Institut Agama Islam Negeri Sorong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mr Zhuri (bicara | kontrib)
update data fakultas dan program studi
Tag: Dikembalikan pengguna baru menambah pranala merah VisualEditor
Baris 1:
{{Infobox University
| name = '''INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SORONG-PAPUA BARAT DAYA'''
| native_name =IAIN SORONG
| image_name = Logo STAIN Sorong Papua Barat.jpg
| image_size = 200px
| caption = LOGO STAIN SORONG
| motto =Harmoni dan Produktivitas
| established = 2528 JumadilFebruari Akhir2020 1427bertepatan Hdengan /4 20Rajab Juli1441 2006<br />(SK Presiden RI No. 78, tahunH 2006)
berdasarkan Perpres No 40 Tahun 2020 Tentang Institut Agama ISlam Negeri Sorong
| type = [[Perguruan tinggiTinggi Keagamaan Islam negeriNegeri di Indonesia]]
| affiliation = [[Islam]]
| parent = [[Kementerian Agama Republik Indonesia]]
| calendar =
| endowment =
| head_label = '''Rektor'''
| head = '''Dr. H. Hamzah, M.Ag.'''
**| Prodiundergrad Prodi=Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (TIPA)
| faculty =
**Program ProdiStudi Tadris Bahasa Inggris (TBI)
| students =
**Program ProdiStudi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
| undergrad =
**Program ProdiStudi MenajemenManajemen Pendidikan Islam (MPI)
| postgrad =
**Program ProdiStudi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
| doctoral =
**Program ProdiStudi Ekonomi Syariah (ES)
Program Studi Hukum Keluarga/Ahwal Al Syakhsiyah (AS)
**Program ProdiStudi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
| postgrad =Pendidikan Agama Islam Distingsi Kepemimpinan Transformatif
| divinity =
| profess =
Baris 29 ⟶ 32:
| affiliations =
| nobel_laureates =
| website = [http://www.stain-sorongiainsorong.ac.id]
}}
 
'''Institut Agama Islam Negeri Sorong''' adalahmerupakan Perguruanperguruan tinggi agamakeagamaan Islamislam negeri [[Sorong]],satu-satunya [[Provinsidi Papua Barat Daya]]. IAIN Sorong adalah perguruan tinggi keagamaan negeri di bawah kementerian yang didirikanmenyelenggarakan berdasarkanurusan Peraturanpemenrintahan Presidendi Nomorbidang 78agama. TahunIAIN 2006,Sorong tertanggalmemiliki [[20empat Juli]]pilar [[2006]],pembinaan atauyakni bertepatana) dengankeislaman; tanggalb) 25keindonesiaan; [[Jumadilc) akhir]]kepapuaan; 1427d) [[Hijriyah]]dan kepemimpinan.
 
== Sejarah ==
Institut Agama Islam Negeri Sorong atau yang familiar dengan sebutan IAIN Sorong, berdiri pada tanggal 28 Februari 2020 bertepatan dengan tanggal 4 Rajab 1441 H berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2020 tentang Institut Agama Islam Negeri Sorong. Dies Natalis diperingati setiap tanggal 20 Juli berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2006 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong atau yang kita kenal sebagai STAIN Sorong.
=== IAIN Sorong/Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Hikmah ===
Berdirinya STAIN Sorong tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Hikmah [[Sorong]] atau Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) Al-Hikmah, karena STAIN Sorong tidak lain adalah perubahan status dari Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Swasta menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).
 
