Dispnea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sedikit perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
WanaraLima (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 31:
=== Sindrom koroner akut ===
[[Berkas:Heart attack diagram.png|jmpl|Penyumbatan arteri koroner]]
[[Sindrom koroner akut]] atau ''acute coronary syndrome'' (ACS) merupakan suatu masalah kardiovaskular<ref>{{Cite web|title=WHO {{!}} Catastrophic health expenditure on acute coronary events in Asia: a prospective study|url=http://www.who.int/bulletin/volumes/94/3/15-158303/en/|website=WHO|access-date=2021-03-06}}</ref> yang terjadi karena aliran darah menuju jantung berkurang secara drastis atau tiba-tiba.<ref>{{Cite book|date=2015|url=http://www.inaheart.org/upload/image/Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf|title=Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut|publisher=Centra Communications|pages=1|url-status=live|access-date=2021-03-05|archive-date=2021-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210118000950/http://www.inaheart.org/upload/image/Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sindrom koroner akut dapat disebabkan karena dispnea (sesak napas), [[sakit kepala]] atau pusing, gelisah, dan denyut jantung tidak teratur.<ref name=":4">{{Cite web|date=2017-08-29|title=Sindrom Koroner Akut: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya|url=https://www.alodokter.com/sindrom-koroner-akut-kenali-gejala-penyebab-dan-penanganannya|website=Alodokter|access-date=2021-03-05}}</ref>
 
=== COVID-19 ===
Penyakit koronavirus 2019 ([[bahasa Inggris]]: ''coronavirus disease 2019'', disingkat COVID-19) adalah [[Infeksi|penyakit menular]] yang disebabkan oleh [[Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2|SARS-CoV-2]], salah satu jenis [[koronavirus]]. Penyakit tersebut dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome ([[Sindrom pernapasan Timur Tengah|MERS]]). Gejala umum yang dialami oleh penderita COVID-19 yaitu demam, [[batuk]] kering dengan disertai kesulitan bernapas (dispnea).<ref>{{Cite web|title=Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|url=https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html|website=www.kemkes.go.id|access-date=2021-03-06}}</ref> Selain itu, ada juga gejala lain seperti nyeri otot, batuk ringan, dan timbul rasa lelah pada tubuh.<ref>{{Cite web|title=QA for public|url=https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public|website=www.who.int|language=en|access-date=2021-03-06}}</ref>
 
Dari sebuah penelitian yang telah dilakukan,<ref>{{Cite journal|last=Rozaliyani|first=Anna|date=2020|title=Factors Associated with Death in COVID-19 Patients in Jakarta, Indonesia: An Epidemiological Study|url=https://www.actamedindones.org/index.php/ijim/article/view/1525/pdf|journal=Acta Medica Indonesiana: The Indonesian Journal of Internal Medicine|volume=52|issue=3|pages=246-254}}</ref> gejala yang paling sering dilaporkan pada pasien yang menderita Covid-19 antara lain batuk (61,0%), demam (53,0%), malaise (32,4%) dan dispnea (30,2%), sedangkan pneumonia terjadi pada 41,1% pasien. Proporsi pasien dengan pneumonia dan gejala tersebut di atas, secara signifikan lebih tinggi dialami oleh pasien yang meninggal akibat covid-19. Dalam penelitian juga dibuktikan bahwa di antara kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di laboratorium di Jakarta, kemungkinan kematian lebih besar jika pasien lebih tua, menderita dispnea, pneumonia, dan hipertensi yang sudah ada sebelumnya.