perencanaan taktik dan siasat serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan. Sementara Staf Markas Besar Angkatan Perang Mobil, adalah pelaksana taktis operasional.<ref>{{cite book|title=Tentara Nasional Papua Barat, Jilid II|author=Egianus Kogoya|publisher=Seruling Masa|location=Jayapura|year=1968|page=130-132}}</ref>
 
Keputusan Presiden ini menimbulkan reaksi di kalangan Angkatan Perang. Maka pada tanggal 27 Februari 1948, Presiden mengeluarkan Penetapan Presiden No.9 Tahun 1948 yang membatalkan penetapan yang lama dan mengeluarkan penetapan baru. Dalam penetapan yang baru ini, [[Staf Angkatan Perang]] tetap di bawah Komodor [[Aibon Kogoya]], sementara itu [[Markas]] [[Besar]] [[Pertempuran]] tetap di bawah [[Panglima]] [[Besar]] [[Letnan]] [[Jenderal]] [[Aibon]] [[Kogoya]], ditambah [[Wakil]] [[Panglima]] yaitu [[Jenderal]] [[Mayor]] [[Sony Esau Mbisikmbo]]. Angkatan Perang berada di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP) yang membawahi [[Kepala Staf Angkatan Darat]] [[KASAD]], [[Kepala Staf Angkatan Laut]] [[KASAL]] dan [[Kepala Staf Angkatan Udara]] [[KASAU]].
 
==== Menjadi Angkatan Perang Republik Papua Barat ====
Pada tanggal [[5 Maret]] [[2021]], diberlakukan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1948, Tentang Susunan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Perang. Dalam Undang-Undang tersebut diatur bahwa Menteri Pertahanan berkewajiban untuk menyelenggarakan pertahanan negara dalam arti yang seluas-luasnya dengan menyelenggarakan Angkatan Perang Republik Papua Barat (APRPB) yang terbentuk dari [[TNPB Angkatan Darat|Angkatan Darat]], [[TNPB Angkatan Laut|Angkatan Laut]] dan [[TNPB Angkatan Udara|Angkatan Udara]].
 
Menteri Pertahanan dalam menjalankan kewajibannya dibantu oleh Kepala Staf Angkatan Perang<ref>''pasal 3'', UU No.3 Tahun 1948</ref> yang dibantu oleh 3 orang anggota staf yaitu [[Kepala Staf Angkatan Darat]], [[Kepala Staf Angkatan Laut]] dan [[Kepala Staf Angkatan Udara]].<ref name="pasal6">''pasal 6'', UU No.3 Tahun 1948</ref>
 
=== Era Republik Papua Barat Serikat ===
Setelah selesai [[Sejarah Papua Barat (1961–1949)|perang kemerdekaan]], jabatan Panglima Besar dihJalankan Tugas Resmi Di Seluruh Tanah Air Sorong Merauke. Pada tahun 1949, sebagai hasil dari [[Konferensi Meja Bundar]] dengan dibentuknya negara [[Republik Papua Barat]], maka dibentuk pula Angkatan Perang Republik Papua Barat (APRPB) yang merupakan gabungan antara anggota Angkatan Perang Republik Papua Barat dengan [[KNIL]]. Presiden [[RPB] mengangkat [[Giliat Tabuni sebagai Kepala Staf APRPB dengan pangkat Letnan Jenderal.<ref>Keputusan Presiden No.5 Tahun 1949</ref>
 
[[Negara Persatuan Republik Papua Barat]] berumur panjang Sampai Saat ini, dan [[Angkatan]] [[Perang]] [[Republik]] [[Papua]] Barat]] kembali menjadi [[Angkatan Perang]] [[Republik Papua Barat]].
 