DalamTerbentuknya IAIN Sorong yang kita kenal saat ini tidak terlepas dari sejarahnya dalam waktu yang relatif singkat, keinginan peralihan STAI Al-Hikmah Sorong yang berstatus swasta ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri berhasil diwujudkan setelah diperoleh respon positif atau rekomendasi dari pihak [[Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam]] (Kopertais) Wilayah VIII Makassar, kemudian ditindaklanjuti pengusulan tersebut ke tingkat [[Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI]]. Kurang lebih setahun dalam proses pengurusannya, maka pada tahun [[2006]] secara resmi peralihan status STAI Al-Hikmah menjadi STAIN berhasil direalisasikan dengan dikeluarkannya [[Surat Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 2006,]] tertanggal [[20 Juli 2006 M]], atau bertepatan dengan tanggal [[25 Jumadil Akhir 1427 H]]. Peresmian alih status tersebut ditandai dengan ditunjuknya Dr. H. Saifuddin, MA. sebagai pejabat sementara atau Pgs. Ketua STAIN Sorong selama setahun, 2006-2007. Setelah resmi dilantik pada pertengahan tahun 2007 oleh Menteri Agama RI di Jakarta, maka Dr. H. Saifuddin, MA secara defenitif menjabat sebagai Ketua STAIN Sorong periode 2007-20122011. Sebelum masa jabatan Prof. Dr. H. Saifuddin, MA berakhir, iabeliau meninggal dunia dan akhirnya diputuskan untuk dijadikan Pgs. Ketua STAIN Sorong adalah Pembantu Ketua III yang saat itu dijabat oleh Dr. Muhammad Yusuf, M.Ag sampai tiba masa pemilihan ketua STAIN Sorong yang definitif yaitu pada bulan [[Maret 2012]]. Setelah pemilihan Ketua STAIN Sorong melalui rapat Senat perguruan tinggi akhirnya terpilihlah Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag tahun 2012- 2016. Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag,  pemilihan Ketua STAIN Sorong melalui rapat Senat perguruan tinggi untuk memberikan pertimbangan kepada beberapa calon ketua yang diusulkan ke Kementerian Agama RI untuk dilakukan Fit and Proper test yang akhirnya  terpilihlah Dr. Hamzah, M.Ag. melalui keputusan Menteri Agama untuk periode 2016-2020. Kepemimpinan Dr. Hamzah, M. Ag berlanjut setelah alih status STAIN Sorong Menjadi IAIN Sorong (2020 - saat ini).
Secara historis, pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Hikmah [[Sorong]] dipelopori oleh Drs. H. Noer Hasjim Gandhi, seorang eks tentara sukarelawan [[Trikora]] yang ditugaskan ke [[Irian Barat]] tahun 1962 oleh Departemen Agama RI. Dengan semangat dan idealisme tinggi, serta keyakinan dan keikhlasan pengabdian ingin memajukan pendidikan dan syiar [[Islam]] bagi masyarakat muslim [[Papua]], maka diajaklah sejumlah tokoh muslim yang ada di Kota [[Sorong]] untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita luhur tersebut. Salah satu tokoh agama yang merespon rencana itu, adalah bapak Drs. H. Uso. Dia selain tokoh agama [[Islam]], ia juga tokoh pendidik yang saat itu menjabat sebagai kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang kini menjadi MAN Model Sorong.
 
== Fakultas ==
Kedua tokoh sentral di atas bersama-sama mengajak para tokoh agama (Islam) lokal, tokoh masyarakat, dan pengusaha muslim Sorong lainnya untuk membicarakan pendirian lembaga perguruan tinggi Islam di [[Papua]]. Pada prosesnya, setelah dimusyawarahkan dengan para tokoh muslim tersebut, maka disepakati pendirian lembaga pendidikan Islam di [[Sorong]] ini dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID). Selain itu, dalam musyawarah juga dibicarakan dan disepakati lembaga pendidikan ini sebaiknya dinaungi oleh satu yayasan yang memang konsern terhadap pendidikan. Akhirnya, dibentuklah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dengan nama Yayayan Al-Hikmah. Nama ini pula sekaligus diabadikan menjadi nama Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Hikmah.
Institut Agama Islam Negeri Sorong Memiliki dua Fakultas dan satu program Pascasarjana dengan beberapa program studi diantaranya:
* Fakultas Tarbiyah :
 
** ProdiProgram Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam mengorganisasikan lembaga baru ini, para tokoh muslim tersebut sepakat membagi bidang kerja mereka dalam dua bagian, yaitu di Yayasan dan Lembaga Pendidikan. Tokoh yang dianggap representatif mengorganisir di Yayasan diserahkan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pengusaha, seperti di antaranya, Bapak Joko Susiloharjo, H. Alamsyah A, H. Abd. Rahman Andreas, H. Abd. Muthalib Silehu, dan H. Mukhlis. Sementara di bidang Pendidikan tetap digawangi oleh Bapak Drs. H. Noer Hasjim Gandhi dan Drs. H. Uso. Bahkan posisi Ketua STAI pertama diserahkan dan diamanahkan kepada Drs. H. Uso. Menurut, H. Noer Hasjim Gandhi, eksistensi Sekolah TInggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Hikmah [[Sorong]] diawali menjadi cabang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ambon dengan Surat Keputusan Yayasan Al-Hikmah No: 04/SK/YAH/VI/1990 tertanggal 18 Mei 1990. Pada saat itu, STID Al-Hikmah telah memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) dan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).<ref name="sejarah">http://www.stainsorong.ac.id [http://www.stainsorong.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=56 Sejarah STAIN Sorong] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120503060839/http://stainsorong.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=56 |date=2012-05-03 }}</ref>
* Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
* Program Studi Tadris IPA (TIPA)
* Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI)
* Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
 
