Hipotesis dokumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 16:
Penyunting yangmenggabungkan sumber-sumber ini menjadi bentuk final Pentateukh dikenal sebagai R, atau Redaktur, dan kemungkinan orang itu adalah [[Ezra]].
 
:"Dimulai dari pertanyaan sederhana tentang bagaimana mempertemukan berbagai inkonsistensi dalam teks, dan menolak untuk menerima penjelasan-penjelasan yang dipaksakan untuk mengharmonisasikannya, para pakar akhirnya tiba pada teori bahwa Torah disusun dari teks-teks pilihan yang dijalin bersama dari sumbe-sumber yang - sering kali tidak konsisten - berbicara tentang topik-topik yang sama dan terkait. Alasan untuk mengikuti analisis ini agak mirip dengan apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Talmud dan belakangan para [[rabi]] yang berpendapat bahwa klausa-klausa dan istilah yang tidak konsisten dalam sebuah paragraf Misna tentulah berasal dari orang-orang bijak yang berlainan, dan yang mengakui bahwa Musa tak mungkin menulis Torah yang mengandung informasi yang tidak tersedia baginya, seperti pasal terakhir Kitab Ulangan, yang melukiskan kematiannya dan keadaan sesudah itu."<ref>Jeffrey Tigay, JPS Torah Commentary on Deuteronomy, h. 502, dikutip dalam [http://groups.msn.com/judaismfaqs/whatisthedocumentarytheory.msnw Judaism FAQs] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071229120610/http://groups.msn.com/judaismfaqs/whatisthedocumentarytheory.msnw |date=2007-12-29 }}</ref>
 
Menurut Wellhausen, keempat sumber memberikan sebuah gambaran tentang sejarah keagamaan Israel, yang dilihatnya sebagai sentralisasi dan kekuatan para imam yang kian meningkat. Hipotesis Wellhausen menjadi pandangan yang dominan tentang asal usul Pentateukh dalam hampir sepanjang abad ke-20, tetapi sekarang konsensus ini telah gugur.{{sfn|Carr|2014|p=434}} Pada bagian kedua abad ke-20 hipotesis ini mendapat kritikan dan tantangan kuat, sehingga digantikan oleh model-model lain.<ref name="Cassuto">{{Cite book|last = Cassuto|first = Umberto|title = The Documentary Hypothesis|publisher = Shalem Press|location = Jerusalem|page = 167|date = 2006|isbn =9789657052358}}</ref><ref name="Allis">{{Cite book|last = Allis|first = Oswald|title = The 5 Books of Moses|publisher = Wipf & Stock|location = Oregon|page = 368|date = 2001|isbn =9781579108519}}</ref> Namun, sejumlah pakar Alkitab tetap menerima dalam batas-batas tertentu hipotesis tersebut,<ref name="Harris">[[:en:Stephen L Harris|Harris, Stephen L.]], Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985.</ref> dan masih menggunakan terminologi dan pandangan Wellhausen dalam pengembangan teori-teori modern.<ref>[[:en:Gordon Wenham|Wenham, Gordon]]. [http://www.biblicalstudies.org.uk/article_pentateuch_wenham.html "Pentateuchal Studies Today", Themelios 22.1 (Oktober 1996)]</ref>
Baris 33:
=== D, sumber Deuteronomis ===
<!--{{main|Deuteronomis}}-->
D mengambil bentuk serangkaian khotbah tentang hukum-hukum Torah, dan terdiri dari sebagian besar [[Kitab Ulangan]]. Ciri khasnya adalah penyebutan nama Allah sebagai ''YHWH Elohinu'', yang diterjemahkan ke dalam [[bahasa Indonesia]] sebagai "Tuhan Allah kita." Sumber ini aslinya disusun pada l.k. 650-621
SM.<ref name="Harris"/>