Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 37:
{{quote|"itt were not amiss to build astrong howse in Sangora which lyeth 24 Leagues northwarde of Patania, under the goverment of Datoe Mogoll, vassall to the King of Siam. In this place maie well the Rendezvous bee made to bring all thinges together that you shall gather for the provideing of the ffactories of Siam, Cochinchina, Borneo and partlie our ffactorie in Japan. (...) this howse willbee found to bee verie Necessarie, for the charges willbee too highe in Patania besides inconveniences there; which charges you shall spare at Sangora: there you pay no Custome, onlie a small gift to Datoe Mogoll cann effect all here."|[[Perusahaan Hindia Timur|Perusahaan Hindia Timur Britania]], ''Sebuah surat perintah dari Perusahaan Hindia Timur untuk agennya di Hindia Timur'', 1614.<ref name=maxwell>Maxwell, pp. 80–81.</ref>}} -->
 
Jeremias van Vliet, direktur pabrik [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] di Ayuthaya, mendeskripsikan Singora sebagai salah satu kota penting di Siam dan pusat perdagangan berpengaruh untuk [[timah]], [[timbal]] dan [[lada hitam|lada]].<ref name=van_vliet_11>Ravenswaay, p. 11.</ref><ref name=van_vliet_68>Ravenswaay, halaman 68.</ref> Pada tahun 1622, Belanda mengekspor lebih dari 500 ton lada dari Singora.<ref name=british_history>[http://www.british-history.ac.uk/report.aspx?compid=69742''Colonial Papers. East Indies''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140829153754/http://www.british-history.ac.uk/report.aspx?compid=69742 |date=2014-08-29 }} (Lihat entri dari 11 Januari 1622; Batavia)</ref> Manfaat lain yang diperoleh dari letak Singora adalah: kotanya ideal, pelabuhannya alami,<ref name=jacq_hergouach_80>Jacq-Hergouach, p. 80.</ref> dan merupakan bagian dari jaringan rute darat dan rute sungai yang dapat mempercepat perdagangan antar-semenanjung dengan [[Kesultanan Kedah]].<ref name=falarti>Falarti, pp. 147–148</ref>
 
Dato Mogol wafat pada 1619 dan digantikan oleh putra sulungnya, Sulaiman.<ref name=royal_thai_navy>[http://www.navy.mi.th/navic/document/840806a.html''Sejarah keluarga Sultan Sulaiman''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140102193616/http://www.navy.mi.th/navic/document/840806a.html |date=2014-01-02 }} Angkatan Laut Kerajaan Thai {{th icon}}. Artikel ini terdiri dari dua halaman: halaman pertama mendiskusikan tentang keluarga Dato Mogal; halaman kedua menyatakan tentang Laksamana Siriton adalah keturunan dari Sultan Sulaiman.</ref><ref group="note">Tanda tangan di atas makam Sulaiman diberikan tanggal penobatannya pada tanggal 1619; sebuah plakat baja dekat museum arkeologi negara "Situs ini dikenal sebagai sebuah kota pelabuhan berpengaruh selama zaman Ayuthaya pada abad ke-17 Masehi. Ia memainkan peran penting baik secara lokal maupun antar-wilayah pada waktu itu. Datoh Mogal, yang ditunjuk sebagai gubernur Singora, adalah orang yang berinisiasi dan mengembangkan perdagangan maritim dengan pedagang-pedagang internasional. Dengan mengenalkan dan mengembangkan kota tersebut sebagai sebuah pelabuhan internasional, Datoh Mogal mendapatkan pendapatan dalam jumlah besar dari kapal-kapal asing bagi pusat ibu kota Ayuthaya. Datoh Mogal digantikan oleh putranya, Sultan Sulaiman, pada tahun 1620. Sultan Sulaiman diangkat oleh Raja Songtham (1610-1628) dari Kerajaan Ayuthaya. Singora di bawah kekuasaan Sulaiman adalah tempat perdagangan terkenal."</ref>