Soemitro Djojohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Singkatan yang salah |
|||
Baris 121:
Di luar kariernya dalam struktur pemerintah, Soemitro juga terlibat dalam dunia usaha. Bersama dengan [[Mochtar Lubis]], ia mendirikan Indoconsult Associates pada tahun 1967. Indoconsult Associates merupakan salah satu firma [[konsultan bisnis]] pertama di Indonesia.{{sfn|Hill|2011| p = 122}} Soemitro juga terlibat dalam naiknya [[Astra International|Grup Astra]] sejak tahun 1968, ketika Soemitro membantu grup tersebut memperoleh lisensi importir tunggal mobil [[Toyota]]. [[William Soerjadjaja|Keluarga Tjia]] pendiri Astra telah menjalin hubungan dengan Soemitro sejak jaman Orde Lama.{{sfn|Setiono|2008| p = 1032}} Soemitro sempat menjabat [[komisaris|presiden komisaris]] Astra pada tahun 1992.{{sfn|Katoppo|2000| pp = 308-316}} Dalam karier akademiknya, Soemitro menjadi salah satu pendiri organisasi akademis ''East Asian Economic Association'' (Asosiasi Ekonomi Asia Timur) pada tahun 1984, dan ditunjuk secara aklamasi menjadi ketua umum pertama organisasi tersebut.{{sfn|Ichimura|2016|p=443}}
Soemitro sering dianggap sebagai ekonom Indonesia yang paling berpengaruh, baik selama periode Orde Lama maupun Orde Baru.<ref name="jakpost"/>{{sfn|Gardner|2019|loc=hlm. 162: "Sumitro Djojohadikusumo, Indonesia's premier economist"}}{{sfn|Thee Kian Wie|2012| loc = hlm. 43: "The four most influential economic policymakers in the period of 1950–57 were undoubtedly Sumitro, Sjafruddin, Hatta, and Djuanda."}}{{sfn|Rice|1969| loc = hlm. 183: "Dr. Sumitro Djojohadikusumo, probably Indonesia's most prominent economist."}} Setelah tidak lagi menjabat menteri, ia mulai khawatir akan struktur fundamental ekonomi Indonesia dibawah Soeharto. Meskipun industrialisasi berjalan cepat, Soemitro melihat munculnya kepentingan-kepentingan yang menguasai sejumlah industri, dan tidak setuju dengan kebijakan dagang pemerintah yang dianggapnya terlalu [[Proteksionisme|proteksionis]].{{sfn|Thee Kian Wie|2001| pp = 179-180}} [[Ekonomi Indonesia]] pada masa itu dianggapnya rapuh dan hanya terlihat kuat di permukaan.{{sfn|Kementerian Keuangan|1991| p = 56}} Meskipun pengaruhnya dalam pemerintahan sudah turun drastis, ia mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah seperti [[Timor (mobil)|program mobil nasional Timor]] dan para "pemburu rente". Setelah [[Krisis finansial Asia 1997#Indonesia|krisis finansial Asia]] menghantam Indonesia pada 1997-1998, Soemitro menyalahkan korupsi dan institusi-institusi nasional bermasalah atas kerasnya dampak krisis tersebut di Indonesia.{{sfn|Thee Kian Wie|2001| pp = 179-180}}
== Kehidupan pribadi ==
|