Kerajaan Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Donovanpalu (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Donovanpalu (bicara | kontrib)
→‎Sejarah Luwuk jadi Ibukota: Perbaikan ==Sejarah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
 
Menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge (1637-1703), Kerajaan Banggai terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk [[Cagar Alam Pati-Pati|Tanjung Pati-pati]] yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], [[Cagar Alam Pati-Pati|Tanjung Pati-pati]] yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan [[Bualemo, Banggai|Bualemo]], [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
 
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.