* Fakultas Syariah dan Dakwah :
=== Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah ===
Perubahan nama Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) yang hanya berumur tiga bulan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah dilegalisasi secara formal oleh Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah VII, Prof. Dr. Hj. Rasdiyanah pada tanggal 26 Agustus 1990. Momentum tersebut dijadikan tonggak awal berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah [[Sorong]], sekaligus dirangkaikan Kuliah Umum Perdana bersama Ibu Prof. Dr. Hj. Rasdiyanah yang saat itu juga menjabat sebagai Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang. Pada perkembangannya satu tahun kemudian, STAI Al-Hikmah Sorong mendapat status terdaftar berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 172 Tahun 1991. Dan delapan tahun selanjutnya, kembali diperoleh perubahan status terdaftar menjadi disamakan melalui SK Menteri Agama RI No: E/314/1998, tertanggal 1 Oktober 1998.
 
* Program Studi Ekonomi Syariah (ES)
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa tahun setelah STAI Al-Hikmah berjalan diwacanakan sebuah ide penggabungan tiga perguruan tinggi dari daerah yang berbeda. STAIS Al-Hikmah Sorong dengan representasi jurusan Dakwah, STAIN Manado dengan jurusan Tarbiyah, dan [[STAIN Ambon]] merepresentasikan jurusan Syariah dan Ushuluddin. Dengan pertimbangan jurusan yang berbeda, ketiga pimpinan perguruan tinggi ini sepakat ingin mendirikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di wilayah Timur dengan sistem satu manajerial. Namun, wacana itu kemudian tidak terealisasikan karena terbentur dengan sejumlah regulasi internal di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Agama Departemen Agama RI. Implikasinya kemudian, dihadirkan satu program pendidikan (prodi) Tarbiyah di STAI Al-Hikmah sebagai respon tuntutan sosial pada saat itu.
* Program Studi Hukum Keluarga/Ahwalus Al Syakhsiyah (AS)
* Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
* Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
 
* Program Pascasarjana
Secara kontekstual, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah merupakan lembaga perguruan tinggi Islam yang kedua di Provinsi Papua, setelah perguruan tinggi sebelumnya telah ada di ibu kota Papua (Jayapura). Namun, setelah dilakukan pemekaran wilayah Provinsi Papua menjadi dua bagian, maka wilayah geografi Sorong masuk dalam wilayah Papua Barat. Karenanya, di Provinsi Papua Barat, STAI Al-Hikmah Sorong menjadi perguruan tinggi Islam pertama eksis di wilayah tersebut. Pada perkembangannya, satu tahun kemudian, 1991. Berdasarkan rekomendasi Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang, maka Ketua Kopertais Wilayah VII, Prof. Dr. Hj. Rasdiyanah menyerahkan surat keputusan, SK Menteri Agama RI No. 172 tahun 1991 tentang penerapan status terdaftar bagi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Sorong.<ref name="sejarah"/>
 
===* Sekolah TinggiPendidikan Agama Islam (STAIN)Distingsi SorongKepemimpinan ===Transformatif
Pada perkembangan selanjutnya, sejalan dengan tuntutan otonomi khusus (otsus) di wilayah [[Papua]] dan [[Papua Barat]] dituntut adanya peningkatan sumber daya manusia yang handal dan kompetitif. Untuk merespon hal itu, dibutuhkan lembaga pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan. Karenanya, ketika [[Sekolah Tinggi Agama Islam]] [[Al-Hikmah]] dalam operasionalisasinya selama 16 tahun (1990-2006) berupaya membenahi segala keterbatasan, kelemahan, atau bahkan kekurangan yang terjadi dalam internalisasi kampus. Saat itu, salah satu kelemahan dapat dilihat dalam membangun networking secara eksternal di tingkat lokal. Di sisi lain, secara faktual STAIS Al-Hikmah dihadapkan pada dua persoalan atau keterbatasan internal dalam penataan bidang akademik. Kedua keterbatasan yang dimaksud, yaitu dukungan finansial (financial supporting) yang tidak normal dan infrastruktur pendidikan yang kurang memadai. Keduanya tentu berimplikasi pada out put yang dihasilkan dan akhirnya, kualitas yang diharapkan relatif jauh dari harapan.
 
