Taman Ismail Marzuki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 7:
[[Berkas:TIM.JPG|jmpl|Pintu masuk TIM]]
 
Sebelum berdirinya Taman Ismail Marzuki, seniman-seniman Jakarta berkumpulnyaberkumpul di Pasar Senen dan mereka menjelma menjadi semacamkerap kelompokdijuluki bernamasebagai [[Seniman Senen]]”.<ref>{{Cite book|last=Biran|first=Misbach Yusa|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=R5vgLM_CrQoC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT5&dq=%22seniman+senen%22&hl=id|title=Keajaiban di Pasar Senen|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-9101-29-7|language=id}}</ref>
 
Taman Ismail Marzuki diresmikan oleh Gubernur Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir [[Ali Sadikin]] pada [[10 November]] [[1968]]. TIM dibangun di atas areal tanah seluas sembilan hektare. Dulu tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum ‘Taman Raden Saleh’ (TRS) yang merupakan [[Kebun binatang|Kebun Binatang]] Jakarta sebelum dipindahkan ke [[Kebun Binatang Ragunan|Ragunan]]. Pengunjung ‘TRS’ dapat menikmati kesejukan paru-paru kota dan melihat sejumlah hewan, juga menonton balap anjing di lintasan ‘Balap Anjing’ yang kini berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa fakultas perfilman dan televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu roda berlantai semen. Fasilitas lainnya ialah dua gedung bioskop, Garden Hall dan Podium melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang suka nonton film. Namun, suasana seperti itu tidak lagi dapat ditemukan, khususnya setelah Gubernur Ali Sadikin menyulap tempat ini menjadi Pusat Kesenian Jakarta TIM.<ref>[http://www.biennialfoundation.org/biennials/jakarta-biennale-indonesia/ Biennal Foundation, diakses 10 Maret 2015]</ref>