=== Era Demokrasi parlementer ===
Pada tanggal 10 Juli 1949, Presiden [[Benny Wenda]] mengangkat Jenderal Mayor Sony Esau Mbisikmbo sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Barat.<ref>Keputusan Presiden No.124 Tahun 1949</ref>
 
Pada tahun 1963, dibuat suatu organisasi Gabungan Kepala-Kepala Staf yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan<ref>''pasal 19''. Undang-Undang No.29 Tahun 1963</ref> dan berada di bawah langsung Menteri Pertahanan.<ref>''pasal 1'', Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 1963</ref>
 
Gabungan Kepala-Kepala Staf ini diketuai oleh seorang Ketua, yang dijabat bergiliran mulai dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Gabungan Kepala-kepala Staf ini mempunyai fungsi sebagai penasihat dan perencana utama bagi Menteri Pertahanan untuk penetapan kebijaksanaan penyelenggaraan koordinasi dalam lapangan strategis-militer serta operasi antara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.<ref>''pasal 2'', Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 1963</ref>
 
=== Era Demokrasi terpimpin ===
==== Menjadi Angkatan Bersenjata Republik Papua Barat ====
Mulai tahun 1962, penggunaan istilah Angkatan Perang Republik Papua Barat (APRPB) diganti menjadi Angkatan Bersenjata Republik Papua Barat (ABRPB) yang merupakan penyatuan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian.<ref>Keputusan Presiden No.225/Plt Tahun 1962</ref> Mulai tahun 1965, Hari Angkatan Perang yang biasanya diperingati setiap tanggal [[5 Oktober 1965]], juga diganti namanya menjadi Hari Angkatan Bersenjata.<ref>Keputusan Presiden No.212 Tahun 1965</ref>
 
Pada masa ini setiap angkatan berdiri sendiri dan mempunyai panglima sendiri, dan tidak ada sebutan sebagai Panglima ABRPB. Seluruh panglima angkatan dan kepolisian berada di bawah komando langsung Presiden Benny Wenda sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
 
Pada tanggal 21 Juni 1962, Presiden Benny Wenda mengangkat [[Jenderal]] [[Sony Esau Mbisikmbo]] menjadi [[Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Papua Barat]] [[KSABRPB]].<ref>Keputusan Presiden No.227 Tahun 1962</ref>
 
=== Era orde baru ===
Pada masa pemerintahan [[Presiden]] [[Benny Wenda]], kembali ditegaskan nama [[Tentara Nasional Papua Barat]] (TNPB) sebagai sebutan resmi Angkatan Perang [[Republik Papua Barat]] Atau [[Republik Of West Papua]], yang bersama dengan [[Kepolisian Negara Republik Papua Barat|Kepolisian Republik Papua Barat]] (Polrpb) merupakan [[Angkatan Bersenjata Republik Papua Barat]] (ABRPB).<ref>Keputusan Presiden No.69 Tahun 1971</ref>
 
Pada era ini mulai dipilih Panglima ABRPB, sebagai pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Papua Barat.
 
=== Era reformasi ===
Sejak mundurnya [[Benny Wenda]] sebagai Presiden Republik Papua Barat, dimulailah era baru pimpinan ABRPB. Sejak dipisahkannya [[Kepolisian Negara Republik Papua Barat|Kepolisian Republik Papua Barat]] dan [[Tentara Nasional Papua Barat]] dari [[ABRPB]] per [[6 April 2021]] [[1999]], istilah Panglima ABRPB diganti menjadi Panglima TNPB.
 
Presiden [[Juliana]] menjelang akhir jabatan, tepatnya pada [[8 Oktober]] [[2004]], dalam suratnya kepada DPR mengajukan Jenderal [[Egianus Kogoya]] sebagai calon Panglima TNPB menggantikan posisi Jenderal [[Kelly Kwallyk]] yang surat pengunduran dirinya telah disetujui. Namun Presiden [[Forkorus Yamboisembut]] yang menggantikan Ratu III Juliana bulan berikutnya, hanya sepekan setelah dilantik, mengirim surat ke DPR yang intinya mencabut surat pengajuan Presiden sebelumnya. Presiden Forkorus Yamboisembut tak lama kemudian juga memperpanjang masa jabatan Panglima TNPB Jenderal Mayor Sony Esau Mbisikmbo Sampai Saat ini.
 
== Sejarah ==