Dalam konteks lokal, kehadiran sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Kota Sorong, baik lembaga pendidikan tinggi agama, maupun umum secara tidak langsung memengaruhi eksistensi STAI Al-Hikmah untuk selalu membenahi diri dan merefleksi segala kelemahan dan keterbatasan yang dialaminya. Karena itu, dengan kepemimpinan Drs. H. Uso yang saat itu menjadi Ketua STAI Al-Hikmah berupaya semaksimal mungkin melakukan pembenahan dan penataan internal agar STAIS Al-Hikmah ini senantiasa eksis dan survaiv. Menurut, H. Uso salah satu yang dapat dilakukan agar Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah bisa bertahan dan berkembang harus memiliki sumber finansial yang permanen agar dapat menopang segala aktivitas akademik, termasuk pembenahan infrastruktur pendidikan. Berdasarkan pengamatan itu, dia bersama dengan H. Nur Hasyim Gandi, setelah dimusyawarahkan dengan pihak yayasan, maka disepakati pengusulan perubahan status Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) Al-Hikmah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri atau disingkat STAIN.
 
Dalam waktu yang relatif singkat, keinginan peralihan STAI Al-Hikmah Sorong yang berstatus swasta ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri berhasil diwujudkan setelah diperoleh respon positif atau rekomendasi dari pihak [[Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam]] (Kopertais) Wilayah VIII Makassar, kemudian ditindaklanjuti pengusulan tersebut ke tingkat [[Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI]]. Kurang lebih setahun dalam proses pengurusannya, maka pada tahun [[2006]] secara resmi peralihan status STAI Al-Hikmah menjadi STAIN berhasil direalisasikan dengan dikeluarkannya [[Surat Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 2006,]] tertanggal [[20 Juli 2006 M]], atau bertepatan dengan tanggal [[25 Jumadil Akhir 1427 H]]. Peresmian alih status tersebut ditandai dengan ditunjuknya Dr. H. Saifuddin, MA. sebagai pejabat sementara atau Pgs. Ketua STAIN Sorong selama setahun, 2006-2007. Setelah resmi dilantik pada pertengahan tahun 2007 oleh Menteri Agama RI di Jakarta, maka Dr. H. Saifuddin, MA secara defenitif menjabat sebagai Ketua STAIN Sorong periode 2007-2012. Sebelum masa jabatan Dr. H. Saifuddin, MA berakhir, ia meninggal dunia dan akhirnya diputuskan untuk dijadikan Pgs Ketua STAIN Sorong adalah Pembantu Ketua III yang saat itu dijabat oleh Dr. Muhammad Yusuf, M.Ag sampai tiba masa pemilihan ketua STAIN Sorong yang definitif yaitu pada bulan [[Maret 2012]]. Setelah pemilihan Ketua STAIN Sorong melalui rapat Senat perguruan tinggi akhirnya terpilihlah Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag tahun 2012- 2016.
Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag, pemilihan Ketua STAIN Sorong melalui rapat Senat perguruan tinggi untuk memberikan pertimbangan kepada beberapa calon ketua yang diusulkan ke Kementerian Agama RI untuk dilakukan Fit and Proper test yang akhirnya terpilihlah Dr. Hamzah, M.Ag. melalui keputusan Menteri Agama untuk periode 2016-2020.
 
Kini, ketika peralihan status menjadi [[Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri]] (STAIN) [[Sorong]], tidak berarti persoalan yang akan dihadapi tidak ada. Justru, tantangan ke depannya semakin berat, sebab persoalannya bisa lebih kompleks. Kondisi sosial yang majemuk dan meningkatnya populasi masyarakat terhadap tuntutan pekerjaan merupakan aspek penting untuk diperhatikan dalam konteks [[Kota Sorong]] dan secara umum Provinsi [[Papua Barat]]. Karenanya, STAIN Sorong akan lebih meningkatkan tiga Jurusan yang dibina sekarang, yaitu [[Tarbiyah]], [[Dakwah dan Komunikasi]] serta [[Syariah]].<ref name="sejarah"/>
 
== Fakultas ==
* Fakultas Tarbiyah :
** Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
** Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI)
** Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
** Prodi Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (TIPA)
** Prodi Menajemen Pendidikan Islam (MPI)
* Fakultas Syariah dan Dakwah :
** Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
** Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
** Prodi Ekonomi Syariah (ES)
** Prodi Akhwalul Syahkssiyah (AS)
* Pascasarjana
** Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
 
== Rujukan ==
{{reflist}}